Mentawai (9/7/2025) - Sebanyak 107 orang anak Mentawai, ikuti kegiatan sunatan gratis yang digelar Yayasan Rumah Sakit Islam (YARSI) Sumatera Barat.
Bahkti sosial sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat di wilayah 3T (terluar, terdepan dan tertinggal) ini, bekerjasama dengan Dewan Dakwah (DD) Sumbar.
Kegiatan ini digelar dalam agenda Pekan Muhtadin dan Bakti Sosial di Sikakap serta Pulau Tubeket, Kabupaten Kepulauan Mentawai pada tanggal 30 Juni hingga 3 Juli 2025.
“Ini bukan sekadar perjalanan medis dan sosial, tapi perjalanan dakwah. Kehadiran kita ke Mentawai adalah bentuk nyata cinta pada NKRI dan komitmen membina saudara-saudara kita di perbatasan,” ungkap Ketua Dewan Dakwah Sumatera Barat, Prof Yaswirman saat melepas tim di Sekretariat YARSI Sumbar, Ahad (29/6/2025).
Menurut Prof Yaswirman yang juga Pembina YARSI Sumbar itu, Dewan Dekwah tidak boleh melupakan umat di pinggiran. “Di sanalah dakwah dibutuhkan dengan penuh kasih dan pengorbanan,” tegasnya.
Dia menegaskan, dakwah dan pengabdian harus menjangkau seluruh penjuru negeri, tidak hanya pusat kota, tetapi hingga ke pulau-pulau kecil dan wilayah yang terpinggirkan.
Senada dengan itu, Ketua Panitia, Anisral menjelaskan, kegiatan ini merupakan pelaksanaan program kerja Lazis YARSI Sumbar, yang sempat tertunda dari jadwal awal pada Desember 2024 menjadi Juni 2025. Tertunda karena faktor cuaca ekstrem pada rencana semula.
“Kami tidak hanya datang untuk mengobati secara medis, tapi juga membangun semangat dan akidah. Ini kegiatan dakwah, pengabdian dan persaudaraan,” ujarnya.
Sementara itu, dalam pembukaan acara di Sikakap, Sekretaris Pengurus YARSI Sumbar, Jimmi Syah Putra Ginting menyampaikan, kegiatan ini merupakan kolaborasi lintas sektor yang sangat solid.
“Kegiatan ini melibatkan para da’i Dewan Dakwah yang telah lama berdakwah di Kepulauan Mentawai, serta dokter dan perawat dari RSI Ibnu Sina se-Sumatera Barat,” ungkap dia.
“Sinergi ini penting agar dakwah dan layanan sosial hadir bersama dalam satu gerakan,” jelasnya.
“Peran Pengurus Masjid Al-Furqan di Sikakap, Camat dan Forkopimcam Sikakap, Puskesmas, Kepala Desa serta tokoh masyarakat, sangat membantu menyukseskan seluruh rangkaian kegiatan,” tambahnya.
Tim medis utama dipimpin dr Erwan Bardam Sp.B, selaku Penanggung Jawab Kegiatan dan dr Fair Ruza, Direktur RSI Ibnu Sina Padang Panjang, sekaligus Koordinator Medis Lapangan.
Keduanya menjadi garda terdepan dalam layanan kesehatan selama kegiatan berlangsung.
“Kami melayani anak-anak yang akan dikhitan, juga memberikan edukasi kepada orang tua mengenai perawatan pasca-khitan,” terang dr Erwan Bardam.
Tim juga mengunjungi Pulau Tubeket, sebuah dusun terpencil di Pagai Selatan yang dihuni oleh 56 kepala keluarga Muslim.
Perjalanan menuju Tubeket bukan hal mudah—tim harus menyusuri laut terbuka dan hutan bakau dengan sampan bermesin selama lebih dari 1,5 jam dari Sikakap.
“Tubeket adalah titik penting. Di sanalah keteguhan Islam dipelihara dalam keterbatasan,” ujar dr Fair Ruza.
“Meski medan berat dan fasilitas terbatas, masyarakat menyambut kami dengan hangat. Mereka sangat membutuhkan dukungan moral, sosial dan kesehatan,” tambahnya.
Di sana, tim menggelar tabligh akbar di Masjid Nurul Huda, silaturrahim dengan warga serta menyaksikan langsung keterbatasan akses terhadap air bersih, sanitasi dan pendidikan.
Untuk menyelesaikan sekolah dasar pun, anak-anak harus menyeberang ke dusun lain.
Agenda Pekan Muhtadin dan Baksos YARSI Sumbar di Daerah 3T:
- Khitan massal untuk 107 anak dari berbagai pulau,
- Edukasi kesehatan bagi orang tua,
- Penyaluran 100 paket sembako,
- Pemberian santunan kepada anak-anak yang berkhitan,
- Tabligh akbar di dua lokasi: Masjid Raya Al-Furqan Sikakap dan Masjid Nurul Huda Tubeket, dengan ceramah utama disampaikan oleh Ustadz Mazwar Mas’ud dan Ustadz Edi Saputra.
- Wisata alam ke Tugu Binuang
Kegiatan ditutup dengan silaturahmi, makan bersama, dan acara perpisahan di Panti Asuhan Darul Ulum Sikakap. Tim kembali ke Padang pada Jumat (4/7/2025).
“Semoga kegiatan ini menjadi menjadi semangat berkelanjutan bagi gerakan dakwah dan membuka lebih banyak perhatian untuk Mentawai,” tutup Anisral, didampingi Sekretaris Panitia Zuryati. (*)
Editor : Mangindo KayoSumber : Rilis