PADANG (9/9/2025) - Pemerintah Kota (Pemko) Padang terus memperkuat literasi keuangan masyarakat, khususnya pelaku UMKM, agar lebih waspada terhadap maraknya penipuan dan pinjaman online ilegal.
Kepala Bagian Perekonomian Setda Padang, Indra Noveri saat menggelar Rapat Koordinasi di Balai Kota Padang, Selasa, menyebutkan, kegiatan menitik beratkan pada kewaspadaan terhadap investasi bodong, phishing hingga praktik pinjaman ilegal.
“Saat ini, banyak sekali kasus penipuan yang merugikan masyarakat. Terutama kasus pinjaman daring (pinjol). Tercatat ada 97 pinjol resmi, sementara ada ratusan bahkan ribuan pinjol ilegal. Ini sangat berbahaya bila masyarakat terjebak,” jelasnya.
Indra menambahkan, pelaku UMKM termasuk kelompok yang rentan menjadi sasaran pinjaman ilegal karena kebutuhan modal usaha. Melalui kegiatan ini, Pemko Padang ingin UMKM lebih berhati-hati dan mampu membedakan layanan keuangan yang resmi dan tidak.
Asisten Direktur Senior OJK Sumatera Barat, Rifki Ramadansyah, yang hadir dalam kegiatan tersebut menegaskan dukungan OJK terhadap upaya Pemko Padang.
Ia menyebut, penipuan digital semakin marak, terutama pencurian data pribadi melalui tautan berbahaya.
“Karena itu, masyarakat harus lebih waspada. Laporkan segera ke Indonesia Anti-Scam Center (ISC) atau langsung ke OJK jika menemukan aktivitas penipuan,” ujarnya.
Rifki juga mengajak masyarakat maupun pelaku UMKM yang menjadi korban untuk mendatangi kantor OJK guna mendapatkan panduan lengkap terkait pelaporan.
“Kami siap membantu menjelaskan langkah-langkah agar kasus penipuan dapat ditangani dengan baik,” tambahnya.
Kegiatan literasi keuangan ini diikuti sekitar 120 peserta yang berasal dari UMKM binaan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Padang, Dinas Perdagangan, serta Dinas Perikanan dan Pangan.
Pemko Padang berharap, melalui program ini, UMKM semakin terlindungi sekaligus lebih cerdas dalam mengelola keuangan, sehingga mampu berkembang tanpa terjerat layanan ilegal maupun penipuan. (*)