PEKANBARU (27/3/2025) - Wakil Wali Kota (Wawako) Pekanbaru, Markarius Anwar menegaskan, sinergi yang kuat antara pemerintah daerah dan pelaku usaha, akan memastikan pasokan pangan tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat.
Karenanya, dia menegaskan, pentingnya kerja sama antar daerah dalam menjaga ketersediaan sembilan bahan pokok (sembako).
“Kebutuhan pokok seperti beras, telur dan sayur-mayur harus dikelola dengan baik, agar tidak terjadi kelangkaan di pasaran. Untuk itu, kerjasama antardaerah sangat diperlukan untuk memastikan distribusi yang lancar dan harga yang tetap terkendali,” ungkap Markarius.
Hal itu dikatakannya, usai pertemuan dengan Wali Kota Payakumbuh, Zulmaeta, Kamis.
Dalam pertemuan itu, Zulmaeta turut menyampaikan gagasan mengenai penguatan hubungan ekonomi antara kedua daerah.
Ia berharap, pengusaha dari Pekanbaru dapat melihat potensi investasi di Payakumbuh dan berkontribusi dalam perkembangan ekonomi setempat.
Menurut Zulmaeta, Payakumbuh memiliki berbagai sektor unggulan yang siap dikembangkan, mulai dari pertanian hingga industri pengolahan.
Ia menilai bahwa dengan adanya investasi dari pengusaha Pekanbaru, perekonomian di Payakumbuh dapat tumbuh lebih pesat dan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat.
Pemko Payakumbuh pun berkomitmen untuk memberikan kemudahan bagi para investor. Zulmaeta menegaskan bahwa regulasi yang mendukung serta infrastruktur yang memadai akan menjadi daya tarik bagi dunia usaha untuk menanamkan modalnya di kota tersebut.
Selain itu, kerja sama dalam sektor pangan antara Pekanbaru dan Payakumbuh diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan regional.
Dengan adanya kolaborasi ini, kedua daerah bisa saling melengkapi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, sekaligus menciptakan kestabilan harga di pasar.
Upaya ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat hubungan ekonomi antara dua kota tersebut.
Sinergi yang terjalin diharapkan tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga menciptakan ekosistem bisnis yang berkelanjutan bagi perkembangan ekonomi di Pekanbaru dan Payakumbuh. (*)
Editor : Mangindo Kayo