Bernilai Trilinunan Tapi Ada yang Mangkrak! Inilah 9 Proyek 'Raksasa' Sumbar

×

Bernilai Trilinunan Tapi Ada yang Mangkrak! Inilah 9 Proyek 'Raksasa' Sumbar

Bagikan berita
Stadion Utama Sumbar. (Foto: YouTube)
Stadion Utama Sumbar. (Foto: YouTube)

VALORANEWS.COM - Bernilai trilinunan tapi ada yang mangkrak! Inilah 9 proyek 'Raksasa' Sumbar.

Pembangunan infrastruktur di sebuah daerah adalah hal yang sangat penting dilakukan.

Pasalnya, semakin bagus Insfrastruktur sebuah daerah, bisa dikatakan juga semakin maju juga daerah tersebut, dan tentunya perekenomian nya juga semakin bagus.

Nah di Sumatera Barat (Sumbar) sendiri memang pembangunan proyek insfrastruktur masih belum semassive yang ada di Pulau Jawa.

Bisa dikatakan pembangunan di Sumbar cukup lamban. Bahkan Proyek yang sudah adapun, banyak yang berjalan sangat lambat, salah satunya adalah Proyek pembangunan Jalan Tol Padang-Pekanbaru.

Kendati demikian, ternyata ada juga beberapa proyek besar di Sumbar yang menelan anggran yang sangat besar, mulai yang sudah selesai dikerjakan, sampai yang akan dikerjakan.

Dalam artikel kali ini, ValoraNews.com akan memahas tentang proyek termahal dan terbesar di Sumbar seperti dilansir dari kanal YouTube Creative Hamdi, Senin, 29 Januari 2024.

1. Stadion Utama Sumbar

Pembangunan Stadion Utama Sumbar telah menghabiskan dana sebesar Rp310 miliar. Itupun pembangunannya baru sekitar 30 persen.

Berdasarkan total keseluruhan bangunan dibutuhkan anggaran sekitar Rp1,2 triliun.

Stadion yang luasnya mencapai 65.000 m ini berada di Nagari Sikabu, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman.

Rencananya pembangunan stadion termegah di Minang ini bila rampung akan menampung sebanyak 40.000 orang.

Jumlah ini sudah sesuai dengan standar FIFA. Namun proyek yang dimulai dibangun sejak tahun 2014 ini mangkrak. Sampai sekarang kelanjutan pembangunan Stadion Utama Sumbar ini belum ada kejelasannya.

2. Masjid Raya Sumbar

Pembangunan masjid kebanggaan masyarakat Sumatera Barat ini diawali dengan peletakan batu pertama pada tanggal 21 Desember 2007.

Pembangunannya tuntas pada 4 Januari 2019 dengan total biaya mencapai Rp25 miliar sampai dengan Rp330 miliar.

Pembangunan salah satu masjid terindah di Sumbar ini anggarannya sebagian berasal dari APBD Sumbar.

Pengerjanya pun dilakukan secara bertahap karena keterbatasan anggaran dari provinsi, yakni dari 2008 sampai dengan 2019.

3. Pasa Ateh Bukittinggi

Pasca kebakaran hebat tahun 2017, pasar yang menjadi ikon Kota Bukitinggi ini kembali dibangun ulang.

Rekonstruksi Pasa Ateh Bukittinggi dimulai pada tanggal 21 Agustus 2018 dan selesai pada tanggal 31 Desember 2019 dengan anggaran mencapai Rp292 miliar dengan dana bantuan dari pusat. Rekonstruksi Pasa Ateh Bukitinggi terdiri dari empat lantai dan satu basment dengan luas total mencapai 39.720 m.

Lantai dasar terdiri dari 257 kios, lantai 1 terdiri dari 278 kios, lantai 2 terdiri dari 276 kios, lantai 3 terdiri dari 24 kios, dan area foodcour.

Pasa Ateh Bukittinggi juga dilengkapi dengan sejumlah fasilitas, seperti area parkir, toilet umum, dan toilet disabel, musala, ruang untuk menyusui, lift, dan eskalator.

Pembangunan Pasa Ateh ini pun selesai tepat pada waktunya.

4. Jalan Tol Padang-Sicincin

Mulai dibangun pada tahun 2018, jalan tol seksi Padang-Sicincin sepanjang 36,6 Km ini dikerjakan oleh anak usaha Hutama Karya, yaitu PT HK Infrastruktur atau HKI dan telah menghabiskan dana sekitar Rp4,88 triliun.

