Tajak Sumur Pertama PLTP Muara Laboh Unit 2, PT SEML Investasi Rp 7 T

×

Tajak Sumur Pertama PLTP Muara Laboh Unit 2, PT SEML Investasi Rp 7 T

Bagikan berita
Menekan tombol sirene secara serentak tanda Penanjakan Sumur Pertama PLTP Muara Laboh Unit 2 dimulai
Menekan tombol sirene secara serentak tanda Penanjakan Sumur Pertama PLTP Muara Laboh Unit 2 dimulai

SOLOK SELATAN (17/10/2025) - Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang garap oleh PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML) di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, secara resmi memulai tahapan pengembangan Unit 2 dengan total nilai investasi Rp 7 Triliun, menghasilkan listrik sebesar 80 megawatt dengan Tajak Sumur Pertama pada Kamis (16/10/2025).

Acara tersebut dihadiri oleh Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi, anggota DPR RI Zigo Rolanda, Bupati Solok Selatan Khairunas, Kapolres Solok Selatan AKBP M Faisal Perdana SIK, Direktur Panas Bumi, Dirjen Energi Baru Terbarukan, Kementerian Energi dan Sumatera Barat Daya Mineral, Gigi Widiatmo, pejabat PLN, Komisaris PT SEML Keo Santosa, beserta Direktur Utama dan Pejabat Utama di PT SEML.

Presiden Direktur PT SEML, Nisriyanto menyebutkan dalam pengembangan PLTP Muara Laboh Unit 2, PT SEML berencana melakukan pengeboran 6 hingga 8 sumur produksi dan sumur injeksi dengan nilai investasi mencapai Rp 7 Triliun.

Berdasarkan Amandemen Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik dengan PLN, untuk pengembangan Unit 2 dan Unit 3, pengembangan PLTP Muaro Labuh Unit 2 ditargetkan rampung pada akhir 2027 depan.

Listrik yang dihasilkan akan disalurkan PT PLN melalui jaringan Sumatera untuk meningkatkan bauran energi dari energi terbarukan dan memperkuat pasokan listrik di wilayah itu, bagi sekitar 435.000 rumah tangga.

Dikatakannya,, proyek PLTP Muara Laboh Unit 2 berpotensi memberikan kontribusi melalui pembayaran royalti dan bonus produksi kepada pemerintah daerah. Selain itu, pembangunan Unit 2 akan menciptakan peluang kerja bagi sekitar 1.500 orang dan menyediakan kesempatan berusaha bagi pengusaha lokal.

Investasi dalam pengembangan PLTP Muara Laboh Unit 2 ini mencapai Rp7 triliun. Setelah proyek pengembangan PLTP Muara Laboh Unit 2 rampung akan dilanjutkan dengan Unit 3 dengan target produksi 60 MW.

Sebelumnya, PT SEML telah mengoperasikan PLTP Muara Laboh Unit 1 dengan produksi listrik sekitar 86 MW pada 16 Desember 2019.

Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi menyebutkan, provinsi ini memiliki potensi panas bumi yang besar namun baru 5 persen yang kembangkan menjadi tenaga listrik.

Selain Solok Selatan, potensi panas bumi di Sumbar juga terdapat di kabupaten lain seperti Pasaman, Tanah Datar dan Solok.

Listrik yang dihasilkan oleh Panas Bumi yang dikelola PT SEML, membantu mencukupi kebutuhan listrik di Sumbar, keberadaan PLTP Muara Laboh memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah.

"Saya harap masyarakat tidak termakan berita hoaks yang mengatakan bahwa PLTP bisa merusak lingkungan, padahal tidak. Keberadaan PT SEML memberikan dampak ekonomi kepada daerah penghasil yaitu Solok Selatan,"katanya.

Ditambahkan, panas bumi salah satu penyumbang green energi, bukan merusak lingkungan.

Bupati Solok Selatan, Khairunas menyampaikan bahwa PLTP Muara Laboh Unit 1 yang dimulai sejak 2019 telah memberikan tambahan PAD ke kabupaten itu mencapai Rp 30 miliar per tahun.

"Tentunya dengan pemgembangan Unit 2 ini pasti akan menambah lagi PAD ke Solok Selatan," ujarnya.

Pengembangan Unit 2, imbuhnya selain menambah investasi di Solok Selatan juga berkontribusi dalam menyerap tenaga kerja lokal.

"Untuk tenaga kerja, penyerapan tenaga kerja lokal mencapai 85 persen," ujarnya.

Banyaknya manfaat yang diberikan dengan keberadaan PT SEML ini, Bupati mengajak masyarakat setempat mendukung agar proyek pengembangan Unit 2 dan Unit 3 berjalan lancar dan selesai sesuai target. ***

Editor : Mangindo Kayo