MEDAN (11/8/2023) - Potensi perolehan zakat di Provinsi Sumatera Utara (Sumut), jika dihitung dari jumlah muzaki (pemberi zakat-red), menembus angka Rp8 Triliun. Diperlukan peran serta semua pihak, khususnya para ulama dan pemuka agama untuk mencapainya.
"Kalau kita semua memahami pentingnya zakat ini, maka potensi yang bisa dikumpulkan sampai Rp8 triliun," ungkap Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi dalam sambutannya pada Penyerahan Pendistribusian Bantuan Zakat Triwulan II 2023 oleh Baznas Sumut, di Aula Raja Inal Siregar Kantor Gubernur, Rabu (9/8/2023).
Diungkapkan Edy Rahmayadi, ada 2.500 unit mobil baru dan hampir sejuta sepeda motor yang dibeli berbagai lapisan masyarakat Sumut setiap tahunnya. Belum lagi pada momentum tahun politik 2024 ini, tentu menunjukkan betapa banyak potensi zakat yang bisa terkumpul.
"Ini merupakan evaluasi ketakwaan rakyat Sumatera Utara. Saya ingin kita duduk bersama, bagaimana meningkatkan angkanya (penerimaan zakat). Apakah rakyat tak mengerti atau tidak mau (membayar), atau kurang paham," jelas Edy.
Dari laporan yang disampaikan Baznas Sumut, selama 2022 terkumpul, Rp22,8 Miliar ditambah infak dan sedekah Rp4,2 Miliar.
Sementara, pada periode Januari hingga Juni 2023, terkumpul zakat, infak dan sedekah sekitar Rp21,3 miliar.
Angka tersebut, menurut Edy, adalah zakat, infak dan sedekah yang dikumpulkan Baznas saja. Jika ditambah dengan berbagai lembaga Amil Zakat swasta, totalnya bisa mencapai Rp900 miliar.
"Kita harus evaluasi, dimana persoalannya. Apa yang kurang, sehingga angkanya masih jauh dari potensi yang ada," sebut Edy.
Kepada para pemberi zakat (muzaki), Edy menyampaikan terima kasih. Kepada penerima zakat (mustahik), ia berharap, dapat membantu meringankan beban, seraya berdoa bagaimana kehidupan berubah lebih baik sehingga ikut jadi muzaki.
"Harusnya tak ada lagi orang yang benar-benar miskin, jika ini (zakat) berjalan sesuai ketentuan agama, semua berjalan amanah. Dimana, ada orang kaya membantu orang miskin. Mari sama-sama kita bertanggung jawab agar rakyat sejahtera," pungkasnya.
Ketua Baznas Sumut, Mohammad Hatta mengatakan, penyerahan zakat ini merupakan syi'ar agama, sekaligus menginformasikan pada para muzaki, bahwa zakat yang disalurkan melalui Baznas telah disalurkan sesuai aturan syariat.
"Setiap tahunnya, kita punya target jumlah zakat terus meningkat 20%. Tentu dari yang disampaikan gubernur, masih perlu kerja keras kita bersama agar pengumpulan zakat lebih banyak lagi, sehingga sebanyak itu yang akan kita distribusikan," ujar Hatta.
Menurut Hatta, zakat, infak dan sedekah jadi faktor pendukung upaya memperbaiki kehidupan umat. Bahkan pada satu kesempatan seperti bencana alam, tidak melihat apakah penerima manfaat bantuan beragama Islam atau tidak, sekalipun pemberi zakat, infak dan sedekah dikhususkan bagi muslim.
"Untuk mengetahui bagaimana hitungan zakat yang harus dibayarkan, kita ada website yang bisa diakses siapa saja."
"Kantor kita, siap melayani para calon muzaki untuk memberikan zakatnya melalui Baznas. Termasuk juga pendistribusiannya sesuai keinginan muzaki, tetap akan kita sampaikan," pungkasnya.
Usai sambutan, Gubernur Sumut dan Ketua Baznas Sumut menyerahkan bantuan zakat, infak dan sedekah kepada Mustahik secara simbolis.
Juga hadir dikesempatan itu, sejumlah tokoh agama di Sumut, para muzaki dan penerima zakat. (*)
Editor : Mangindo Kayo