PDRB Sumbar Triwulan I Tahun 2025 Tumbuh 4,66 Persen

×

PDRB Sumbar Triwulan I Tahun 2025 Tumbuh 4,66 Persen

Bagikan berita
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatera Barat, Roni Nazra berikan penjelasan tentang kinerja sektor jasa keuangan triwulan I Tahun 2025 pada agenda coffee morning dengan wartawan media Sumatera Barat, di Padang, Rabu. (veby rikiyanto)
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatera Barat, Roni Nazra berikan penjelasan tentang kinerja sektor jasa keuangan triwulan I Tahun 2025 pada agenda coffee morning dengan wartawan media Sumatera Barat, di Padang, Rabu. (veby rikiyanto)

PADANG (21/5/2025) - Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sumatera Barat triwulan I Tahun 2025 secara year on year (yoy), alami pertumbuhan sebesar 4,66 persen.

“Pertumbuhan PDRB ini, seiring industri jasa keuangan di Sumatera Barat pada posisi Maret 2025 tercatat tumbuh positif dengan tingkat risiko yang masih terjaga,” ungkap Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatera Barat, Roni Nazra.

Hal itu dikatakannya, saat coffee morning dengan wartawan media Sumatera Barat dengan agenda penyampaian informasi kinerja sektor jasa keuangan triwulan I 2025, di Padang, Rabu.

Dikatakan, total aset perbankan pada posisi Maret 2025 sebesar Rp83,59 triliun atau tumbuh sebesar 3,85 persen dari posisi yang sama pada tahun sebelumnya (yoy).

“Pada periode Maret 2025 ini, total penyaluran kredit/pembiayaan sebesar Rp73,31 triliun atau tumbuh 3,90 persen (yoy),” ungkap Roni.

Sementara itu, total penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) adalah sebesar Rp57,60 triliun atau tumbuh sebesar 5,21 persen (yoy).

Kemudian, risiko kredit masih terjaga dengan rasio NPL 2,51 persen, meskipun sedikit naik dibandingkan posisi yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 2,48 persen.

“Penyaluran kredit untuk pelaku UMKM mencapai Rp31,53 triliun, tumbuh sebesar 0,01 persen (yoy) atau 43,01 persen dari total kredit,” ungkapnya.

Perbankan Syariah juga Tumbuh

Perbankan syariah pada posisi Maret 2025 memiliki total aset sebesar Rp13,10 triliun, atau tumbuh sebesar 25,74 persen (yoy), dengan total penghimpunan DPK sebesar Rp10,93 triliun atau tumbuh sebesar 12,37 persen (yoy).

Sedangkan total penyaluran pembiayaan sebesar Rp11,09 triliun atau tumbuh 25,41 persen (yoy).

“Risiko pembiayaan di perbankan syariah juga masih terjaga dengan rasio NPF 1,49 persen, atau turun dibandingkan posisi yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 1,64 persen,” ungkap Roni.

Sedangkan pada sektor Bank Perekonomian Rakyat (BPR) baik konvensional maupun syariah, pada posisi Maret 2025 juga tumbuh dengan baik.

Total aset BPR mencapai angka Rp2,74 triliun atau tumbuh 9,17 persen (yoy), dengan total penghimpunan DPK adalah sebesar Rp1,97 triliun atau tumbuh 5,61 persen (yoy).

Sementara, total penyaluran kredit/pembiayaan sebesar Rp2,22 triliun atau tumbuh 10,73 persen (yoy), dengan 71,92 persen merupakan kredit/pembiayaan bagi UMKM. (*)

Editor : Mangindo Kayo