PADANG (18/10/2025) – Momentum World Cerebral Palsy (CP) Day menjadi pengingat penting tentang perjuangan dan harapan bagi anak-anak penyandang disabilitas di Sumatera Barat.
Di tengah semangat itu, Rumah Gadang Cerebral Palsy (Ragacipi) terus menunjukkan dedikasi dalam mendampingi anak-anak dengan kebutuhan khusus melalui berbagai layanan terapi dan edukasi yang menyentuh sisi kemanusiaan.
Sejak berdiri pada 2015, Ragacipi menjadi rumah bagi puluhan anak cerebral palsy dari berbagai latar belakang, baik dari keluarga mampu maupun kurang mampu.
Ketua Ragacipi, Raisa Karima, mengatakan saat ini terdapat sekitar 33 anak yang secara rutin mengikuti terapi di lembaga tersebut.
“Kami berupaya agar anak-anak ini tidak hanya berkembang secara fisik, tetapi juga memiliki rasa percaya diri dan semangat hidup. Terapi di sini disertai pembinaan spiritual seperti hafalan Al-Qur’an dan stimulasi belajar,” ujar Raisa, Sabtu.
Dalam peringatan World CP Day tahun ini, Ragacipi juga memperkuat komitmennya melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Baznas Provinsi Sumatera Barat.
Melalui kerja sama tersebut, Baznas menyalurkan bantuan sebesar Rp314.400.000 yang dialokasikan untuk biaya terapi dan transportasi anak-anak binaan Ragacipi.
Ketua Baznas Sumbar, Dr. H. Bukhari, M.M.Ag., menyebut bahwa dukungan ini merupakan bagian dari program kemanusiaan Baznas yang menyasar kelompok fakir sebagai penerima manfaat zakat.
“Anak-anak cerebral palsy ini termasuk dalam kelompok fakir yang berhak menerima zakat. Ini sudah tahun ketiga Baznas membantu Ragacipi, dan insya Allah akan kita lanjutkan dengan penerima yang lebih banyak di tahun mendatang,” ujarnya.
Dukungan moral juga datang dari Anggota Komisi IV DPR RI, Rahmat Saleh, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.
Ia menilai keberadaan Ragacipi mencerminkan peran nyata masyarakat dalam membantu negara menjalankan amanat konstitusi untuk melindungi anak-anak disabilitas.
“Negara wajib hadir untuk memastikan hak anak-anak disabilitas terpenuhi, baik melalui regulasi maupun dukungan anggaran. Ragacipi menjadi contoh bagaimana kepedulian masyarakat bisa berjalan seiring dengan tanggung jawab pemerintah,” ungkap Rahmat.
Ia menambahkan, ke depan perlu diperkuat kolaborasi lintas sektor, termasuk keterlibatan CSR BUMN dan lembaga sosial lainnya agar layanan bagi penyandang disabilitas semakin luas dan berkelanjutan.
Momentum World CP Day menjadi momen refleksi bagi Ragacipi untuk terus menyalakan harapan.
Di balik setiap sesi terapi, ada semangat besar dari anak-anak yang berjuang melawan keterbatasan dengan senyum dan ketulusan.
“Sekecil apa pun bantuan sangat berarti bagi mereka. Karena bagi kami, setiap anak adalah cahaya, dan tugas kami memastikan cahayanya terus menyala,” tutup Raisa.
Turut hadir pada kegiatan ini anggota DPD-RI Moesim. M. Yatim, Anggota DPRD Sumbar Rafdinal, serta Kepala Dinas Sosial Sumbar Syaifullah. (*)
Editor : Veby Rikiyanto