TREND BUDAYA NONGKRONG DI "KEDAI KOPI"

*Silvia Permata Sari SP MP

Minggu, 31 Oktober 2021 | Opini
TREND BUDAYA NONGKRONG DI "KEDAI KOPI"
Silvia Permata Sari SP MP - Dosen Fakultas Pertanian Unand

Nongkrong sudah menjadi budaya orang Indonesia, tak terkecuali di Kota Padang. Istilah nongkrong dipakai ketika sekumpulan orang melakukan kegiatan di suatu tempat untuk duduk, berbicaram bahkan terkadang tdak melakukan hal apapun. Umumnya kegiatan nongkrong ini dilakukan di warung kopi (yang dikenal dengan istilah "warkop") hingga kafe-kafe populer yang kian menjamur sekarang ini.

Kopi merupakan bagian tak terpisahkan dari gaya hidup masa kini. Kedai-kedai yang menawarkan beraneka jenis minuman kopi semakin menjamur dan ramai dipenuhi pengunjung. Salah satu pasar terbesar kopi di Indonesia adalah generasi milenial, yang saat ini merupakan sebagian besar kelompok usia produktif. Mereka yang kadangkala nongkrong di kedai kopi hanya untuk menikmati secangkir kopi sambil mengobrol atau bekerja sudah menjadi trend gaya hidup tersendiri bagi generasi milenial.

Trend nongkrong di kedai kopi pada generasi milenial tak luput dari pengaruh industri hiburan saat ini, seperti film dan novel yang membahas soal kopi. Gaya hidup nongkrong sambil ngopi pun semakin kuat karena adanya festival, pameran, dan coffee cupping pada event-event besar. Trend ini dianggap mudah menjamur karena ngopi sebenarnya sudah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia sejak dulu di beberapa daerah.

Di beberapa kota, kedai kopi juga memiliki fungsi yang luas. Tak sekedar menikmati kopi, kedai kopi juga menjadi ruang pertemuan, tempat rekreasi dan bersantai, bekerja, bahkan membuat kesepakatan bisnis. Minum kopinya mungkin tak seberapa, tetapi kumpul-kumpulnya lebih lama.

Lalu kenapa generasi milenial begitu menggemari kopi? Mari kita simak lebih lanjut beberapa alasannya :

1.Budaya Nongkrong

Orang Indonesia sejak dulu gemar berkumpul dengan keluarga atau teman-teman. Tradisi itu juga menurun ke generasi milenial, yang mana generasi milenial gemar nongkrong di kafe, baik itu untuk mengerjakan tugas atau sekedar ngumpul dengan teman. Kopi sering kali menjadi teman untuk nongkrong berlama-lama. Apalagi sudah banyak kedai kopi yang didesain sedemikian rupa dengan nyaman sampai berjam-jam.

Selain itu nongkrong sebagai lifestyle ala generasi milenial saat ini. Apalagi sekarang ada banyak aplikasi media sosial yang memiliki berbagai fitur yang menayangkan gaya hidup, seperti instagram yang mempunyai fitur instastory sehingga menarik banyak remaja untuk selalu update status ketika duduk di suatu kafe.

Hebatnya, pengaruh budaya barat yang semakin mearadang membuat generasi muda mulai berfikir bahwa minum kopi atau bersantai di kafe itu terlihat berkelas. Dari sinilah kegiatan nongkrong di kafe pun jadi gaya hidup. Anak remaja sekarang alias generasi milenial tersebut ingin dipandang eksis dan diterima oleh kelompok pergaulannya, sehingga mereka menyesuaikan diri dari segi penampilan dan gaya hidup.

Di sisi lain,banyak hal positif yang dapat kita peroleh dari nongkrong, contohnya menambah wawasan tentang dunia luar, menambah koneksi, sebagai wadah untuk menyalurkan usaha atau bisnis, sebagai tempat diskusi dan mengerjakan tugas kuliah.

2.Trend di Dunia Maya dan Media Sosial

Halaman:

*Dosen Fakultas Pertanian Unand

Bagikan:
Ketua Pusat Studi Humaniora Universitas Andalas

Fenomena Politik Keluarga dan Tantangan Demokrasi Kita

Opini - 08 Maret 2024

Oleh: Dr Hary Efendi Iskandar

Dr. Hary Efendi Iskandar

Benarkah Gerakan Kampus Partisan

Opini - 27 Februari 2024

Oleh: Dr. Hary Efendi Iskandar

Nadia Maharani.

Kejahatan Berbahasa di Dirty Vote

Opini - 13 Februari 2024

Oleh: Nadia Maharani

Zulfadhli Muchtar

Adaptasi Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu Bagi UMKM

Opini - 31 Januari 2024

Oleh: Zulfadhli Muchtar

Dr Emeraldy Chatra.

Mental Miskin dan Demokrasi

Opini - 29 Januari 2024

Oleh: Dr Emeraldy Chatra