Agam Alami Deflasi di Minggu I Maret 2025

×

Agam Alami Deflasi di Minggu I Maret 2025

Bagikan berita
Wabup Agam, Muhammad Iqbal didampingi Edi Busti (Sekda) ikut Rapat Koordinasi (Rakor) Antisipasi Cuaca Ekstrem dan Inflasi menjelang Idul Fitri 1446 Hijriah bersama Mendagri, Tito Karnavian, di ruang rapat Bupati Agam, Senin. (humas)
Wabup Agam, Muhammad Iqbal didampingi Edi Busti (Sekda) ikut Rapat Koordinasi (Rakor) Antisipasi Cuaca Ekstrem dan Inflasi menjelang Idul Fitri 1446 Hijriah bersama Mendagri, Tito Karnavian, di ruang rapat Bupati Agam, Senin. (humas)

AGAM (10/3/2024) – Wakil Bupati Agam, Muhammad Iqbal mengungkapkan, Mendagri, Tito Karnavian mengarahkan, seluruh pemerintahan daerah meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok jelang Idul Fitri 1446 H/2025 M.

“Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada Minggu I Maret 2025, Kabupaten Agam termasuk ke dalam daftar 15 kabupaten/kota yang mengalami deflasi. Setiap daerah, mesti saling berbagi pengalaman mengatasi masalah ini, termasuk jika mengalami hal sebaliknya, inflasi,” ungkap Iqbal.

Hal itu disampaikan Iqbal, usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Antisipasi Cuaca Ekstrem dan Inflasi menjelang Idul Fitri 1446 Hijriah bersama Mendagri, Tito Karnavian, di ruang rapat Bupati Agam, Senin.

Rapat ini dilaksanakan secara virtual melalui Zoom Meeting diikuti oleh berbagai kepala di seluruh Indonesia.

Dalam rapat itu, Tito Karnavian mengatakan, agenda utama rapat ini berfokus untuk membahas langkah-langkah konkret dalam mengantisipasi cuaca ekstrem dan pengendalian inflasi di daerah menjelang Idul Fitri 1446 H.

Partisipasi aktif Wakil Bupati Agam dalam rapat ini menunjukkan komitmen Pemerintah Kabupaten Agam dalam menjaga kesejahteraan masyarakat, terutama dalam menghadapi tantangan cuaca ekstrem dan potensi inflasi selama perayaan Idul Fitri.

Langkah proaktif ini diharapkan dapat memastikan kesiapan daerah dalam menghadapi berbagai kemungkinan yang dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Sementara, Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto menyampaikan, sebaran kejadian bencana alam periode 1 Januari-8 Maret 2025 mencapai 614 kejadian.

“Dari 614 kejadiannya sebanyak 421 bencana adalah banjir, 103 cuaca ekstrim, 58 tanah longsor, 25 Karhutla dan gelombang pasang serta abrasi 3,” ujarnya.

Suharyanto mengimbau seluruh kepala daerah, untuk memperhatikan 8 langkah mitigasi dan kesiapsiagaan Bencana Hidrometerologi.

“Adapun langkah-langkah yakni, melakukan penetapan status siaga darurat, laksanakan apel kesiapsiagaan, periksa, siagakan dan gelar alat perangkat pendukung operasi kedaruratan,” tegasnya.

Selanjutnya, selalu perhatikan cuaca, melakukan pemantauan debit sungai, tinggi muka air ,tanggul-tanggul rawan jebol dan saluran drainase, jika air cenderung naik dan hujan tidak berhenti segera evakuasi masyarakat, segera distribusikan logistik dan tetapkan status tanggap darurat segera jika terjadi bencana.

“Bencana ini merupakan hal yang sangat sensitif yang memerlukan perhatian seksama dan bersama,” terangnya.

“Untuk itu, saya berharap menjelang hari raya Idul Fitri kita bisa bersama-sama memperhatikan segala kemungkinan sehingga kita dapat terhindar dari dampak bencana alam,” sebut dia. (*)

Editor : Mangindo Kayo