AGAM (26/3/2025) - Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Agam, Rosva Deswira mengungkapkan, Gerakan Pangan Murah (GPM) ini diadakan bertujuan untuk mengantisipasi lonjakan harga jelang Idul Fitri 2025.
"Kita ketahui bersama bahwa menjelang hari besar seperti Idul Fitri, bahan pokok cenderung mengalami kenaikan yang signifikan. Oleh karena itu, kami berusaha memberikan harga subsidi agar masyarakat dapat memperoleh kebutuhan bahan pokok dengan lebih terjangkau,” ungkap Rosva.
Hal itu dikatakannya, disela kegiatan GPM yang digelar Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Agam yang digelar di halaman kantor DKPP, Rabu.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengantisipasi lonjakan harga bahan pokok yang sering terjadi menjelang hari-hari besar, seperti Idul Fitri.
Dalam gelaran tersebut, berbagai bahan pokok dijual dengan harga subsidi, di antaranya: minyak goreng seharga Rp 15.500 per liter, gula pasir Rp 16.000 per kilogram, bawang merah Rp 32.000 per kilogram.
Kemudian, cabai merah Rp 50.000 per kilogram, telur ayam ras Rp 45.000 per tray, Beras Kuriak Kusuik Rp 160.000 per 10 kilogram dan daging kerbau Rp 75.000 per kilogram.
“GPM ini juga merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam mengurangi gejolak harga yang sering terjadi menjelang hari besar keagamaan.”
“Dengan sinergi antara pemerintah daerah, distributor, dan pelaku usaha, diharapkan stabilitas harga dan pasokan pangan dapat terus terjaga, tidak hanya selama Ramadhan dan Idul Fitri, tetapi juga dalam jangka panjang,” tambahnya.
Gerakan Pangan Murah ini disambut baik oleh masyarakat, terutama menjelang momen besar seperti Lebaran, di mana harga-harga biasanya mengalami lonjakan signifikan.
“Kami melaksanakan gerakan pangan murah ini dengan memberi sedikit kemurahan harga kepada masyarakat. Ada beberapa komoditas yang disubsidi di sini untuk membantu meringankan beban mereka,” tutup Rosva.
Pemerintah Kabupaten Agam berkomitmen untuk terus melakukan upaya stabilisasi harga guna memastikan kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam menghadapi Idul Fitri yang penuh berkah. (*)
Editor : Mangindo Kayo