PADANG (9/4/2025) - Rancangan Awal RPJMD Sumatera Barat 2025-2029, disusun dengan mengacu pada visi pembangunan daerah yang bertujuan untuk menjadikan kota sebagai pusat pertumbuhan serta nagari atau desa sebagai basis kemajuan yang mandiri dan berdaya saing.
“Dua sasaran strategis utama dijabarkan dalam RPJMD ini. Pertama, meningkatnya kemandirian ekonomi nagari berbasis potensi lokal. Kedua, meningkatnya kualitas infrastruktur dan layanan dasar guna menunjang kesejahteraan masyarakat hingga ke tingkat desa, nagari, dan kelurahan,” ungkap Wagub Sumbar, Vasko Ruseimy.
Hal itu disampaikannya, pada rapat paripurna DPRD Sumatera Barat dengan agenda penyampaian Nota Pengantar Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025-2029, Rabu.
Rapat paripurna ini dipimpin Wakil Ketua DPRD Sumbar, M Iqra Chissa didampingi Nanda Putra. Sedangkan Vasko tampak didampingi Medi Iswandi (kepala Bappeda) dan Ahmad Zakri (Kepala BKD) serta pimpinan OPD lainnya. Keduanya merupakan calon Sekdaprov defenitif yang tengah proses seleksi akhir.
Disebutkan Vasko, untuk mewujudkan sasaran strategis tersebut, Pemprov Sumbar menetapkan sejumlah strategi utama di antaranya, aktivasi Nagari Creative Hub sebagai ruang pengembangan inovasi dan wirausaha lokal.
Fasilitas pendukung seperti internet gratis, pengaktifan Medan Nan Bapaneh, penguatan Suduik UMKM, dan pengembangan Teras Nagari akan jadi bagian dari penguatan ekosistem kewirausahaan di nagari.
Pemprov Sumbar, katanya, juga memprioritaskan pengembangan pariwisata berbasis masyarakat, khususnya di nagari-nagari yang memiliki potensi wisata.
Di sisi lain, sarana dan prasarana bagi generasi muda akan diperkuat melalui dukungan terhadap organisasi kepemudaan.
Komitmen untuk memfasilitasi dan memperkuat peran Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) sebagai penggerak ekonomi lokal turut ditegaskan dalam rancangan ini.
“Di bidang permukiman, pemerintah merencanakan pembangunan kawasan hunian yang layak huni dan ramah lingkungan,” katanya.
Selain itu, edukasi masyarakat mengenai sanitasi yang aman dan higienis juga menjadi fokus utama, disertai dengan penguatan perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan tempat tinggal.
“Pemprov Sumbar turut mendorong pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular (circular economy) sebagai pendekatan yang bernilai ekonomi dan berkelanjutan,” katanya.
Melalui penyampaian Rancangan Awal RPJMD ini, dia mengajak seluruh elemen masyarakat, DPRD, dan pemangku kepentingan lainnya untuk bersinergi dalam menyempurnakan dokumen ini.
“Demi terwujudnya Sumbar yang lebih maju, inklusif, dan berdaya saing di masa mendatang,” tuturnya. (*)
Editor : Mangindo Kayo