Penerapan Green School di Masa Pandemi

*Nurul Zakiatin Nafsih SPd

Senin, 29 Maret 2021 | Opini
Penerapan Green School di Masa Pandemi
Nurul Zakiatin Nafsih SPd - Mahasiswa Magister Pendidikan Fisika UNP

Salah satu program Kementrian Lingkungan Hidup untuk melestarikan lingkungan adalah Green School. Green School sebagai langkah awal dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah untuk melestarikan lingkungan.

Tujuan program ini menjadikan warga sekolah untuk bertanggung jawab dalam upaya penyelamatan lingkungan hidup. Selain itu, green school juga bertujuan dalam pembangunan berkelanjutan. Dengan adanya green school membuat suasana belajar menjadi lebih kondusif, nyaman, dan menyenangkan.

Disisi lain, tantangan semakin meningkat setelah mengetahui fakta bahwa Indonesia termasuk negara yang mendapat dampak dari pandemi covid-19. Kondisi yang tidak menguntungkan ini juga terjadi pada pelaksanaan proses pembelajaran. Pemerintah secara mendadak harus memindahkan pembelajaran yang semula dilakukan di sekolah menjadi di lakukan di rumah.

Pembelajaran dari rumah tersebut lebih dikenal dengan pembelajaran daring. Hal ini menjadi tantangan baru untuk guru dalam menerapkan program green school meskipun pembelajaran dilaksanakan di rumah masing-masing. Program green school dalam pembelajaran daring dapat disiasati oleh guru dengan memberikan instruksi kegiatan melalui tugas yang berkaitan dengan program green school.

Tugas yang dapat diberikan oleh guru untuk menjalankan program green school secara daring adalah menanam tanaman di rumah. Siswa diminta untuk menanam dan merawat tanaman di rumah. Kegiatan menanam dimulai dari menanam benih sampai tanaman tersebut tumbuh menjadi tanaman dewasa.

Untuk memastikan siswa benar-benar melakukan kegiatan menanam, guru meminta siswa untuk merekam segala kegiatannya dan mencatat bagaimana pertumbuhan tanaman tersebut. Pada saat proses pembelajaran melalui zoom ataupun google classroom, siswa diminta untuk mempresentasikan hasil pengamatannya terhadap tumbuhan yang telah ia tanam.

Dengan kegiatan ini, siswa dilatih untuk sadar betapa pentingnya untuk menjaga lingkungan yang dimulai dari merawat tanaman. Selain itu, siswa juga dilatih untuk bertanggung jawab terhadap tanaman yang sudah ia tanam.

Kegiatan menanam tanaman ini tidak hanya sekedar tugas yang diberikan guru. Kegiatan ini juga bisa mengisi waktu luang di rumah selama masa pandemi covid-19. Melalui kegiatan ini siswa tidak akan merasa bosan selama masa pandemi yang mengharuskan setiap masyarakat bekerja dan berdiam diri di rumah.

Tidak hanya itu menanam tanaman sejak dini juga memberikan efek jangka panjang, salah satunya siswa menjadi lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan membuat udara menjadi bersih karena tanaman sudah ditanam.

Selain program menanam tanaman, guru juga bisa memberikan tugas kepada siswa untuk lebih mengenal jenis-jenis sampah agar mereka mampu membedakan mana sampah yang masih aman bagi lingkungan dan sebaliknya.

Hal ini bisa dilakukan siswa di rumah dengan membuat tempat sampah yang berbeda-beda sesuai dengan jenis sampah. Sampah yang berupa sampah organik dapat dijadikan pupuk kompos yang nantinya bisa digunakan sebagai pupuk tanaman yang telah ditanam oleh siswa sebelumnya.

Halaman:

*Mahasiswa Magister Pendidikan Fisika UNP

Bagikan:
Muhammad Fadli.
Ketua Pusat Studi Humaniora Universitas Andalas

Fenomena Politik Keluarga dan Tantangan Demokrasi Kita

Opini - 08 Maret 2024

Oleh: Dr Hary Efendi Iskandar

Dr. Hary Efendi Iskandar

Benarkah Gerakan Kampus Partisan

Opini - 27 Februari 2024

Oleh: Dr. Hary Efendi Iskandar

Nadia Maharani.

Kejahatan Berbahasa di Dirty Vote

Opini - 13 Februari 2024

Oleh: Nadia Maharani

Zulfadhli Muchtar

Adaptasi Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu Bagi UMKM

Opini - 31 Januari 2024

Oleh: Zulfadhli Muchtar