PEKANBARU (27/2/2025) – Wakil Ketua DPRD Riau, Parisman Ikhwan mengapresiasi upaya Polda Riau, menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif jelang Ramadhan 1446H.
Menurutnya, Kamtibmas yang kondusif sangat diperlukan masyarakat. Terutama umat Muslim yang akan menjalankan ibadah selama Bulan Suci Ramadhan.
“Ini menunjukan Kapolda sangat serius dalam upaya menciptakan Kamtibmas yang kondusif untuk umat muslim yang akan melaksanakan ibadah selama Bulan Suci Ramadan,” nilai Parisman.
Hal itu dikatakannya, usai mengikuti kegiatan pemusnahan barang bukti (BB) hasil Operasi Cipta Kondisi yang dituangkan kedalam kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) periode 12-27 Februari 2025, Kamis.
Pemusnahan BB ini, dipimpin Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal di Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Pekanbaru.
Juga hadir dalam kesempatan itu, Waka Polda Riau, Brigjen Pol Jossy Kusumo, Pejabat Utama (PJU) Polda Riau serta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Menurut Parisman, jumlah barang bukti hasil operasi yang diamankan sangat fantastis. Seperti narkoba, minuman keras dan knalpot brong.
Dikesempatan itu, dia mengajak masyarakat, senantiasa mendukung upaya kepolisian dalam menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif.
“Saya selaku pimpinan DPRD Riau, sangat mengapresiasi upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak kepolisian.”
“Sekaligus saya mengajak untuk dukung terus bapak Kapolda dalam upaya menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif,” tukas Parisman.
BB yang dimusnahkan meliputi sabu sebanyak 184,53 kg, pil ekstasi 131.261 butir, ganja kering 15,61 kg, minuman keras 13.199 botol, tuak 589 liter dan 1.035 unit knalpot brong.
Akar Kriminalitas
Dalam sambutannya, Irjen Muhammad Iqbal menegaskan, narkoba dan minuman keras merupakan akar dari berbagai bentuk kriminalitas serta kecelakaan.
“Operasi ini bertujuan untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat, terutama dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadan,” kata Irjen Iqbal.
Melalui penindakan tegas yang dilakukan, dia berharap, masyarakat dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk dan nyaman.
“Operasi ini bukan hanya tentang penindakan, tetapi juga bagian dari upaya pencegahan agar gangguan keamanan tidak terus berulang dari tahun ke tahun,” ujarnya.
Selain narkoba dan miras, knalpot brong juga jadi perhatian serius. Menurut Irjen Iqbal, suara bising dari knalpot tidak standar ini, sering kali mengganggu ketenangan warga, terutama saat pelaksanaan ibadah Tarawih dan Subuh.
“Bayangkan saat shalat, tiba-tiba suara bising mengganggu konsentrasi. Ini tidak bisa dibiarkan, maka kami akan terus menindak tegas jenis pelanggaran ini,” tegasnya.
Terkait pengamanan kondisi selama bulan suci Ramadhan, dia minta agar aparat kepolisian bersama Pemerintah Daerah (Pemda) untuk bersinergi, memberikan ketenangan bersama-sama selama beribadah.
Pemusanahan BB narkoba dilakukan dengan cara direbus dan dilarutkan dengan cairan pembersih lantai. Sedangkan beberapa BB lainnya seperti knalpot brong di potong dengan mesin gerinda.
Kasatpol PP Riau, Hadi Penandio mengatakan, pihaknya siap untuk kerjasama dengan stakeholder terkait dalam menciptakan kondisi di tengah masyarakat.
Terlebih, keamaan tersebut sangat penting ditinggkatkan menjelang Idulfitri, agar masyarakat bisa fokus melakukan ibadah.
“Pemerintah Provinsi Riau sangat mendukung dan berterima kasih dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh jajaran Polda Riau bersinergi dengan seluruh tokoh masyarakat, seluruh elemen masyarakat, stakeholder yang ada dalam rangka kegiatan cipta kondisi menyambut bulan suci ramadhan 1446 Hijiriah,” ucapnya.
“Kegiatan ini kita yakin bahwa tidak hanya sampai d isini. Ini akan terus berlanjut, karena ini merupakan tanggung jawab kita bersama dan perlu dukungan dari semua pihak,” jelasnya.
Diungkapkan, keamanan di bulan suci Ramadhan tersebut tentu saja pemerintah dan kepolisian tidak dapat bergerak sendiri, sangat dibutuhkan kerja sama serta kekompakan seluruh elemen masyarakat dalam menjalaninya.
Dia mengimbau warga, dapat melaporkan kepada Kepolisian dan pihak terkait jika mendapati adanya gangguan ketentraman.
“Kegiatan-kegiatan ini tentunya perlu mendapatkan dukungan dari semua pihak, minimal dukungan seperti melaporkan kepada pihak yang berwajib jika melihat, mendengar adanya gangguan ketentraman dan ketertiban umum di tengah-tengah masyarakat.”
“Sehingga, situasi kondisi menjadi kondusif, tidak hanya menjadi tanggung jawab jajaran Kepolisian tetapi jadi tanggung jawab kita bersama,” tutupnya. (adv)
Editor : Mangindo Kayo