MENTAWAI (26/10/2025) — Sebuah kapal yang membawa wisatawan, terdiri dari warga negara Indonesia (WNI) dan warga negara asing (WNA), mengalami mati mesin di perairan Selat Siberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, Sabtu sore.
Beruntung, seluruh penumpang berhasil diselamatkan setelah ditarik kapal nelayan yang melintas.
Insiden bermula saat Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mentawai menerima laporan darurat dari salah satu penumpang, Sammy Firth, pada pukul 16.20 WIB.
Kapal yang mereka tumpangi dilaporkan kehilangan daya di koordinat 00°49’7.80″ LS – 98°45’48.00″ BT, sekitar 95 mil laut dari Dermaga Tuapejat.
Sebelumnya, sinyal darurat (distress signal) juga sempat terdeteksi pukul 15.37 WIB.
Menindaklanjuti laporan itu, Basarnas Mentawai langsung mengerahkan dua tim SAR — RIB 03 dari Unit Siaga SAR Siberut dan Kapal Negara KN SAR Ramawijaya 240 dari Dermaga Tuapejat untuk menuju lokasi kejadian.
Dalam operasi tersebut, Basarnas melibatkan sejumlah peralatan dan unsur pendukung, termasuk kendaraan rescue, alat komunikasi, evakuasi, serta tim medis.
Cuaca di lokasi saat itu dilaporkan cerah berawan dengan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter.
Kapal nahas itu diketahui membawa enam orang penumpang, terdiri dari dua WNI dan empat WNA, masing-masing: Firman, Siefu, Sofia Martine, Grace Marie, Prow Josep Edward, dan Emil Tobias.
Setelah lebih dari dua jam dalam kondisi darurat, sekitar pukul 18.48 WIB, tim SAR akhirnya berhasil menjalin komunikasi dengan nakhoda kapal.
Diketahui, kapal tersebut telah ditarik oleh nelayan menuju Dermaga Hibala, Siberut Utara.
“Kami telah menurunkan unsur gabungan dari Unit Siaga SAR Siberut dan Kansar Mentawai untuk memastikan seluruh korban dalam keadaan aman dan segera dievakuasi,” ujar Kepala Kantor SAR Mentawai dalam keterangannya, Minggu.
Ia menambahkan, operasi pemantauan masih dilakukan untuk memastikan kapal benar-benar tiba dengan selamat di daratan.
Basarnas Mentawai juga mengimbau seluruh pengguna jasa pelayaran, terutama kapal wisata dan nelayan, agar selalu memperhatikan kondisi mesin, perlengkapan keselamatan, serta memantau prakiraan cuaca sebelum berlayar. (*)
Editor : Pariyadi Saputra