Wapres Gibran Tinjau Jalan Tol Langkat dan Islamic Center Medan

×

Wapres Gibran Tinjau Jalan Tol Langkat dan Islamic Center Medan

Bagikan berita
Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia, Wapres RI, Gibran Rakabuming Raka meninjau Gerbang Tol Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Selasa. (humas)
Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia, Wapres RI, Gibran Rakabuming Raka meninjau Gerbang Tol Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Selasa. (humas)

LANGKAT (24/12/2024) - Wakil Presiden (Wapres) RI, Gibran Rakabuming Raka meninjau Jalan Tol Ruas Binjai-Pangkalanbrandan Langkat dalam kunjungan kerja ke Sumatera Utara. Selain itu, dia juga meninjau pembangunan pembangunan Islamic Center Medan.

Penjabat (Pj) Sekdaprov Sumatera Utara, Arman Effendy Pohan yang turut bersama rombongan Wapres, mengunjungi pintu Tol Tanjungpura yang sudah beroperasi sejak September 2024 lalu.

Terhitung sejak Sabtu (21/12/2024) lalu, ruas Tanjungpura-Pangkalanbrandan juga sudah dibuka uji coba untuk masa libur Nataru.

Dikesempatan itu, Wapres mendengarkan paparan dari Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Utara, Stanley Cicero Tuapattinaja, terkait progres pembangunan ruas tol di beberapa provinsi di Sumbagut.

Satu di antaranya adalah persentase kesiapan ruas Tanjungpura-Pangkalanbrandan sepanjang 19 Km, sebesar 99,46%.

Serta ruas Pangkalanbrandan-Langsa (Provinsi Aceh) yang sudah mencapai 49 Km dari total 73 Km, atau 76,31% untuk progres pembebasan lahannya.

Dikatakan Arman Effendy Pohan, pembangunan jalan Tol Trans Sumatera telah memberikan dampak signifikan bagi mobilitas masyarakat dari berbagai sektor.

Termasuk juga iklim investasi yang berpotensi akan semakin membesar di provinsi ini.

Effendy Pohan menyampaikan, sejak keberadaan jalan tol mulai dari Kisaran-Medan-Pangkalanbrandan dan Pematangsiantar, akses masyarakat semakin mudah dan cepat.

Khususnya ruas Tebingtinggi-Pematangsiantar-Sidamanik menuju Parapat Simalungun, mempersingkat waktu tempuh menuju objek wisata di daerah dataran tinggi tersebut.

Senada dengan itu, Pj Bupati Langkat, Faisal Hasrimy, turut menyampaikan apresiasi karena sebagai kabupaten yang berbatasan langsung dengan Provinsi Aceh. Daerah ini akan bisa menjadi lebih maju, dimana potensi masuknya investasi ke daerahnya.

“Dengan keberadaan jalan tol ini, mempermudah dan memperlancar akses transportasi di Kabupaten Langkat. Apalagi daerah ini merupakan pintu gerbang perbatasan dengan Provinsi Aceh,” terangnya.

“Kita berharap, dengan dibukanya nanti akses ke Provinsi Aceh, akan memberikan manfaat dalam percepatan pembangunan di Sumatera Utara,” ujar Faisal.

Selain itu, Arman Effendy Pohan juga mendampingi Wapres meninjau pembangunan Islamic Center Medan di Jalan Rawe, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan.

Pada kunjungan itu, Gibran bersama Sekdaprov Sumut dan Wali Kota Medan, melihat langsung proses pengerjaan pembangunan Islamic Center yang ditargetkan rampung tahun 2025.

Nilai kontrak pembangunan Islamic Center itu bersumber dari APBD Kota Medan tahun anggaran 2023 dan 2024 dengan nilai Rp393.271.575.000. Pembangunan Islamic Center mengguanakan jasa Waskita-Permata KSO.

Gibran pun melihat papan progres pengerjaan Islamic Center. Mulai dari keterangan pengerjaan hingga melihat desain Islamic Center dari berbagai sisi.

Pada desainnya kubah dan menara Islamic Center diberi kombinasi warna emas. Di lahan seluas 22 hektare itu akan dibangun beberapa gedung dan fasilitas Islamic Center, seperti masjid dengan desain tanjak khas Melayu hingga kolam retensi sebagai antisipasi untuk banjir.

Selain itu, terdapat juga gedung pengelola, gedung rumah susun, gedung pusat olahraga, gedung pusat laboratorium dan perpustakaan, gedung convention hall. Tentunya ada areal untuk manasik haji dan pendidikan, serta gedung dakwah.

“Islamic Centre atau Pusat Pengkajian dan Pembinaan Islam merupakan suatu keharusan untuk melakukan pembinaan umat yang sifatnya menyeluruh,” kata Effendy Pohan.

Diketahui bahwa Islamic Center Medan dibangun di atas lahan seluas 22 hektare. Islamic Center tersebut akan menjadi rumah bagi peradaban Islam di Provinsi Sumatera Utara.

Effendy menyebut bahwa keberadaan masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah saja, tapi juga sebagai sentra aktivitas masyarakat, baik itu pemberdayaan ekonomi, pendidikan, sosial maupun politik. Selain mengembangkan dan memajukan ekonomi umat.

“Pemprov Sumut mendukung dibangunnya Islamic Center ini, bukan hanya sebagai sarana beribadah kepada Allah SWT semata, melainkan juga sebagai sarana mencerdaskan umat, sarana berkomunikasi antar umat dan sekaligus sebagai pusat kegiatan umat secara positif dan produktif,” ucapnya.

Sementara, Wali Kota Medan, Bobby Nasution mengatakan, Pemko Medan menargetkan pekerjaan ini selesai tahun depan. Diharapkan masjid yang berada di area Medan Islamic Center (MIC) sudah dapat digunakan pada saat Salat Idulfitri (Ied) tahun depan.

Anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Kota Medan yang digunakan untuk proyek ini masih untuk pembebasan lahan dan pembangunan masjid saja.

“Biar tidak keliru, jadi untuk APBD yang dipakai Pemko Medan dalam pembangunan ini hanya untuk dua itu saja. Selebihnya kita menunggu investor masuk," kata Bobby Nasution beberapa waktu lalu saat meninjau proyek ini. (*)

Editor : Mangindo Kayo