PESISIR SELATAN (22/3/2025) - Kabar dilanjutkan kembali pembangunan Pasar Painan (sebelumnya terbengkalai), memantik gelombang kebahagiaan, bagi pedagang, yang terimbas relokasi di pasar darurat.

Hendrajoni, Bupati Pessel mengunjungi pedagang di lokasi relokasi pasar darurat di belakang Pasar Painan, Kamis (20/3/2025). FOTO: Dok Diskominfo Pessel
Wajah - wajah muram mereka (pedagang) di kios darurat, yang sebelumnya berselimut kesedihan, dan dihantui kecemasan, mulai kembali cerah.
Mereka lega, mereka riang, mereka bahagia, karena harapan itu kembali ada.
"Terima Kasih Pak Hendrajoni, tak banyak yang bisa kami ucapkan, sekali lagi Terima Kasih Pak Haje," ucap beberapa pedagang terbata, Sabtu (22/3/2025).

Sebagian justru terlihat terisak, seolah tak bisa meluapkan kegembiraan, saat dapat kabar pasar Painan dibangun kembali.
"Salut sama Pak Hendrajoni, pemimpin (Bupati Pessel) yang cepat tanggap, mencarikan solusi, atas kegalauan kami para pedagang," ujar Asep, pedagang beras, diamini beberapa pedagang lainnya.
Anggaran Pembangunan Lanjutan Rp 27 Miliar
Sebelumnya, Hendrajoni, Bupati Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat, menegaskan, bakal melanjutkan, pembangunan Pasar Painan, yang sebelumnya terbengkalai (tidak selesai) dalam pengerjaan.

Hendrajoni, Bupati Pessel melihat bangunan Pasar Painan yang terbengkalai bersama Forkominda dan anggota DPRD setempat, Kamis (20/3/2025). FOTO: Dok Diskominfo Pessel
Perihal ini, disampaikan, saat Bupati Pessel Periode 2025 - 2030 ini, meninjau lokasi pembangunan Pasar Painan, di Painan, Kecamatan IV Jurai, bersama dengan Ketua serta Anggota DPRD Pesisir Selatan, Kamis (20/3/2025), kemarin.
Pasar Painan, terangnya, merupakan jantung perekonomian bagi masyarakat. Baik itu di Kampung, Nagari (Desa Adat), dan lainnya.
Apalagi ini (Pasar Painan), terletak di Ibukota Kabupaten. Sehingga, harus menjadi prioritas dalam penyelesaian pembangunannya.

Hendrajoni, Bupati Pessel melihat bangunan Pasar Painan yang terbengkalai bersama Forkominda dan anggota DPRD setempat, Kamis (20/3/2025). FOTO: Dok Diskominfo Pessel
"Para pedagang yang berada dilokasi relokasi (pasar sementara), juga kerap mengadu ke saya," ujar Hendrajoni.
Mereka menyebut, kondisi berdagang saat ini miris. Lokasi sempit, tidak representatif.
"Pokoknya tak nyaman lah dalam berjualan," ucapnya.
Ada lagi beberapa jeritan miris, dan kecemasan di pedagang.
Semua itu, melihat kondisi terakhir pembangunan pasar yang mencemaskan.

Hendrajoni, Bupati Pessel melihat bangunan Pasar Painan yang terbengkalai bersama Forkominda dan anggota DPRD setempat, Kamis (20/3/2025). FOTO: Dok Diskominfo Pessel
Karena, bangunan itu tak selesai - selesai, walau sudah dikerjakan hampir 2 tahun.
"Kecemasan bercampur kekesalan, mereka (pedagang) ungkapkan ke saya: Apakah akan dilanjutkan, atau akan dibiarkan seperti itu saja," ujar Hendrajoni.
Jadi, terangnya, kita (Pemkab Pessel) pastikan akan melanjutkan kembali pembangunan Pasar Painan, yang terbengkalai ini.

Hendrajoni, Bupati Pessel melihat bangunan Pasar Painan yang terbengkalai bersama Forkominda dan anggota DPRD setempat, Kamis (20/3/2025). FOTO: Dok Diskominfo Pessel
"Insya Allah, akan dimulai pertengahan tahun ini, dengan anggaran pembangunan sekitar Rp 27 Miliar," ucap Hendrajoni.
Pedagang Ditata Rapi
Selain akan melanjutkan pembangunan Pasar Painan yang terbengkalai, pemkab juga akan menata rapi pedagang dalam berjualan.

Hendrajoni, Bupati Pessel melihat bangunan Pasar Painan yang terbengkalai bersama Forkominda dan anggota DPRD setempat, Kamis (20/3/2025). FOTO: Dok Diskominfo Pessel
Seperti, beberapa titik akan diperindah (ditata rapi), pedagang akan dikelompokkan sesuai komoditi yang dijual.
"Sehingga, para pengunjung atau pun pedagang, bakal merasa nyaman, dalam menjalankan transaksi jual beli," ujar Hendrajoni.
Pengerjaan Dikawal Ketat
Bupati Hendrajoni juga menegaskan, ke depannya, meskipun menggunakan anggaran dari pusat, pelaksanaan pembangunan harus tetap dikawal dengan ketat.

Hendrajoni, Bupati Pessel melihat bangunan Pasar Painan yang terbengkalai bersama Forkominda dan anggota DPRD setempat, Kamis (20/3/2025). FOTO: Dok Diskominfo Pessel
Baik itu oleh Pemkab, DPRD, dan Masyarakat. Agar tidak terulang kembali kejadian serupa. Pembangunan tak siap - siap alias terbengkalai.
"Jadi harus dikawal ketat pembangunannya. Sehingga berjalan sesuai dengan jadwal dan agenda pembangunan," ucapnya.
Sebab, tambah Hendrajoni, pengerjaan pembangunan pasar ini, tidak bisa dilepas begitu saja.
Kalau sempat tidak diawasi ketat, inilah jadinya seperti Pasar Painan ini.

