VALORAnews - Sudah tiga tahun lamanya Gunawan jadi muzakki, dengan berzakat di Dompet Dhuafa Singgalang. Dengan adanya layanan jemput donasi, beliau merasa dipermudah dalam urusan ibadah.
Sejak nisab hartanya telah mencukupi syarat wajib zakat, Gunawan memilih penyaluran melalui Dompet Dhuafa Singgalang. Bagi beliau, tansparansi dan kejelasan penyaluran zakat melalui lembaga ini, jadi salah satu poin pilihannya dalam berzakat dibanding zakat secara langsung.
"Dulu saya bekerja di salah satu lembaga yang memiliki kerjasama dengan Dompet Dhuafa Singgalang, yakni Bimbel Nurul Fikri, yang menyediakan Bimbel gratis bagi siswa kurang mampu berprestasi. Jadi, sekarang saya tetap mempercayakan penyaluran via Dompet Dhuafa Singgalang," ungkap Gunawan saat Tim Dompet Dhuafa Singgalang menjemput zakatnya, Selasa (5/4/2016).
Sebelumnya, dia berwirausaha sampingan dengan membuka jasa percetakan. Ia memulai dengan membangun sebuah kios sederhana yang hanya dikelola bersama istri, di Jl M Hatta No. 28 Ketaping Pasar Ambacang, Kecamatan Kuranji, Padang.
Cukup mendapat respon yang baik dari masyarakat, akhirnya Gunawan memilih untuk fokus dan menekuni bidang ini. Ia mulai mencari pinjaman ke bank untuk pengembangan usaha. Meski tujuan pembangunannya tercapai, namun ia merasa hasil yang ia dapatkan sebatas hanya cukup.
"Mungkin karena memulai usaha dari pinjaman yang berupa riba, jadi rejeki saya jadi terhambat," seloroh Gunawan seraya tertawa.
Melunasi cicilan yang ia pinjam dari bank, di antara krisis dana dan gejolak turun naik usahanya, Gunawan memutuskan untuk merutinkan sedekah. Setiap kali ia menggunakan jasa jemput donasi Dompet Dhuafa Singgalang, zakat yang ia salurkan selalu ia dampingi dengan sedekah rutin.
"Yah... soalnya kalau zakat itu kan kewajiban, jadi sedekah itulah pelengkap yang membuka pintu rejeki kita. Alhamdulillah, sekarang rasanya usaha saya terasa berkah dan selalu berlebih," lanjutnya berbinar-binar.
Kini, percetakan yang ia labeli dengan nama 'Kedai Printing Jaya' itu, memiliki banyak pelanggan, terutama mahasiswa. Jika dulunya ia minim permintaan, sekarang bahkan ia terpaksa menolak orderan yang masuk jika pesanan banyak. Ia tak berani ambil resiko melalaikan permintaan pelanggan, jika menerima seluruh orderan.
Pekerjaannya juga dipermudah dua karyawan yang mulai bergabung tahun lalu, Yelina Susanti dan Dedi M Rahman. Ia juga tak lupa membekali dua karyawannya ini dengan konsep wirausaha dan ilmu percetakan.
"Alhamdulillah, dengan bantuan dua karyawan ini, saya sangat terbantu dan Insya Allah rencananya Kedai Printing Jaya akan membuka cabang di lokasi lain yang bakal dikelola mereka, doakan saja," pungkas Gunawan. (rls)
Editor :