PADANG (14/7/2025) - Masyarakat Petani dan Pertanian Organik Indonesia (Maporina) Sumatera Barat jalin nota kesepahaman pembangunan kawasan pertanian organik terpadu dengan Universitas Tamansiswa (Unitas) Padang.
“Perguruan Tamansiswa memiliki lahan cukup luas dan berada di lokasi strategis. Cita-citanya, lahan ini bisa dijadikan lokasi edukasi bagi civitas akademika Tamansiswa, jadi lokasi wisata dan kegiatan komersial lainnya,” ungkap Rektor Unitas Padang, Prof Irfan Suliansyah.
Harapan itu disampaikannya usai penandatangajan nota kesepahaman antara Maporina Sumbar, Unitas Padang dan Tim Percepatan Pembangunan dan Percepatan Aset (P3A) Tamansiswa di ruang Haryono Suyono Unitae Padang, Senin.
Nota kesepahaman ini ditandatangai Rektor Unitas Padang, Prof Irfan Suliansyah, Tun Huseno (Ketua Tim P3A Tamansiswa) dan Yul Amri (Maporina Sumbar).
Nota kesepahaman ini juga ditandatangani dan disetujui Ketua Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Tamansiswa (BPPT), Ki Irwandy Yusuf, Ki Elfian Yusuf (Ketua Majelis Cabang Tamansiswa Padang) dan Subandriyo (Ketua Umum DPP Maporina).
Dengan adanya kerjasama dengan Maporina Sumbar ini, Prof Irfan Suliansyah berharap, cita-cita terhadap pemanfaatan kawasan yang telah jadi lahan tidur selang 5 tahun terakhir itu, dapat diwujudkan jadi aksi nyata.
“Usai dilantik jadi rektor, berbagai laboratorium milik Unitas saya benahi dengan tujuan meningkatkan kualitas lulusan. Kini berlanjut ke pemanfaatan aset yang diharapkan juga jadi laboratorium bagi civitas akademika,” ungkapnya.
Menurut dia, saat ini dunia pertanian sudah sangat maju. Aktivitas pertanian tak lagi memanfaatkan media tanah sebagai tempat bercocok tanam. Saat ini, telah memanfaatkan media air sehingga tidak memerlukan pacul dan peralatan konvensional lainnya.
“Semoga, dengan kerjasama Unitas dengan Maporina Sumbar ini, menjadikan lahan tidur kita jadi lebih produktif sekaligus mampu melahirkan produk unggulan daerah,” harap dia.
Dukungan terhadap rencana kerjasama ini, juga disampaikan Ketua BPPT, Ki Irwandy Yusuf. Menurutnya, kerjasama ini dapat jadi wadah bagi dosen dan mahasiswa dalam mengembangkan ilmunya.
‘Selain jadi pengembangan ilmu, kerjasama ini diharapkan bisa mengembangkan aset perguruan jadi lebih produktif,” ungkap Ki Irwandy Yusuf.
Hal senada disampaikan Ki Elfianto Yusuf. Menurutnya, perguruan tinggi, pemerintah dan swasta, harus terus berkolaborasi untuk bisa melahirkan sumber daya manusia unggul.
“Kita akan isi nota kesepahaman dengan aksi nyata. Nantinya, akan dilakukan diskusi intensif dalam rangka mewujudkan cita-cita bersama ini,” ungkap dia. (*)
Editor : Mangindo Kayo