Festival Budaya Marandang Minangkabau 2024, Gubernur: Jangan Hanya Tahu Lezat, Tak Tahu Membuatnya

×

Festival Budaya Marandang Minangkabau 2024, Gubernur: Jangan Hanya Tahu Lezat, Tak Tahu Membuatnya

Bagikan berita
Gubernur Sumbar, Mahyeldi bersama Bupati Agam, Andri Warman, Kepala Kanwil DJPb Sumbar, Syukriah, Wali Nagari Pasia Laweh, Zul Arifin dan peserta Festival Budaya Marandang Minangkabau 2024 di Nagari Pasia Laweh, Palupuah, Kabupaten Agam, Kamis. (humas)
Gubernur Sumbar, Mahyeldi bersama Bupati Agam, Andri Warman, Kepala Kanwil DJPb Sumbar, Syukriah, Wali Nagari Pasia Laweh, Zul Arifin dan peserta Festival Budaya Marandang Minangkabau 2024 di Nagari Pasia Laweh, Palupuah, Kabupaten Agam, Kamis. (humas)

AGAM (5/9/2024) -- Kecakapan memasak randang, harus terusi diwariskan dari generasi ke generasi Minangkabau. Terlebih, kuliner ini telah dinobatkan sebagai makanan terenak di dunia versi CNN Go.

"Saya berharap, tradisi marandang ini terus diturun-temurunkan. Jangan sampai generasi muda kita atau anak-anak gadis Minang, hanya tahu lezatnya randang, tapi tidak tahu cara membuatnya," ungkap Gubernur Sumbar, Mahyeldi.

Hal itu disampaikan Mahyeldi saat membuka Festival Budaya Marandang Minangkabau 2024 di Nagari Pasia Laweh, Palupuah, Kabupaten Agam, Kamis.

Mahyeldi mengatakan, marandang memiliki makna yang mendalam dalam kehidupan sehari-hari.

Proses memasak randang yang penuh ketelitian dan kesabaran adalah cerminan dari kehidupan yang memerlukan kerja keras, ketabahan, dan kerjasama.

"Randang yang diakui dunia sebagai salah satu makanan terenak, adalah kebanggaan kita bersama. Oleh karena itu, melestarikan dan mempromosikan budaya marandang adalah tanggung jawab kita bersama," ucap Mahyeldi.

Dikesempatan itu, dia juga menyampaikan apresiasi kepada Himpunan Pengusaha Randang Minangkabau (HIPERMI), yang telah menggelar Festival Budaya Marandang Minangkabau 2024, yang mengikutisertakan pelaku usaha randang dan masyarakat di Nagari Pasia Laweh, Kecamatan Palupuah.

"Iven seperti ini mesti kita dorong agar tetap hidup dan berkembang di tengah arus modernisasi. Mari kita jadikan festival marandang Minangkabau ini sebagai momentum untuk memperkuat identitas kita, mempererat tali persaudaraan, dan memajukan pariwisata serta ekonomi daerah," ajaknya.

Sementara itu, Kepala Kanwil DJPb Sumbar, Syukriah yang juga Ketua Pembina HIPERMI, mengaku bangga bisa hadir bersama-sama masyarakat Minangkabau khususnya di Nagari Pasia Laweh, Kabupaten Agam ini.

"Oleh sebab itu ke depan HIPERMI dapat menjadi harapan sebagai salah satu wadah sarana untuk bersama-sama mengembangkan potensi yang sangat kaya, dan untuk menyejahterakan masyarakat di Sumbar," kata Syukriah.

Namun dikatakannya, pelaku usaha randang diminta untik tidak hanya fokus pada kecakapan dalam marandang, tetapi juga perlu memikirkan agar kebutuhan rempah dari randang itu terfasilitasi.

Kemudian, agar lahan-lahan tidur bisa dimanfaatkan untuk ditanami rempah-rempah. Sehingga, bumbu randang tidak harus didatangkan dari provinsi lain.

"Hari ini cabai, bawang, bahkan sipadeh, masih ada yang datang dari luar provinsi. Untuk itu, perlu ditingkatkan kemandirian daerah kita, dimulai dari Nagari Pasia Laweh, hingga ke nagari-nagari di kabupaten lainnya," terangnya.

"HIPERMI dan Wali Nagari Pasia Laweh sudah berkomitmen untuk hal ini," ucap Syukriah.

Ia menyebut, program itu juga merupakan program pembinaan UMKM DJPb Kementerian Keuangan I Provinsi Sumbar. Diharapkan juga program pemerintah ini bisa berjalan dengan program nagari.

"Sebab kita ingin menunjukan apa yang diberikan pemerintah pusat bisa bermanfaat hingga ke daerah."

"Untuk menunjukan respon kita masyarakat Sumbar melalui nagari-nagari bahwa kami siap untuk bangkit untuk lebih sejahtera. Tahun depan kita berharap festival ini bisa dilakukan di nagari-nagari lain," ucapnya.

Sementara itu, Wali Nagari Pasia Laweh, Zul Arifin atas nama panitia mengucapkan terima kasih atas kehadiran Bapak Gubernur, serta tamu undangan lainnya.

"Kami yakin dan percaya, hakekatnya Sumbar dapat mewujudkan kekayaan dengan rempah-rempah sehingga randang semakin mendunia," ucapnya. (*)

Editor : Mangindo Kayo
Tag: