Bupati Agam Kunjungi Objek Wisata Ikan Sakti Sungai Janiah, Ini Sarannya

×

Bupati Agam Kunjungi Objek Wisata Ikan Sakti Sungai Janiah, Ini Sarannya

Bagikan berita
Bupati Agam, Benni Warlis berdialog dengan tokoh masyarakat Nagari Tabek Panjang, terkait pengembangan destinasi wisata Kolam Ikan Sakti Sungai Janiah dan Bukik Batanjua, Ahad. (humas)
Bupati Agam, Benni Warlis berdialog dengan tokoh masyarakat Nagari Tabek Panjang, terkait pengembangan destinasi wisata Kolam Ikan Sakti Sungai Janiah dan Bukik Batanjua, Ahad. (humas)

AGAM (6/4/2025) - Bupati Agam, Benni Warlis mengungkapkan, keunikan Sungai Janiah terletak pada keberadaan ikan-ikan yang dipercaya masyarakat sebagai ikan sakti.

“Ikan-ikan ini memiliki perilaku unik, karena hanya mengonsumsi makanan manusia seperti jeruk, kerupuk dan nasi. Lebih menarik lagi, masyarakat sekitar meyakini bahwa ikan ini tidak boleh dimakan, sehingga keberadaannya tetap lestari hingga kini,” ungkap Benni.

Hal itu disampaikannya, saat mengunjungi objek wisata Sungai Janiah dan Bukik Batanjua di Nagari Tabek Panjang, Kecamatan Baso, Ahad.

Melihat potensi itu, Benni menyarankan, pemerintahan nagari dan warga, memanfaatkan sosial media untuk memviralkan potensi wisata daerah tersebut.

“Ini suatu keunikan sumber daya alam kita yang tidak dimiliki daerah lain, dengan jenis ikan yang bahkan belum teridentifikasi. Ini harus kita jaga bersama,” ujar Benni.

Selain itu, Benni juga mengungkapkan, sejak usia 6 tahun ia telah akrab dengan lokasi wisata ini.

“Dari kecil, saya sering datang ke sini, melihat ikan sakti yang besarnya sagadang kabau (sebesar kerbau),” kenangnya.

Ia juga menyampaikan, Sungai Janiah, Bukik Batanjua juga menjadi daya tarik wisata legendaris di wilayah tersebut.

Diceritakan, mitosnya masyarakat percaya, barang siapa yang berhasil menjangkau lempeng batu di ujung bukit itu, akan dimudahkan rezekinya.

“Ini adalah bagian dari warisan budaya yang harus kita lestarikan. Sungai Janiah dan Bukik Batanjua bukan hanya potensi wisata, tapi juga cerminan kearifan lokal,” ujarnya lagi.

Dia berharap, dengan promosi bersama dan partisipasi aktif masyarakat, kawasan ini dapat berkembang menjadi destinasi wisata unggulan yang mampu memberikan dampak ekonomi positif bagi warga sekitar.

Ia juga mengapresiasi kebersihan area wisata, termasuk masjid dan fasilitas mandi, cuci dan kakus (MCK) yang dinilainya cukup terjaga.

“Mudah-mudahan kunjungan semakin ramai dan ekonomi masyarakat ikut terdongkrak,” ujarnya. (*)

Editor : Mangindo Kayo