BUDIDAYA LOBSTER DI PESSEL: Gubernur Mahyeldi dan Bupati Hendrajoni Jadwalkan Bertemu Menteri KKP

×

BUDIDAYA LOBSTER DI PESSEL: Gubernur Mahyeldi dan Bupati Hendrajoni Jadwalkan Bertemu Menteri KKP

Bagikan berita
(Ki-ka) Bupati Hendrajoni dan Gubernur Mahyeldi Ansharullah, meninjau Budidaya Lobster di Keramba Apung Laut, Kampung Sungai Bungin, Batang Kapas, Pessel, Selasa (6/5/2025). FOTO: Dok Balai Jurnalis Pesisir Selatan
(Ki-ka) Bupati Hendrajoni dan Gubernur Mahyeldi Ansharullah, meninjau Budidaya Lobster di Keramba Apung Laut, Kampung Sungai Bungin, Batang Kapas, Pessel, Selasa (6/5/2025). FOTO: Dok Balai Jurnalis Pesisir Selatan

PESISIR SELATAN(7/5/2025) - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, bersama Bupati Pesisir Selatan (Pessel), Hendrajoni, dalam waktu dekat, jadwalkan menghadap Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Wahyu Trenggono.

Agenda ini, bertujuan memperoleh dukungan, dalam rencana sentra budidaya lobster laut skala besar di Kabupaten Pesisir Selatan.

Rencana keberangkatan bersama ini, diucapkan Gubernur Mahyeldi, saat tinjauan lapangan, ke keramba lobster Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Batu Kabau, di Sungai Bungin, Nagari Koto Nan Duo IV Koto Hilie, Selasa (6/5/2025).

Ikut hadir pada peninjauan lapangan tersebut: Kepala Dinas Kelautan & Perikanan Sumbar Reti Wafda, Bupati Pessel Hendrajoni, Kadis Perikanan & Pangan Firdaus, Kadis Kominfo Wendi, Kadis PUPR Yusvianty, Camat Batang Kapas, Wali Nagari, Polsek, dan lainnya.

Serius Garap Bidang Perikanan

Mahyeldi Ansharullah mengatakan, Pemprov Sumatera Barat, serius pada pada bidang perikanan.

Karena, banyak masyarakat kita, yang sehari - hari ada (hidup) di laut, pantai, pulau.

"Dan, kita punya potensi yang luar biasa," ucapnya.

BBL nya --BBL dalam bidang perikanan berarti Benih Bening Lobster, yaitu lobster yang masih sangat muda dan belum memiliki warna atau pigmen-- ada di sini, dan kemudian juga banyak jumlahnya.

Selain itu, terang Mahyeldi Ansharullah, kawasannya, juga berkualitas, dan lebih baik dari pada yang lain.

"Itu makanya, udang kita di pantai di Sumatera Barat ini, itu udang yang kualitasnya bagus," ujarnya.

Dan itu, diakui oleh peternak - peternak udang daerah lain di luar Sumatera Barat.

"Termasuk lobster, dan ikan kerapu, yang tadi, juga sempat kita lihat langsung, di keramba apung, di laut Kampung Sungai Bungin ini," ucapnya lagi.

Dan, Alhamdulillah, karena keseriusan kita, maka kita realisasikan, dukungan dan bantuan itu, untuk para nelayan

Tahun lalu, lanjut Mahyeldi Ansharullah, kita realisasikan bantuan sebanyak 4.000 lebih bibit untuk Lobster, di Pokdakan ini. Dan Insya Allah pada kesempatan ini, kita lihat, Pokdakan ini berhasil membudidayakan.

Tantang Kepala DKP Sumbar dan Kadis Perikanan Pessel

Jadi memang betul itu apa yang bapak Bupati Hendrajoni sampaikan, sebelumnya, ucap Mahyeldi Ansharullah.

Dimana, Pak Menteri KKP, dan Pak Dirjen, menantang Kepala DKP Sumatera Barat, dan Kadis Perikanan & Pangan Pessel.

Di mana, sebelum minta kepada kami (Kementerian KKP, Gubernur, dan Bupati), buktikan dulu kerja di lapangan. Karena, pembuktian yang perlu bagi kita.

Maksudnya itu, inilah pembuktian kita. Bahwasanya, memang tadi sudah kita lihat dan saksikan, dalam rentang waktu 5 bulan, BBL bantuan diberikan sudah sebesar itu (hasil memuaskan).

"Dan, mudah - mudahan, dalam waktu 8 bulan, sudah luar biasa hasilnya," ujar Mahyeldi Ansharullah.

Kalau bisa setahun, terangnya, maka 1 keramba tadi, bisa menghasilkan panen sekitar Rp 300 juta.

Kalau dibandingkan memancing ke laut, sudah berapa kali itu, untuk dapat hasil sebesar itu, ucapnya

Jadi maka dari itu, Pak Bupati Pessel, itu (anggota Pokdakan) yang akan kita latih, mulai dari sekarang.

"Kita siapkan segera kelompok - kelompoknya, termasuk kerapu juga kita berikan dukungan, tak cuma lobster.

Kita buat kelompoknya, diberikan pelatihan, karena untuk lobster memang perlu skill - skill khusus, seperti skill menyelam, upaya membersihkan keramba lobster di laut," jelasnya.

Sebab, tadi saat peninjauan ke laut dengan ketua kelompok, itu untuk menyelam membersihkan keramba lobster, sekali 3 hari.

Kalau tidak dilakukan, akan mempengaruhi ke lobster, alias hasil panen tidak berkualitas bagus.

"Dan ini, perlu orang - orang terampil secara khusus, ini perlu dilatih, dan kita di Sumatera Barat, punya pelatih - pelatih untuk itu, " ucapnya lagi.

Untuk itu, makanya Pak Bupati, kita buat kelompoknya, kita siapkan pemuda - pemudi kita, yang terampil untuk menyelam tadi.

Sehingga perawatan lobster di keramba itu akan bisa terlaksana, karena kedalaman keramba, sampai 12 meter ke bawah laut.

"Insya Allah, kita Pemprov Sumbar, bersama Pemkab Pessel, akan terus memberikan dukungan, dan menawarkan ke masyarakat yang ada di sepanjang pantai kita ini," ujarnya.

Mana daerah potensial, kita akan dukung. Baik itu, lobster, kerapu, dan bisa juga rumput laut --Pemprov Sumbar sudah mulai budidaya di Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Jadi, silakan nanti, mana masyarakat yang siap, masyarakat yang mau, kemudian kita bekali, latih, sehingga usaha ini betul - betul berhasil.

"Sebab, kita tidak mau gagal. Karena, ini harus dijalankan, oleh orang - orang yang punya kesiapan," ujar Mahyeldi Ansharullah.

Keramba ini, nantinya bisa menjadi pendapatan yang diprediksi cukup menjanjikan.

Nah, disamping itu, ada yang melaut yang biasa, juga bisa tetap beraktifitas. Karena, usaha keramba lobster ini, panennya tahunan.

Banyak Permintaan

Gubernur Mahyeldi Ansharullah mengungkapkan, Lobster ini, untuk kebutuhan dalam negeri saja, itu sudah luar biasa permintaan. Apalagi untuk kebutuhan luar negeri.

Tadi, ibuk Reti Wafda, Kepala DKP Sumbar, mengatakan kalau 1 ekor Lobster, bisa harganya mencapai Rp 1.500.000. Dan lobster, bisa menembus harga tersebut, untuk satu ekor.

"Mana ada ikan selama ini yang ditangkap nelayan biasa seharga itu," ucap Mahyeldi Ansharullah.

Maka untuk itu, kepada kelompok lobster kami pesankan, untuk menjaga jangan sampai mati pembesaran lobsternya.

"Untuk itu, pemuda - pemudi di Kampung Sungai Bungin ini khususnya, atau di Pesisir Selatan umumnya, ayok...ini adalah suatu peluang yang begitu besar, dalam rangka meningkatkan perekonomian kita," ujarnya.

Kami harap, dari kelompok - kelompok yang ada, silakan disiapkan pak Bupati.

Kemudian Insya Allah nantinya secara bersama - sama kita bersinergi dalam rangka untuk mensejahterakan masyarakat nelayan kita.

Baik itu di sungai Bungin batang kapas Pessel, dan Sumatera Barat pada umumnya. Insya Allah, ucapnya.

Mudah - mudahan kehadiran kita hari ini, akan menjadi bukti, kepada BapakMenteri Kelautannantinya, dalam kunjungan, dalam rangka mendapatkan dukungan.

Seperti yang sudah saya sampaikan ke Buk Kepala DKP Provinsi:

"Silahkan buktikan, kemudian bawa kepada kami, dan bukti itu, akan kita hadirkan ke Pak Menteri KKP, bersama pak Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni," terang Mahyeldi Ansharullah.

Ikan Kerapu juga Berpotensi

Lobster punya kesamaan di penghasilan dengan Budidaya kerapu.

Untuk kerapu, kalau seandainya kita bisa menyediakan panen 15 - 20 ton, kapal - kapal akan datang ke sini pak Bupati.

Maka kata kuncinya perbanyak kelompok. Makin banyak kelompok, sehingga kita, bisa menyediakan nanti, hasil panen yang 15 - 20 ton itu.

"Kalau tercapai panen sebanyak itu, maka kapal - kapal dari Hongkong akan menjemput ke sini," ujar Mahyeldi Ansharullah.

Perbanyak Kelompok Lobster

Bupati Hendrajoni, menegaskan kembali, perihal tantangan yang disampaikan Gubernur Mahyeldi ke Kepala DKP Sumbar, juga diterapkan ke Kadis Perikanan & Pangan Pessel.

"Segera perbanyak kelompok, dan rekrut pemuda - pemudi, untuk dilatih selam, dan budidaya lobster," ucapnya.

Soalnya, ini potensi pengembangan yang luar biasa, perlu dikembangkan. Apalagi, lobster - lobster ini, juga dijumpai di beberapa lokasi.

Kecamatan IV Jurai, Surantiah Sutera, Kambang Lengayang, Air Haji Linggo Sari Baganti, dan Indrapura Pancung Soal. Lobster ini hidup di laut lepas, dan ombak besar.

"Sekali lagi pak Gubernur. Ini memang perlu dikembangkan di Pessel. Dan, marilah kita bersama - sama, menghadap Pak Menteri KKP, untuk meyakinkan, lobster bisa hidup, serta cocok di Kabupaten Pesisir Selatan," ujar Hendrajoni.

Cocok Budidaya Lobster

Kepala DKP Sumbar, Reti Wafda, menyebut, kalau budidaya lobster di perairan laut Kabupaten Pesisir Selatan, sangat cocok dilakukan.

Saat daerah lain gagal, Pesisir Selatan justru berhasil dalam pembesaran.

"Ini merupakan sebuah bentuk daerah potensi, yang patut diperhatikan, untuk dijadikan sentra budidaya," ucap Reti Wafda.

Dua Pokdakan Dibantu DKP Sumbar

Kepala Dinas Perikanan & Pangan, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Firdaus, mengatakan, di tahun 2024, Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Barat, membantu 2 Pokdakan di daerahnya.

Ke dua Pokdakan tadi: Pokdakan Keramba Sanoer Kecamatan IV Jurai, dan Pokdakan Batu Kabau Kecamatan Batang Kapas.

Bantuan diperoleh, Keramba Apung dan benih lobster (sudah jangkrik), sebanyak 8.000 ekor.

Menyoal tantangan Bupati Hendrajoni dan Gubernur Mahyeldi Ansharullah, terkait memperbanyak Pokdakan, dan menyediakan pemuda - pemudi anggota Pokdakan , untuk dilatih skill selam dan lainnya, Firdaus pun siap.

"Kami di Dinas, siap melaksanakan. Sebab, budidaya lobster memang cocok di perairan laut Pessel," ucap Firdaus.

Dilansir dari pemberitaan, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono, memiliki fokus kuat pada pengembangan budidaya lobster di Indonesia.

Dengan tujuan, meningkatkan nilai ekonomi dan keberlanjutan sumber daya laut. KKP mendorong pengembangan budidaya lobster, baik skala kecil hingga besar, dengan memastikan kemudahan izin dan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.(tsp/tsp)

Editor : Tusrisep