Disperta Agam dan DPMN Boyong Penyuluh Pelajari Teknologi Sawah Pokok Murah ke Dangau Inspirasi

×

Disperta Agam dan DPMN Boyong Penyuluh Pelajari Teknologi Sawah Pokok Murah ke Dangau Inspirasi

Bagikan berita
Penemu teknologi SPM, Ir Djoni foto bersama dengan penyuluh pertanian Kabupaten Agam, pada studi lapangan, Jumat. Turut hadir, Kadis Pertanian Aga, Arief Restu dan Kepala DPMN Agam, Handra Hasmi.  (yosnofrizal)
Penemu teknologi SPM, Ir Djoni foto bersama dengan penyuluh pertanian Kabupaten Agam, pada studi lapangan, Jumat. Turut hadir, Kadis Pertanian Aga, Arief Restu dan Kepala DPMN Agam, Handra Hasmi. (yosnofrizal)

PADANG (7/2/2025) – Penyuluh pertanian se-kabupaten Agam, pelajari teknologi Sawah Pokok Murah (SPM) dalam rangka mewujudkan swasembada pangan yang jadi program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam memimpin Indonesia.

“Kedatangan kita ke Dangau Inspirasi Riset dan Pembangunan Pedesaan (DIRPP), untuk bertemu dengan Pak Djoni sebagai penggagas teknik SPM,” ungkap Kepala Dinas Pertanian, Arief Restu.

Hal itu dikatakannya, saat memimpin rombongan penyuluh Agam bertandang ke DIRPP di kawasan Maransi, Kecamatan Koto Tangah, Padang, Jumat. Turut serta dalam pertemuan itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Nagari (DPMN) Agam, Handra Hasmi.

Kunjungan studi lapangan ini, dalam rangka menyukseskan program 100 hari Bupati Agam Terpilih, Benny Warlis di bidang pertanian, yang menetapkan teknologi SPM dalam rangka mewujudkan swasembada pangan.

“Dinas Pertanian Agam sangat mendukung program bupati terpilih, Bapak Benni Warlis untuk menerapkan teknologi Sawah Pokok Murah ini untuk menciptakan swasembada pangan,” terangnya.

“Karena itu, kita datang langsung ke DIRPP,” tuturnya saat berdiskusi tentang penerapan Sawah Pokok Murah di Dangau Inspirasi.

Sementara, Andria Hasmi mengatakan, untuk mendukung program 100 hari Bupati Agam terpilih, dia telah meminta seluruh Nagari di Agam, untuk mengaplikasi teknik Sawah Pokok Murah.

“Ini juga sesuai dengan apa yang dibuat Kementrian Desa PDT dalam Permendes No 2 Tahun 2024 tentang Fokus Penggunaan Dana Desa tahun 2025,” ucapnya.

Dalam diskusi itu, pengelola DIRPP, Ir Djoni menegaskan, teknologi SPM bisa menyelesaikan permasalahan petani.

Mulai dari peningkatan produksi, menurunkan biaya usaha tani hingga persoalan hama, kekurangan air dan persoalan lainnya dalam berbudidaya padi.

“Saat ini, tidak kurang 2.000 orang petani yang telah menerapkan Sawah Pokok Murah ini di Sumbar,” ucapnya. (*)

Editor : Mangindo Kayo