AGAM (10/4/2025) - Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Agam, Imrefli mengatakan, bertanam padi dengan metode Sawah Pokok Murah (SPM) ini tidak mengeluarkan biaya dalam jumlah signifikan.
“Sekolah lapangan (SL) SPM ini kita laksanakan, untuk mempelajari metode ini secara teori dan prakteknya,” ungkap Imrefli mewakili Kadis Pertanian.
Hal itu disampaikannya, saat membuka kegiatan SL SPM Tahun 2025 di Nagari Koto Tangah, bertempat di halaman Masjid Nurul Islam, Jorong Gantiang, Kecamatan Tilatang Kamang, Kamis.
Kegiatan ini juga dihadiri Dinas Komunikasi dan Informatika Agam, Camat Tilatang Kamang serta Wali Nagari Koto Tangah bersama anggota kelompok tani di nagari itu.
Dijelaskan Imrefli, SL SPM ini dibagi ke dalam dua bagian yakni materi di kelas dan praktik langsung di lapangan.
“Kita belajar mulai dari mengolah tanah, cara bertanam padi hingga panen. Setiap yang kita lakukan, kita diskusikan dan laksanakan bersama-sama,” terang dia.
Sementara itu, Kasi Pemberdayaan Nagari dan Masyarakat Kecamatan Tilatang Kamang, Susi Defitra berharap, peserta dapat mengikuti kegiatan dengan maksimal.
“Semoga, 8 kali pertemuan SL SPM yang direncanakan, semuapeserta dapat mengikuti kegiatan ini sebaik mungkin dari awal sampai akhir,” ungkapnya.
“Mudah-mudahan, Bapak Ibu mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan dapat diterapkan sebaik mungkin, apalagi kegiatan ini melibatkan 5 kelompok tani (Keltan) Nagari Koto Tangah,” ungkapnya.
Wali Nagari Koto Tangah, Amrizal Gunawan Dt Maruhun Basa menyampaikan apresiasinya, atas pelaksanaan kegiatan SL SPM ini.
Ia menegaskan, kegiatan ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan di nagari tersebut.
“Kegiatan SL SPM ini perdana dilakukan di nagari kita. Mudah-mudahan, acara berlangsung lancar dan menghasilkan capaian maksimal seperti yang kita harapkan bersama.”
“Bagaimana kita, sebagai petani, bisa menekan biaya produksi sekecil mungkin dan mendapatkan hasil semaksimal mungkin.”
“Program ini diciptakan oleh insinyur pertanian dengan tujuan meningkatkan penghasilan petani,” ujarnya.
Kegiatan ini diharapkan jadi langkah awal yang positif, dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani di Nagari Koto Tangah, sekaligus mendorong produktivitas pertanian yang lebih efisien dan berkelanjutan. (*)
Editor : Mangindo Kayo