TANAHDATAR (24/6/2023) - Sebanyak 19 kelompok memasak dari Kota Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota dan Kabupaten Tanah Datar, ikuti Festival Olahan Daging Kambing di Agro Boncah Farm, Nagari Barulak, Kecamatan Tanjung Baru, Kabupaten Tanah Datar, Sabtu.
"Daging kambing merupakan salah satu bahan pangan yang sangat bermanfaat. Bahan pangan satu ini memiliki nilai gizi tinggi yaitu kaya akan protein, lemak dan mineral," ungkap anggota DPRD Sumbar, Nurkhalis Dt Bijo Dirajo saat membuka kegiatan yang dielar Dinas Pariwisata Sumbar itu.
Di lain sisi, sambung Nurkhalis, sebagian masyarakat masih berpendapat bahwa daging kambing relatif keras dan alot, memiliki bau yang khas dan juga memiliki penyebaran lemak yang tidak merata. Sehingga, membatasi pengolahannya.
Hal tadi, mempengaruhi pandangan masyarakat untuk mengonsumsi daging kambing yang hanya terbatas untuk lauk pauk. Sedangkan untuk bahan olahan lainnya, masih kurang dijumpai di pasaran.
Melalui Festival Olahan Daging Kambing ini, Nurkhalis yang juga Ketua Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI) Sumatera Barat ini berharap, minat masyarakat dalam mengolah daging kambing bisa meningkat.
"Festival Olahan Daging Kambing ini sengaja kami gelar, untuk memicu masyarakat dan peternak-peternak kita di Sumatera Barat, bahwa ternak kambing itu bisa diolah untuk berbagai ragam kuliner dan menguntungkan," ungkap dia.
"Lalu, setelah diolah ternyata sangat enak, tidak berbeda rasanya dengan olahan daging yang lain," tambah Nurkhalis yang juga anggota Komisi II DPRD Sumbar tersebut.
Nurkhalis menambahkan, beternak kambing dan domba memiliki prospek yang bagus dan menjanjikan untuk petani.
"Peternakan kambing dan domba tidaklah sulit, iklim dan topografi di Sumatera Barat sangat mendukung," ungkap dia.
Berternak kambing dan domba, menurut Nurkhalis, bisa dijalankan diseluruh kabupaten/kota di Sumbar.
Beternak kambing dan domba, urai dia, juga akan menguntungkan petani. Karena, hewan ini bisa melahirkan hingga tiga kali dalam kurun waktu dua tahun. Karena, masa buntingnya lima bulan. Berbeda dengan sapi yang biasanya melahirkan hanya satu kali dalam setahun.
"Peternakan kambing dan domba adalah jenis usaha peternakan yang dikembangkan oleh para nabi. Hal ini sejalan juga dengan filosofi masyarakat Minangkabau yaitu, Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah," ungkap dia berfilosofi.
Mengingat berbagai keuntungan yang akan didapat dari beternak kambing dan domba, Nurkhalis berharap, adanya peningkatan populasi ternak kambing dan domba di Sumbar melalui kegiatan beternak hewan ini oleh masyarakat.
Sementara itu, Wakil Bupati Tanah Datar, Richi Aprian yang menghadiri kegiatan tersebut menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Tanah Datar mengapresiasi digelarnya Festival Olahan Daging Kambing yang terselenggara dari pokok pikiran (Pokir) Nurkhalis Dt Bijo Dirajo.
"Terima kasih dan dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Bapak Nurkhalis yang telah memilih Boncah Farm sebagai lokasi kegiatan," katanya.
Adapun terkait festival ini, ada lima kategori kuliner berbahan daging kambing yang bisa dipilih peserta untuk dimasak, yaitunya steak, gulai, tongseng, sate dan nugget.
Juri kemudian menilai hasil olahan peserta dengan malihat pada tiga hal yakni rasa, penampilan dan kebersihan. (*)
Editor : Mangindo Kayo