Khairuddin Simanjuntak Tinjau Lokasi 10 Paket Pembangunan JUT di Rao

×

Khairuddin Simanjuntak Tinjau Lokasi 10 Paket Pembangunan JUT di Rao

Bagikan berita
Ketua Komisi II DPRD Sumatra Barat, Khairuddin Simanjuntak meninjau lokasi pengerjaan pembangunan JUT di Nagari Tarung-Tarung Selatan, Kecamatan Rao, Sabtu. (humas)
Ketua Komisi II DPRD Sumatra Barat, Khairuddin Simanjuntak meninjau lokasi pengerjaan pembangunan JUT di Nagari Tarung-Tarung Selatan, Kecamatan Rao, Sabtu. (humas)

PASAMAN (7/6/2025) - Ketua Komisi II DPRD Sumatera Barat, Khairuddin Simanjuntak menilai, Jalan Lingkung, Jalan Usaha Tani (JUT), Jalan Perikanan dan Jalan Perkebunan adalam akses vital dalam mendorong produktivitas sektor pangan daerah.

Menyadari pentingnya keberadaan infrastruktur yang representatif itu, jadi perhatian serius legislator tingkat provinsi asal daerah pemilihan (Dapil) Pasaman-Pasbar (Sumbar IV) tersebut.

“Setiap kali ada kesempatan, saya akan hadir langsung di tengah masyarakat. Ini bagian dari komitmen saya untuk memastikan program pemerintah benar-benar berjalan di lapangan,” ujar Khairuddin.

Hal itu disampaikannya, saat meninjau rencana pembangunan sejumlah infrastruktur penting di sektor pertanian dan perikanan di Nagari Tarung-Tarung Selatan, Kecamatan Rao, Sabtu.

Ia menyebut, kunjungannya ke Nagari Tarung-Tarung Selatan dilakukan untuk melihat langsung kondisi lokasi pembangunan agar pelaksanaan proyek berjalan sesuai rencana dan waktu yang telah ditetapkan.

“Lokasi yang saya tinjau ini merupakan bagian dari 10 paket pembangunan JUT yang akan segera dikerjakan,” jelasnya.

Proyek pembangunan JUT itu sendiri tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Pasaman, termasuk Rao Selatan, Rao, Panti, Dua Koto dan Padang Gelugur, dengan total anggaran yang dialokasikan mencapai Rp2,6 miliar.

Khairuddin menegaskan, pembangunan jalan-jalan penunjang sektor pertanian dan perikanan ini bertujuan untuk mengembalikan kejayaan Pasaman sebagai daerah lumbung beras Sumatera Barat.

“Dulu kita punya slogan ‘Bareh Tapuih’. Itu bukan sekadar ungkapan, tapi identitas Pasaman sebagai sentra produksi beras. Harapan kita, dengan pembangunan infrastruktur ini, kejayaan itu bisa kembali kita raih,” pungkasnya. (*)

Editor : Mangindo Kayo