Hendrajoni, Bupati Pessel melihat bangunan Pasar Painan yang terbengkalai bersama Forkominda dan anggota DPRD setempat, Kamis (20/3/2025). FOTO: Dok Diskominfo Pessel
Bangunan tidak selesai, jadwal pengerjaan molor dan lambat, hasil tak tentu (terbengkalai).
"Yang jelas, di pemerintahan saya saat ini, saya tidak ingin kejadian seperti ini, terulang lagi," tegas Hendrajoni.
Bahkan, tambahnya lagi, bila perlu nanti, kita akan tambah item - item lain, untuk mempercantik tampilan bangunan.
"Agar pasar ini menjadi lebih indah, sehingga pengunjung akan bertambah nyaman, saat berkunjung," ujar Hendrajoni.
Dukung Kebijakan Bupati
Ketua DPRD Pessel, Darmansyah, menyebut, pihaknya akan mendukung kebijakan Bupati Hendrajoni, untuk melanjutkan pembangunan Pasar Painan, yang terbengkalai ini.

Hendrajoni, Bupati Pessel melihat bangunan Pasar Painan yang terbengkalai bersama Forkominda dan anggota DPRD setempat, Kamis (20/3/2025). FOTO: Dok Diskominfo Pessel
Ini dikarenakan, lokasi Pasar Painan yang strategis, dan merupakan kebutuhan pokok bagi masyakarat.
"Pasar Painan ini, merupakan salah satu aspirasi masyarakat, yang disampaikan kepada kami di DPRD. Jadi jelas, kami sangat mengapresiasi dan mendukung kebijakan Bupati Pesisir Selatan, untuk melanjutkan pembangunannya," ujar Darmansyah.
Riwayat Pembangunan Pasar Painan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, membangun Pasar Painan Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat, dengan anggaran Rp53,3 Miliar (Dari Pagu Awal Tender Rp 63,9 Miliar).
Anggaran pembangunan (revitalisasi), bersumber dari APBN/ TA 2023-2024, pada Direktorat Jenderal Cipta Karya, melalui Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW), Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Pemukiman Provinsi Sumatera Barat.

Seorang pengendara motor melintas di depan bangunan Pasar Painan di Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan, yang terbengkalai pengerjaan pembangunannya, Sabtu (22/3/2025). FOTO: tusrisep
Pembangunan, ditandai peletakan batu pertama oleh perwakilan Kementerian PUPR, melalui Kepala BPPW Sumbar, Kusworo Darpito, bersama Bupati Pessel, saat itu dijabat oleh Rusma Yul Anwar, Senin (2/10/2023).
Ikut hadir Forkopinda, Kepala OPD, Pimpinan BUMN/BUMD, Camat, Wali Nagari, Direktur PT Putera Jaya Andalan (kontraktor pelaksana), Direktur PT Manggala Karya Bangun Sarana (Konsultan Manajemen Kontruksi) bersama PT Andalas Raya Consulindo dan PT Wandra Cipta Engineering, Komunitas Pedagang Pasar Inpres.
Kusworo menyebutkan, Pasar Painan, masuk ke dalam usulan pasar yang dibangun oleh Kementerian PUPR, berdasarkan Keputusan Menteri PUPR Nomor: 1122/KPTS/M/2022, tentang Rehabilitasi atau Renovasi Pasar Rakyat.

Hendrajoni, Bupati Pessel melihat bangunan Pasar Painan yang terbengkalai bersama Forkominda dan anggota DPRD setempat, Kamis (20/3/2025). FOTO: Dok Diskominfo Pessel
Pasar Painan, lanjut dia, memiliki peranan sangat penting, dalam mendukung peningkatan perekonomian wilayah Kabupaten Pessel khususnya, dan Provinsi Sumbar umumnya.
"Pembangunan ini (Pasar Painan), dilakukan untuk mengembalikan fungsi pasar, sebagai prasarana perdagangan dan perekonomian rakyat. Sehingga menjadi bangunan yang aman, nyaman, bersih, tertata, dan menjadi salah satu ikon kabupaten Pessel," ucap Kusworo.
Bangunan Pasar Painan yang akan dibangun, terang dia, terdiri dari 3 (tiga) lantai.

Yaitu, lantai dasar untuk los dan kios, lantai satu dan dua untuk kios, serta lantai atap," ujar Kusworo.
Total luas bangunan keseluruhan sebesar 8.077 M2, dan direncanakan dapat menampung 533 pedagang.
Menyoal kontrak pengerjaan, tambah dia lagi, Kementerian PUPR melalui BPPW Sumbar, telah melakukan penandatanganan dengan PT Putra Jaya Andalan selaku kontraktor, pada 31 Agustus 2023.
"Dengan waktu pelaksanaan selama 305 hari kalender, dan diharapkan dapat selesai tepat waktu pada tanggal 30 Juni 2024," jelas Kusworo
Teknis pembangunan akan dilaksanakan oleh Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Sumbar
Namun, dalam waktu berjalan, pengerjaan Pasar Painan terlihat tak tuntas - tuntas.
Dan, pada Desember 2024, bangunan yang terlihat belum siap ini, ditinggal rekanan, terbengkalai, tak jelas entah berlanjut atau tidak.(ADV/WEBTORIAL)
Editor : Tusrisep