Pidato Perdana Abdul Wahid-SF Hariyanto di DPRD Riau, Ungkap Defisit Rp2,2 Triliun di Tahun 2025

×

Pidato Perdana Abdul Wahid-SF Hariyanto di DPRD Riau, Ungkap Defisit Rp2,2 Triliun di Tahun 2025

Bagikan berita
Gubernur Riau, Abdul Wahid saat memasuki ruang rapat paripurna DPRD Riau dengan agenda pidato perdana Gubernur Riau periode 2025-2030, Senin. (humas)
Gubernur Riau, Abdul Wahid saat memasuki ruang rapat paripurna DPRD Riau dengan agenda pidato perdana Gubernur Riau periode 2025-2030, Senin. (humas)

PEKANBARU (3/3/2025) - Gubernur Riau periode 2025-2030, Abdul Wahid menyampaikan terima kasih pada seluruh masyarakat, atas kepercayaan yang diberikan untuk memimpin selang lima tahun ke depan.

“Saya pernah 10 tahun di DPRD Riau. Lembaga ini salah satu tempat saya menempa pengalaman di pemerintahan. Sekarang, saya jadi gubernur, mengelola pemerintahan. Kalau dulu mengkritik, sekarang dikritik,” kata Abdul Wahid.

Hal itu disampaikannya, pada rapat paripurna DPRD Riau dengan agenda pidato perdana Gubernur Riau periode 2025-2030 serta penyampaian pengumuman masa reses masa persidangan II (Januari–April) 2025, di ruang sidang utama, Senin.

Rapat paripurna ini, dipimpin Ketua DPRD Riau, Kaderismanto didampingi para Wakil Ketua, Parisman Ihwan dan Budiman Lubis.

Hadir pula perwakilan pimpinan fraksi antara lain Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan Suyadi dan Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan Soniwati, Ketua Fraksi Partai Gerindra, Ginda Burnama, Ketua Fraksi PKS, Ayat Cahyadi.

Kemudian, Ketua Fraksi Partai Nasdem, Munawar Syahputra dan Sekretaris Fraksi Partai Nasdem, Farida H Saad serta Wakil Ketua Fraksi PKB, Misliadi beserta anggota DPRD Riau lainnya.

Dari eksekutif, selain Abdul Wahid, juga hadir Wakil Gubernur Riau, SF Hariyanto, Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, Wakapolda Riau, Brigjen Andriyanto Jossy Kusumo serta unsur Forkopimda lainnya.

Dalam sambutannya, Abdul Wahid pada pidato perdananya di rapat paripurna DPRD Riau, mengenang perjalanan 10 tahun pengabdiannya di DPRD Riau.

Ia menyadari, tugas sebagai kepala daerah itu tidak mudah, mengingat harapan besar masyarakat untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang ada.

Menurutnya, tantangan ini hanya bisa diatasi dengan kerja sama, terutama bersama DPRD Riau.

Wahid juga mengapresiasi para pemimpin sebelumnya, yang telah berkontribusi dalam membangun Riau. Dalam periode kepemimpinannya 2025-2030, ia menegaskan, merupakan fase awal dari RPJMD Riau, yang akan menjadi dasar bagi pembangunan jangka panjang.

”Transformasi yang dilakukan harus berkelanjutan agar selaras dengan visi Indonesia Emas 2045. Oleh karena itu, pembangunan Riau harus sejalan dengan visi dan misi presiden,”ungkapnya.

“Riau sendiri, telah menetapkan Perda No 4 Tahun 2024 tentang RPJMD, yang akan menjadi pedoman dalam perencanaan pembangunan dan diselaraskan dengan RPJMN,” tambah Wahid.

Dikesempatan tersebut, Wahid memaparkan berbagai persoalan yang masih dihadapi Riau, di antaranya belum optimalnya transformasi pembangunan, kondisi jalan yang rusak serta tata kelola pemerintahan yang masih perlu perbaikan, termasuk peningkatan disiplin pegawai.

Selain itu, ia menekankan pentingnya pengelolaan budaya Melayu sebagai identitas daerah. Visi misinya adalah menjadikan Riau sebagai daerah yang menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Melayu.

Ia juga menegaskan komitmennya, untuk menekan angka putus sekolah di Riau, termasuk dengan menyediakan seragam gratis bagi siswa SMA.

Selain itu, Wahid berencana membentuk Forum Riau Investment untuk menarik investasi dengan memangkas birokrasi.

Persoalan infrastruktur seperti jalan rusak, banjir dan sampah juga jadi prioritas, yang menurutnya memerlukan perhatian khusus dalam penganggaran.

Sebagai langkah awal kepemimpinannya, Wahid mengaku, telah melakukan rapat pembahasan struktur APBD dan menemukan bahwa anggaran Riau mengalami defisit Rp2,2 triliun.

“Saya sudah pimpin rapat perdana dengan TAPD. Ternyata APBD kita defisit Rp2,2 triliun, semoga bisa selesai, cari solusi,” terangnya.

“Beban berat ini, semoga membuat kami semakin semangat, semoga bisa diselesaikan asalkan DPRD Riau bersama kami,” ulasnya.

Ia berharap dapat mencari solusi agar anggaran ini bisa digunakan secara efektif. Untuk meningkatkan transparansi, ia akan membuka kanal pengaduan terkait tata kelola pemerintahan.

Menutup pidatonya, Wahid mengakui bahwa tantangan yang dihadapinya sangat berat, tetapi ia optimistis dapat mengatasinya dengan semangat dan dukungan dari DPRD serta masyarakat Riau.

Sementara, Ketua DPRD Riau, Kaderismanto, dalam paparannya berterima kasih kepada Abdul Wahid dan SF Hariyanto, serta akan terus membangun sinergi untuk pembangunan Riau.

Rapat Paripurna ini memiliki nilai strategis antara Pemprov Riau dan DPRD. Ini juga jadi momen penting untuk konsolidasi dan koordinasi dalam menggandeng kesepahaman serta penyamaan persepsi guna membangun nilai-nilai luhur di Bumi Lancang Kuning.

Dimana, pada kontestasi pemilihan serentak 2024 yang berlangsung damai, berhasil dimenangkan pasangan Abdul Wahid dan SF Hariyanto.

Pasangan ini telah diumumkan dalam Sidang Paripurna DPRD Provinsi Riau pada 16 Januari 2025 dan dilantik pada 20 Februari 2025 di Istana Negara Jakarta, berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor: 15/P Tahun 2025. (adv)

Editor : Mangindo Kayo