Sumbar jadi Percontohan Sekolah Rakyat, Vasko: Kabupaten Solok jadi Lokasi Pelaksanaan

×

Sumbar jadi Percontohan Sekolah Rakyat, Vasko: Kabupaten Solok jadi Lokasi Pelaksanaan

Bagikan berita
Wakil Gubernur Sumbar, Vasko Ruseimy. (humas)
Wakil Gubernur Sumbar, Vasko Ruseimy. (humas)

PADANG (17/4/2025) - Sumatera Barat ditetapan pemerintah pusat, jadi salah satu dari enam provinsi di Indonesia yang akan jadi pilot project program Sekolah Rakyat.

Program ini akan dilaksanakan di Kabupaten Solok yang dipimpin pasangan kepala daerah dari kader Partai Gerindra dan PKS, Jon Firman Pandu dan Candra.

“Itu akan kita kejar, kaji betul, kenapa daerah kita itu perlu. Jadi, kita kejar itu, kita sama-sama bawa ke pemerintah pusat, hal-hal dasarnya,” kata Wagub Sumbar, Vasko Ruseimy.

Hal itu dikatakan kader Partai Gerindra itu, dalam agenda Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Perangkat Darerah (RKPD) Tahun 2026, Kamis.

Dia menekankan, pengembangan program ini membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit.

“Pembangunan Sekolah Rakyat itu, bisa tembus ratusan miliar. Mudah-mudahan, ada program prioritas lain yang kita kaji, tapi program ini bisa kita seriuskan di situ, agar kita bisa kejar arah pembangunan di sana,” jelasnya.

Terpilihnya Sumbar sebagai salah satu dari enam provinsi dari total 38 provinsi di Indonesia yang menerima program ini, merupakan pencapaian tersendiri bagi pemerintah provinsi (Pemprov).

Hal ini menunjukkan komitmen Pemprov Sumbar untuk meningkatkan kualitas pendidikan di wilayahnya.

Diketahui, Sekolah Rakyat adalah program pendidikan gratis yang diinisiasi pemerintah Indonesia untuk memberikan akses pendidikan berkualitas kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu, terutama yang miskin ekstrem.

Program ini dikelola Kementerian Sosial (Kemensos) dan dirancang sebagai sekolah berasrama (boarding school).

Tujuannya, memutus mata rantai kemiskinan melalui peningkatan kualitas pendidikan bagi generasi penerus bangsa.

Penguatan Aspek Budaya

Selain fokus pada program Sekolah Rakyat, Vasko juga menyoroti pentingnya memperkuat identitas budaya lokal, dalam sistem pendidikan di Sumbar.

Salah satu langkah konkret yang telah diambil adalah dengan mewajibkan ekstrakurikuler Silek Tradisi di seluruh Sekolah Menengah Atas (SMA) di provinsi tersebut.

“Sedikit tentang Budaya, memang ada hal-hal yang perlu kita perkuat lagi, kita tidak akan lupa mengenai Budaya kita.”

“Pertama, itu sudah kita tes dahulu di Dinas Pendidikan untuk mewajibkan ekstrakurikuler Silek Tradisi yang hampir mengalami penurunan, saya tidak mau sampai punah,” tegas Vasko.

Langkah ini diambil sebagai upaya untuk melestarikan warisan budaya Minangkabau yang terancam punah di tengah arus modernisasi.

“Silek Tradisi merupakan seni bela diri tradisional khas Minangkabau yang sarat dengan nilai-nilai filosofis,” pungkas Vasko. (*)

Editor : Mangindo Kayo