Menghimpun dan Menyalurkan

*Musfi Yendra

Kamis, 02 Juli 2015 | Opini
Menghimpun dan Menyalurkan
Musfi Yendra - Branch Manager Dompet Dhuafa Singgalang

Sekali waktu dalam perjalan ke mesjid di komplek saya, seorang bapak bertanya. Berapa Dompet Dhuafa Singgalang mendapat bantuan dari Timur Tengah untuk membuat program setiap tahun? Sebab saya melihat begitu banyak program yang dijalankan untuk membantu masyarakat miskin di Sumatera Barat. Begitu katanya.

Saya tersenyum. Saya sampaikan kepada si bapak bahwa Dompet Dhuafa Singgalang tidak mendapat bantuan atau donor dari Timur Tengah. Juga tidak dibantu kegiatannya oleh pemerintah. Bahwa semua program yang dilaksanakan untuk pemberdayaan dan bantuan langsung kepada masyarakat miskin dananya bersumber dari penghimpunan yang kami lakukan.

Penghimpunan (fundrising) dilakukan terhadap personal orang (muzakki) berupa zakat, infak, sedekah dan wakaf. Selain itu juga menghimpun donasi perusahaan (corporate social responsibility).

Bagaimana cara melakukan penghimpunannya? Relatif sama dengan marketing bank dan asuransi. Baik secara edukasi, promosi dan sosialisasi. Hakikat zakat adalah diambil, itulah tugas amil. Bentuk pelayanan terhadap donatur yang kita lakukan adalah jemput zakat, transfer via bank dan donasi cash di kantor atau konter zakat yang dibuka pada tempat-tempat resmi. Semakin banyak dihimpun, semakin banyak masyarakat yang akan bisa dibantu.

Zakat bukan diminta-minta kepada orang kaya (aghniya). Jadi tidak ada petugas amil zakat Dompet Dhuafa Singgalang yang meminta-minta di SPBU, lampu merah atau ke rumah-rumah. Tenaga marketing Dompet Dhuafa Singgalang bekerja secara resmi dan profesional.

Tidak ada anak-anak berseragam sekolah yang memungut donasi. Itu mungkin lembaga atau personal orang yang di luar Dompet Dhuafa Singgalang. Mereka mengaku dhuafa.

Minimnya pemahaman publik terhadap zakat menjadi tantangan kita terus melakukan berbagai macam bentuk edukasi. Baik edukasi secara keilmuan melalui berbagai forum, pengajian atau tulisan di media cetak, sosial media atau online. Kita juga sering membicarakan zakat melalui radio, kongkow komunitas, seminar ataupun workshop.

Selain itu, edukasi melalui program, bagaimana zakat dikelola secara profesional untuk memutus mata rantai kemiskinan. Zakat disalurkan bukan hanya untuk charity. Sekali salurkan langsung habis. Setelah itu orang miskin tetap saja miskin. Bahkan jumlahnya terus bertambah. Melalui pemberdayaan kebutuhan masyarakat miskin dibantu baik ekonomi, pendidikan atau kesehatan. Mereka kemudian dibina, agar tercipta kemandirian hidup.

Sebagai lembaga nirlaba, Dompet Dhuafa Singgalang melakukan tiga siklus kegiatan; menghimpun, mengelola dan mendayagunakan. Menghimpun adalah mengumpulkan donasi. Mengelola dengan cara mendesain program yang tepat untuk penerima manfaat. Mendayagunakan adalah menyalurkan dan membina masyarakat agar lepas dari kemiskinan. (*)

*Branch Manager Dompet Dhuafa Singgalang

Bagikan:
Muhammad Fadli.
Ketua Pusat Studi Humaniora Universitas Andalas

Fenomena Politik Keluarga dan Tantangan Demokrasi Kita

Opini - 08 Maret 2024

Oleh: Dr Hary Efendi Iskandar

Dr. Hary Efendi Iskandar

Benarkah Gerakan Kampus Partisan

Opini - 27 Februari 2024

Oleh: Dr. Hary Efendi Iskandar

Nadia Maharani.

Kejahatan Berbahasa di Dirty Vote

Opini - 13 Februari 2024

Oleh: Nadia Maharani

Zulfadhli Muchtar

Adaptasi Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu Bagi UMKM

Opini - 31 Januari 2024

Oleh: Zulfadhli Muchtar