Tim Pengabdian Pendidikan Non Formal FIP UNP Gelar Pelatihan Budikdamber di Lubuk Alung

×

Tim Pengabdian Pendidikan Non Formal FIP UNP Gelar Pelatihan Budikdamber di Lubuk Alung

Bagikan berita
Foto bersama tim Pengabdian Kepada Masyarakat Departemen Pendidikan Non Formal FIP UNP, foto bersama usai kegiatan penyuluhan di Nagari Singguling, Kecamatan Lubuk Alung, Kamis. (istimewa)
Foto bersama tim Pengabdian Kepada Masyarakat Departemen Pendidikan Non Formal FIP UNP, foto bersama usai kegiatan penyuluhan di Nagari Singguling, Kecamatan Lubuk Alung, Kamis. (istimewa)

PADANG PARIAMAN (14/8/2025) – Budidaya lele merupakan salah satu usaha potensial bagi masyarakat dengan lahan terbatas. Selain masa panennya relatif singkat, proses budidayanya juga cukup sederhana.

“Kami berharap para peserta dapat memperoleh keterampilan praktis yang bisa langsung diterapkan untuk penguatan keterampilan produktif,” ungkap Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Departemen Pendidikan Non Formal Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang (FIP UNP), Dr Vevi Sunarti dalam pernyataan tertulis, Kamis.

Pengadian masyarakat ini digelar melalui Program Integrasi Prodi dan Nagari (PIPN) dengan kegiatan Peningkatan Kapasitas Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Nagari Singguling, Kecamatan Lubuk Alung.

Kegiatan ini mengusung tema penerapan Pendekatan Partisipatif dan Metode M6 dalam budidaya lele berkelanjutan.

Sementara, Sekretaris Nagari Singguling, Nadia Angeli mengapresiasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNP yang menghadirkan program pemberdayaan ini.

“Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan teknis, tetapi juga membuka peluang bagi masyarakat untuk mengembangkan usaha berbasis potensi lokal secara berkelanjutan,” ungkap Nadia mewakili Wali Nagari, Aswil Indra.

Materi utama pengabdian ini disampaikan dosen Fakultas Peternakan Universitas Andalas, Dr Masrizal. Ia memaparkan teknik budidaya lele dalam ember (budikdamber) yang dapat dilakukan di lahan terbatas namun tetap menghasilkan panen optimal.

Materi meliputi persiapan wadah, teknik pemberian pakan, pengelolaan kualitas air, serta pengaturan aerasi yang tepat.

Usai pemaparan, peserta langsung mengikuti praktik budidaya lele. Dalam sesi ini, peserta diajak menyiapkan media ember, mengatur sirkulasi air, serta mempelajari teknik pemberian pakan sesuai usia ikan.

Ia menekankan bahwa keberhasilan budidaya lele tidak hanya bergantung pada teknis, tetapi juga pada kepedulian pembudidaya.

“Lele memang dikenal tangguh, namun tetap sensitive jadi perlu kasih sayang dan kepekaan dalam memelihara, memberi pakan, dan menjaga kualitas air,” terangnya.

Kegiatan yang diikuti 10 orang warga ini, berlangsung penuh antusiasme. Peserta aktif bertanya dan mencoba langsung teknik yang dipraktikkan.

Tim pengabdi yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri dari Dr. Vevi Sunarti, M.Pd., Dr. MHD Natsir, Fitri Dwi Arini, M.Pd., Ridha Husnul Hayati, M.Pd., dan Ciptro Handrianto, Ph.D.

Sebagai tindak lanjut, tim pengabdi akan melakukan pendampingan rutin setiap bulan hingga masa panen tiba.

Pendekatan partisipatif yang diterapkan melalui metode M6 diharapkan tidak hanya meningkatkan hasil produksi lele, tetapi juga memberikan kontribusi nyata pada penguatan pendidikan nonformal, khususnya dalam penerapan prinsip andragogi.

Dengan belajar berbasis pengalaman nyata, masyarakat dapat mengembangkan keterampilan sekaligus memperkuat kemandirian ekonomi berbasis potensi lokal. (*)

Editor : Mangindo Kayo