PADANG (19/4/2025) - Gempa dengan magnitudo 4.6 terjadi pukul 20.47 WIB, Jumat malam ini.
“Sebelum gempa, sempat terdengar suara dentuman cukup keras. Kursi terasa bergoyang saat diduduki," ungkap Asmawarni (73), warga kecamatan Baso, Agam, beberapa saat setelah kejadian.
Menurutnya, goyangan gempa terasa tidak terlalu lama.
“Sempat khawatir juga mau berlindung kemana. Alhamdulillah, gempanya cepat berlalu,” terangnya.
Catatan Stasiun Geofisikasi BMKG Padang Panjang, pusat tempat terdapat di darat pada 6 Km timur laut Kota Padang Panjang dengan kedalaman 10 Km.
Gempa tersebut, juga dirasakan cukup kencang warga Kota Batusangkar di Kabupaten Tanah Datar. Begitupun di Kota Payakumbuh dan Bukittinggi yang merupakan daerah sekitar pusat gempa.
Di Kota Padang Panjang sendiri, warga melaporkan goncangan gempa terasa keras menghentak.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Padang Panjang, Suaidi Ahadi mengungkapkan, memperhatikan lokasi dan kedalaman pusat gempabumi, gempabumi yang terjadi merupakan gempabumi dangkal akibat adanya aktifitas Sesar Sianok.
Berdasarkan estimasi peta guncangan, gempabumi dirasakan di Padang Panjang, Bukittinggi , Kab Agam III - IV MMI (Getaran dirasakan oleh banyak orang dan terasa nyata dalam rumah, seakan-akan ada truk berlalu. Jendela, pintu atau dinding berbunyi).
Sementara, di Kabupaten Solok, Padang, Kabupaten Padang Pariaman, Pariaman, Batusangkar II - III MMI (Getaran dirasakan oleh banyak orang dan terasa nyata dalam rumah, seakan-akan ada truk berlalu, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut,” ungkapnya.
Hingga pukul 21:09 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktifitas gempabumi susulan (aftershock).
Kepada masyarakat, dia mengimbau, agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Warga juga diminta menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempabumi. (*)
Editor : Mangindo Kayo