Saat ini telah mencapai progres lahan mendekati 98 persen dengan progres konstruksi mencapai 48,77 persen.

Pembangunan jalan tol ini boleh dikatakan sangatlah lamban dikarenakan sangat rumitnya pembebasan lahan di Sumatera Barat.

5. Jedmbatan Layang Kelok 9

Kelok 9 adalah ruas jalan berkelok yang terletak sekitar 30 km sebelah timur dari Kota Payakumbuh menuju Provinsi Riau.

Jalan ini membentang sepanjang 300 meter di Jorong Ulu Air, Nagari Harau. Kegarian Persiapan Ulu Air, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota dan merupakan bagian dari ruas jalan penghubung lintas Tengah Sumatera dan pantai Timur Sumatera.

Seringnya terjadi kemacetan di jalan ini maka dibangunlah jembatan layang Kelok 9.

Butuh 10 tahun untuk membangun salah satu jembatan terindah di Indonesia ini dan dalam pembangunan jembatan yang diresmikan oleh SBY ini telah menelan biaya sekitar Rp580 miliar.

6. Bandara Rokot Mentawai

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo didampingi oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah meresmikan Bandar Mentawai, Kabupaten Kepulauan Mentawai pada tanggal 25 Oktober 2023.

Jokowi menjelaskan, Bandara Rokot Mentawai yang baru ini menggantikan bandara sebelumnya, yaitu Bandara Rokot Sipora yang sudah tidak memungkinkan dikembalikan lagi karena dibatasi laut lepas.

Budi menuturkan, pembangunan bandara ini merupakan komitmen Pemerintah dalam upaya pemerataan pembangunan posnya di wilayah terpencil, tertinggal, terluar dan perbatasan atau 3 TP di Sumbar.

Pembangunan bandara telah menelan biaya sebesar Rp487 miliar.

7. Asrama Haji Padang Pariaman

Pembangunan asrama haji Padang Pariaman dimulai pada tahun 2015. Namun perjalanan proyek ini tidaklah berjalan mulus.

Tantangan yang dihadapi termasuk keterbatasan anggaran perubahan perencanaan dan masalah teknis lainnya karena kompleksitas dan skala proyek yang besar pembiayaan menjadi hal yang krusial.

Total pembiayaan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan seluruh proyek Asrama Haji Padang Pariaman ini diperkirakan mencapai Rp800 miliar

8. PLTU Teluk Sirih Bungus

PLTU Telok Sirih Bungus Teluk Kabung beroperasi secara penuh pada September 2014 lalu.

Pembangkit dengan daya 2X112 MW tersebut resmi bergabung dalam interkoneksi Sumatera Barat bagian Selatan atau Sumbateng untuk komersial sejak Februari 2004.

Daari operasi yang dilakukan sampai maksimal, PLTU Teluk Sirih bisa mencapai 123 MW. Melebihi kapasitas terpasang hanya 112 MW.

Namun jika nanti beroperasi secara penuh maka pembangkit hanya beroperasi sesuai kebutuhan berdasarkan permintaan PLN P3B. PLTU Teluk Sirih menghabiskan dana Rp2,3 triliun yang merupakan proyek PTU Teknologi Cina yang terbaik di Indonesia dibandingkan dengan produk Cina lainnya.

9. Flyover Sitinjau Lauik

Menteri PUPR Basuki Hadimulyono memastikan flyover Sitinjau Lauik akan dibangun.

Proyek KPBU Flyover Sitinjau Lauik merupakan proyek atas perkasa badan usaha yang mempunyai nilai investasi sebesar Rp2,824 triliun dengan panjang mencapai 2.781 KM dan masa kondungsi selama 12 tahun.

Skema pengembalian investasi yang digunakan pada proyek ini berupa pembayaran avability payment atau dari pemerintah kepada badan usaha dan direncanakan akan masuk tahap lelang pada akhir tahun 2024.

Pembangunan flyover Sitinjau Lauik bertujuan untuk meningkatkan kualitas jalan agar mengurangi risiko terjadinya kecelakaan lalu lintas akibat gradien kemiringan jalan exiting yang sangat curam sehingga memberikan tingkat keamanan dan keselamatan yang lebih baik dari kondisi sebelumnya bagi pengguna jalan. (*)

Editor : VN-1
Sumber : YouTube Creative Hamdi
Tag: