Silaturahim Tarbiyah-Perti, Hendra: Jadilah Benteng dan Pelopor Pendidikan Islam

Minggu, 29 Januari 2017, 21:24 WIB | Wisata | Provinsi Sumatera Barat
Silaturahim Tarbiyah-Perti, Hendra: Jadilah Benteng dan Pelopor Pendidikan Islam
Ketua DPRD Sumbar, Hendra Irwan Rahim menerima cenderamata dari pengurus Tarbiyah-Perti Sumbar, saat silaturahim dalam rangka ishlah Ormas Tarbiyah dengan Perti di asrama Haji Tabing, Padang, Minggu (29/1/2017). (humas)

VALORAnews - Ketua DPRD Sumbar, Hendra Irwan Rahim mendorong organisasi kemasyarakatan Tarbiyah dan Persatuan Tarbiyah Islamiah (Perti) jadi benteng umat Islam sekaligus sebagai pelopor pendidikan khususnya pendidikan Islam di Sumatera Barat.

"Soliditas Tarbiyah dan Perti, akan jadi benteng kokoh yang akan melindungi masyarakat dari hal-hal negatif," ungkap Hendra Irwan Rahim saat menghadiri silaturahim dalam rangka ishlah Ormas Tarbiyah dengan Perti di asrama Haji Tabing, Padang, Minggu (29/1/2017).

Hendra mengingatkan, benteng umat Islam perlu diperkokoh dalam menghadapi era globalisasi. "Tarbiyah - Perti hendaknya jadi benteng umat Islam, dalam menghadapi arus globalisasi. Semua elemen masyarakat saat ini, termasuk Tarbiyah-Perti, hendaknya memberikan perhatian besar terhadap faktor-faktor negatif yang dapat membawa pengaruh negatif di tengah masyarakat," kata Hendra.

Hendra menekankan, pengaruh negatif yang senantiasa mengancam masyarakat saat ini antara lain narkoba, pergaulan bebas dan penyakit masyarakat lainnya. Tarbiyah-Perti yang fokus pada pendidikan, khususnya pendidikan Islam, memegang peranan penting dalam menangkal pengaruh negatif tersebut.

Baca juga: Jalankan Ide Bisnis Properti Ini Bikin Kamu Jadi Miliarder! Yuk Simak

"Peran penting melalui pendidikan ini sekaligus juga akan membangun karakter bangsa yang bermartabat," tegasnya. (Baca: Silaturahim Tarbiyah-Perti, Boy Lestari: Dulu Ibarat Satu Rumah dengan Dua Kamar)

Dia mengingatkan, pengaruh negatif yang mengancam masyarakat saat ini sudah sangat mengkhawatirkan, karena sudah terjadi pada lintas generasi. Tidak saja di kalangan remaja, namun juga orang dewasa atau orang tua.

Seperti dalam banyak kasus narkoba, pelakunya tidak saja dari kalangan anak remaja usia belasan tahun namun juga orang dewasa berusia lima puluhan tahun. "Dari berbagai latar belakang dan profesi, termasuk juga kaum intelektual banyak yang terjerat kasus narkoba," ujarnya.

Hendra menambahkan, di samping pengaruh buruk narkoba, pergaulan bebas dan penyakit masyarakat, belakangan ini juga merebak tindakan saling hasut, adu domba yang cukup membuat prihatin. Semua itu harus jadi perhatian seluruh elemen masyarakat, sehingga bangsa Indonesia terbentengi dan menjadi bangsa yang bermartabat. (rls/kyo)

Baca juga: Kaya Properti? 5 Ide Bisnis Ini Wajib Dicoba, Bisa Cuan Jutaan Sebulannya

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: