PADANG (29/10/2025) — Sebuah video memperlihatkan seorang pria menjadi bulan-bulanan massa di kawasan Jalan Gajah, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Sumatera Barat, viral di media sosial.
Video berdurasi sekitar satu menit itu beredar luas di berbagai platform, termasuk grup WhatsApp, Rabu.
Dalam video tersebut, tampak beberapa warga berusaha menahan amarah massa yang hendak memukuli pria itu, sementara yang lain terdengar berteriak dan menginterogasinya.
Pria tersebut kemudian dibawa ke Polsek Padang Utara untuk diamankan dari kerumunan warga.
Yang membuat video ini menarik perhatian publik adalah munculnya dugaan bahwa pria dalam rekaman itu merupakan mantan Kepala daerah di salah satu daerah di Sumatera Barat, berinisial AG, yang disebut-sebut pernah menjabat sebagai Bupati Dharmasraya periode 2010–2015.
AG diamankan karena kabur usai ribut dengan seorang pria yang disebut-sebut warga pasangan homoseksualitasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi pada Sabtu (25/10) kemaren.
Warga sekitar Jalan Gajah melihat seorang pria yang dianggap berperilaku mencurigakan di sekitar lokasi.
Tak lama kemudian, pria itu terlihat berlari dan dikejar sejumlah warga hingga akhirnya tertangkap.
“Iya, kejadiannya Sabtu kemarin. Ada bapak-bapak lari, terus dikejar warga sampai ke sini,” ujar Amat, salah seorang warga yang berada di lokasi.
Amat menambahkan, warga kemudian mengamankan pria tersebut untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Setelah itu, ia diserahkan ke pihak kepolisian.
Kapolsek Padang Utara, AKP Yuliadi, membenarkan adanya kejadian tersebut.
Ia menyebut, tiga warga datang ke polsek untuk menyerahkan pria dalam video viral itu.
“Kata warga, dia sempat ribut di penginapan dan kemudian lari. Warga mengejar dan membawanya ke polsek,” ujar Yuliadi.
Namun, Yuliadi mengaku tidak mengetahui pasti identitas pria itu, karena saat diamankan tidak membawa KTP.
Polisi baru mengetahui isu soal “mantan bupati” setelah video tersebut beredar luas.
“Pengakuannya namanya Adi. Kami juga tidak tahu kalau dia disebut mantan bupati,” katanya.
Lebih lanjut, Yuliadi menjelaskan bahwa pria itu kemudian dijemput oleh seseorang yang mengaku sebagai anak angkatnya, dengan alasan hendak membawa pria tersebut berobat karena memiliki riwayat penyakit jantung.
“Datang anak angkatnya, katanya mau membawa berobat dulu. Setelah itu, mereka pergi dan tidak kembali lagi,” jelasnya.
Hingga kini, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi mengenai identitas sebenarnya dari pria dalam video tersebut maupun penyebab pasti keributan yang terjadi.
Polisi juga masih menelusuri latar belakang peristiwa yang sempat membuat warga Padang heboh itu.
(*)