Subuh Mubarakah di Mushalla Kampung Guci Nanggalo, Evi Yandri Ingatkan Jemaah Bahaya Narkoba dan Tawuran

×

Subuh Mubarakah di Mushalla Kampung Guci Nanggalo, Evi Yandri Ingatkan Jemaah Bahaya Narkoba dan Tawuran

Bagikan berita
Wakil Ketua DPRD Sumbar, Evi Yandri menyerahkan mushaf al Quran dan hibah senilai Rp20 juta pada pengurus Mushalla Mardhatillah di RT 01 RW 11 Kelurahan Kampung Olo, Kecamatan Nanggalo, Rabu pagi. (mangindo kayo)
Wakil Ketua DPRD Sumbar, Evi Yandri menyerahkan mushaf al Quran dan hibah senilai Rp20 juta pada pengurus Mushalla Mardhatillah di RT 01 RW 11 Kelurahan Kampung Olo, Kecamatan Nanggalo, Rabu pagi. (mangindo kayo)

PADANG (19/3/2025) - Wakil Ketua DPRD Sumbar, Evi Yandri Rajo Budiman meminta seluruh elemen masyarakat, memahami secara utuh dan detail tentang narkotika dan obat-obatan berbahaya (Narkoba).

Dengan pemahaman yang utuh, urainya, akan lebih mudah mengawasi anak dan kemenakan dari pengaruh dan bahaya Narkoba, baik yang didapat secara ilegal, berupa produk obat hingga yang bersumber dari bahan alami.

"Bapak ibu harus tahu, ada banyak jenis obat-obatan yang mengandung kodein dijual secara bebas. Kodein adalah jenis narkoba yang digunakan untuk obat. Maka, bapak ibu harus curiga, jika melihat anak dan kemenakan di rumah, menyimpan obat-obatan yang ada kandungan kodein-nya dalam jumlah banyak," tegas Evi Yandri.

Hal itu diingatkan Evi Yandri, pada kegiatan subuh mubarakah di Mushalla Mardhatillah Jl Gajah Mada RT 03 RW 11 Kelurahan Kampung Olo, Kecamatan Nanggalo, Rabu pagi.

Subuh mubarakah yang digelar di mushalla milik kaum Suku Guci Kampung Olo ini, merupakan bagian dari kegiatan Safari Ramadhan Pemprov Sumbar tahun 2025 ini.

Politisi Partai Gerindra DPRD Sumbar ini juga mengingatkan, selama ini masyarakat hanya memahami kasus Narkoba dari jumlah pelaku yang ditangkap polisi. Namun, acap abaik dengan hal detailnya.

Pengetahuan yang detail, terangnya, sangat penting karena ada Narkoba yang berasal dari bahan alami. Efeknya menimbulkan halunisasi. Berupa jamur yang tumbuh dari kotoran hewan tertentu.

Kalau ado mancaliak anak kamanakan wak ma idu-idu tumbuhan sejenis jamur, yakinlah bahwa itu efeknyo samo jo Narkoba,” tegas dia.

Jamur itu tumbuah di kotoran jawi. Tumbuh dalam tigo minggu. Kalau kotoran jawi itu di simpan dalam kaleng, jamur tumbuh dalam 1x24 jam. Aratinyo, kalau ado mancaliak kaleng berisi kotoran jawi di rumah, hati-hati lah lai,” tambahnya.

Evi Yandri yang juga Ketua FKAN Pauh Sembilan itu menegaskan, penjelasannya ini bukan bermaksud untuk mengajarkan hal yang tidak baik pada generasi muda yang tengah mengikuti agenda Pesantren Ramadhan di mushalla.

"Informasi tentang Narkoba dan jenis-jenisnya ini, agar kita semua bisa paham sehingga bisa tumbuh sikap mawas diri dan waspada,” terangnya.

Penjelasan tentang Narkoba ini, urai dia, tak lepas dari makin banyaknya generasi muda yang jadi pelaku tawuran.

"Awal muncul tawuran, kelompoknya paling banyak 20. Kini, jumlahnya sampai 90-an. Genk tawuran ini bahkan menyebar ke berbagai sudut-sudut kampung, termasuk di Kampung Lapai ini," terang Evi Yandri yang langsung diamini jemaah subuh itu.

"Para pelaku tawuran ini, perilaku mereka sudah tidak masuk di akal lagi. Mereka tampaknya sudah berniat untuk menghabisi nyawa lawan-lawannya. Ini bukan kenakalan lagi, sebagaimana anak-anak zaman dulu, berkelahi," terang dia.

"Anak kemenakan kita sekarang, kalau berkelahi sudah masuk kategori kriminal. Ini tak lepas dari pengaruh Narkoba. Makanya, penting bapak ibu semua, mengenal jenis dan bentuk-bentuk Narkoba ini. Jika tidak, ditipunya saja kita yang sudah tua-tua ini," tambahnya.

Evi Yandri yang merupakan kelahiran Tapian Koto Batujuah Kenagarian Pauah Sambilan (kini Kelurahan Pasa Ambacang-red) ini menegaskan, dekatnya narkoba dengan pelaku tawuran ini merupakan hasil penelitian Balitbang Sumbar tahun 2023 lalu.

“Faktor lain yang jadi pemicu tawuran di genarasi muda, karena faktor keluarga yang tak harmonis, kemajuan teknologi informasi yang dimanfaatkan secara keliru, lingkungan yang tak sehat serta saluran komunikasi yang tersumbat di dalam keluarga," ungkap Evi Yandri.

Agar generasi muda tak larut dalam dunia kelam, Evi Yandri yang juga Ketua Umum Pengprov Inkado Sumbar itu, para orang tua mengarahkan anak-anaknya melakukan kegiatan positif salah satunya melalui olahraga, termasuk olah raga karate.

Dikesempatan itu, Evi Yandri menyerahkan bantuan hibah Pemprov Sumbar secara simbolis pada pengurus mushalla Mardhatillah sebesar Rp20 juta. Kemudian mushaf al Quran yang akan digunakan untuk belajar mengaji di TPQ Mushalla Mardhatillah.

Sementara, Pengurus Mushalla Mardhatillah, Sinta, berterimakasih pada Evi Yandri yang telah menjadikan mushalla Mardhatillah di Kampung Guciini sebagai lokasi safari Ramadhan.

"Semoga, bantuan yang bapak berikan hari ini bukan yang pertama dan terakhir. Karena, mushalla ini dan warga sekitar, masih membutuhkan banyak bantuan dari pemerintah," ungkapnya. (*)

Editor : Mangindo Kayo