Wako Padang Taburansang Lihat Pedagang dan Parkir di Simpang Kinol

×

Wako Padang Taburansang Lihat Pedagang dan Parkir di Simpang Kinol

Bagikan berita
Wako Padang, Mahyeldi mengarahkan stafnya, untuk mengatur kawasan Simpang Kinol di Kelurahan Kampung Pondok, untuk lebih tertib lagi, Rabu (4/5/2016). Dia menemukan, banyak pedagang maupun parkir, yang memakan fasilitas umum. (humas)
Wako Padang, Mahyeldi mengarahkan stafnya, untuk mengatur kawasan Simpang Kinol di Kelurahan Kampung Pondok, untuk lebih tertib lagi, Rabu (4/5/2016). Dia menemukan, banyak pedagang maupun parkir, yang memakan fasilitas umum. (humas)

VALORAnews -- Walikota Padang, H Mahyeldi Dt Marajo berang, Rabu (4/5/2016). Fasilitas umum yang diperuntukkan bagi publik, justru "dimakan" pedagang dan kendaraan. Kondisi ini terjadi di Simpang Kinol, Kelurahan Kampung Pondok, Kecamatan Padang Barat.

Rabu menjelang siang itu, Mahyeldi yang akan menuju kawasan Pondok, tiba-tiba berhenti setelah melihat dua kendaraan parkir hingga ke tengah jalan di Simpang Kinol. Sehingga, kawasan tersebut jadi macet.

Mahyeldi lalu keluar dari kendaraan dinas BA 1 A, untuk kemudian menghampiri petugas parkir di depan gerai seluler "Sinar Telekomunikasi." Mahyeldi tampak bertanya ke petugas parkir. "Siapa yang punya kendaraan ini," tanyanya.

Petugas parkir kemudian menjawab, kalau kendaraan yang sedang terparkir itu milik tamu gerai seluler tersebut. "Tamu yang di sini punya Pak," kata petugas parkir sambil menunjuk ke dalam gerai seluler tersebut.

Mahyeldi lantas meminta petugas parkir untuk memanggil tamu gerai seluler tersebut dan memindahkan kendaraannya. Tak berselang lama, pemilik kendaraan keluar dari gerai lalu memindahkan kendaraannya.

Mahyeldi sempat menanyakan ke petugas parkir, tentang batas parkir bagi kendaraan di perempatan tersebut. Petugas menjawab, kalau batas parkir kendaraan di sana hanya satu kendaraan dari depan gerai seluler itu.

"Lalu kenapa kendaraan parkir bisa hingga ke tengah jalan," tanya Mahyeldi lagi. Petugas parkir pun diam tanpa bisa menjawab.

Tidak hanya melihat kondisi parkir yang memakan badan jalan, Mahyeldi juga mendapati trotoar yang "hilang" akibat "dimakan" pedagang. Gerai seluler menggunakan trotoar untuk berdagang, termasuk pedagang lain yang berjualan di seberang gerai seluler itu.

Mahyeldi mendapati cukup banyak pedagang di lokasi itu yang sengaja menggunakan trotoar sebagai tempat berjualan. Sehingga hak pejalan kaki terampas oleh pedagang. Dia kemudian menemui masing-masing pedagang dan mengingatkan agar segera memindahkan gerobak dan kursi yang telah "memakan" trotoar.

"Segera dipindahkan ya Pak," tutur Mahyeldi kepada pedagang.

Tak lama berselang, sejumlah personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang yang tiba di lokasi, kemudian mengamankan lapak pedagang tak bertuan yang berada di pinggir jalan Simpang Kinol itu. Lapak pedagang itu dibawa ke atas kendaraan truk milik Satpol PP.

Pemerintah Kota Padang tidak melarang pedagang untuk berjualan. Akan tetapi untuk berjualan, pedagang mesti memerhatikan estetika dan aturan yang ada. "Di sini hak publik digunakan untuk pribadi. Ada trotoar dihambat, itu tak boleh. Hak publik diberikan ke publik," tegas Mahyeldi.

Simpang Kinol merupakan lokasi kuliner yang sudah sejak lama dikenal. Dia mengatakan, pihaknya mendukung kuliner malam di kawasan tersebut. "Akan tetapi berdagang dimulai pada jam lima sore, kemudian ditata dengan baik. Boleh berdagang, tetapi ada aturannya," sebutnya.

Terkait kondisi parkir kendaraan yang seenaknya, Mahyeldi mengimbau seluruh petugas parkir untuk menertibkan parkir di Simpang Kinol. Jalan yang telah diaspal "rancak" tidak digunakan sebagai tempat parkir yang berlapis, demi keuntungan pribadi. Dia juga menugaskan Lurah Kampung Pondok untuk menyurati setiap pedagang dan tukang parkir, agar menertibkan lokasi tersebut sehingga hak publik tidak "dimakan" pedagang dan segelintir orang. (vri)

Editor :
Tag: