BUKITTINGGI (24/10/2025) - Coran balok pada proyek pembangunan Gedung Perpustakaan Umum Kota Bukittinggi, ditemukan berongga hingga tulangan besi di dalamnya terlihat.
Proyek tersebut dikerjakan CV Cakrawala Perkasa dengan nilai kontrak sebesar Rp7,9 miliar.
Idam, mengaku sebagai pelaksana di proyek, Jumat, berdalih bahwa, terdapatnya rongga pada coran balok telah diperbaiki.
Kata Idam, coran balok dan kolom berongga itu, karena kurang terisi.
“Pak wali kota sudah ke sini, kata Pak wali kota di finishing (proses akhir) lebih bagus lagi,” ucapnya.
Idam mengaku bahwa ia adalah teman wali kota. Kata Idam lagi, dirinya sama-sama satu kampus dengan wali kota semasa kuliah di jurusan Hukum di Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (Sumbar).
Idam menyebut bahwa pihaknya optimistis, pekerjaan selesai sesuai target.
“Saat ini bobot sudah sekitar 60 persen. Bantu doanya agar bisa selesai,” tuturnya dengan berkata sudah melakukan pencairan dana sebesar Rp2,4 miliar atau sekitar 35 persen dari bobot pekerjaan.
Beton yang keropos setelah selesai dicor, masalah serius yang dapat mengganggu kekuatan dan stabilitas struktur bangunan.
Keropos atau honeycomb, kemungkinan terjadi ketika campuran beton tidak mengisi seluruh celah dalam bekisting, sehingga meninggalkan rongga dan membuat tulangan besi terlihat.
Balok yang keropos tidak dapat mendistribusikan beban secara merata, sehingga meningkatkan risiko keretakan atau kegagalan struktur di masa depan, jika tidak diperbaiki.
Idam meyakini, kalau mutu beton tersebut sesuai, lantaran coran itu adalah coran readymix yang dibeli dari perusahaan Statika.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Denovia Jamal, menyebut bahwa ia telah menegur pelaksana atas rongga yang terdapat coran.
Dikatakan, pihaknya telah melakukan pengawasan ketat terhadap proyek itu, agar bisa tercapainya kualitas yang diinginkan.
Proyek dikerjakan kontraktor pelaksana CV. Cakrawala Perkasa, dengan pengawasan dari PT. Synpra Engineering Consultant.
Pelaksanaan selama 180 hari kalender, terhitung sejak 10 Juni hingga 6 Desember 2025.
“Waktu pekerjaan diperpanjang hingga 21 Desember 2025 setelah adanya adendum tambahan pekerjaan dari sisa kontrak,” ujar Deno. (*)
Editor : Mangindo Kayo