JAKARTA (4/2/2025) - Anggota Komisi XIII DPR RI, Arisal Aziz sejak era 80-an, dirinya merasakan pentingnya mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) yang diajarkan di sekolah-sekolah, termasuk di tingkat sekolah dasar.
Namun, setelah perubahan kurikulum yang dilakukan oleh pemerintah, PMP dihapuskan dari kurikulum pendidikan nasional.
“Saya mengharapkan sekali pemerintah, untuk mengikutsertakan lagi PMP ke kurikulum pendidikan sekolah-sekolah dasar,” ungkap Arisal Aziz.
Hal itu dikatakannya, saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa.
Dikesempatan itu, dia menegaskan bahwa Pancasila adalah dasar negara yang harus dipahami oleh seluruh masyarakat Indonesia, termasuk generasi muda.
Untuk itu, dia menekankan, pentingnya pendidikan Pancasila di kalangan anak-anak di sekolah dasar.
“Kita tahu, anak-anak generasi kita sekarang, sudah jauh dari yang namanya moral, adab, kepada orang tua tentang arti kehidupan,” ujarnya.
Menurut politisi Fraksi PAN ini, krisis moral yang terjadi di kalangan remaja, seperti tawuran dan balap liar, terjadi karena semakin terkikisnya nilai-nilai moral yang dulu diajarkan di sekolah.
“Harapan saya, Bapak Presiden, Pemerintahan untuk memasukkan kurikulum pendidikan moral Pancasila ke sekolah-sekolah, kepada anak-anak kita yang ingin tahu apa arti dari moral,adab kepada orang tua, kepada masyarakat sekitarnya,” tambahnya.
Menurutnya, BPIP tetap memiliki peran penting, namun anggaran untuk sosialisasi Pancasila seharusnya lebih difokuskan pada pendidikan yang tepat sasaran.
“Makanya saya mengharapkan sekali pendidikan moral Pancasila ini harus harga mati harus dimasukkan lagi kurikulum untuk diajari kepada anak generasi kita,” tegas Arisal Aziz.
Pernyataan ini menggugah harapan untuk mengembalikan pendidikan moral Pancasila sebagai landasan pembentukan karakter generasi muda Indonesia, agar mereka dapat tumbuh menjadi individu yang bermoral dan beradab, sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa. (*)
Editor : Mangindo Kayo