Busril Yakini RSAM masih jadi Pilihan Pasien untuk Berobat dan Rawat Inap

×

Busril Yakini RSAM masih jadi Pilihan Pasien untuk Berobat dan Rawat Inap

Bagikan berita
Direktur RSUD Dr Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi, drg Busril menyambut kunjungan kerja Pansus LKPJ DPRD Provinsi Sumatera Barat, Rabu. (humas)
Direktur RSUD Dr Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi, drg Busril menyambut kunjungan kerja Pansus LKPJ DPRD Provinsi Sumatera Barat, Rabu. (humas)

BUKITTINGGI (7/5/2025)- Direktur Rumah Sakit Achmad Muchtar (RSAM) Bukittinggi, drg Busril meyakini, RSAM menjadi pilihan bagi pasien untuk berobat dan rawat inap.

Menurut Busril, dari segi kelasnya, RSAM dengan statusnya sebagai rumah sakit tipe B akan menjadi rumah sakit tipe A.

“Jadi kita tidak khawatir dengan keberadaan rumah sakit seperti RSUD milik Pemko Bukittinggi,” ujar Busril di Bukittinggi, Rabu.

Kata dia, RSAM juga tak khawatir pasien dari sejumlah puskesmas di Bukittinggi menjadikan RSUD Kota Bukittinggi sebagai rumah sakit rujukan.

“RSUD Kota Bukittinggi itu rumah sakit kelasnya C. Jadi kita RSAM tidak perlu khawatir apa lagi dari peralatan medis kita yang sudah lengkap,” paparnya.

“Terhadap tenaga medisnya pun kita RSAM dari dulu telah menyiapkan puluhan orang untuk disekolahkan,” tuturnya.

Selain itu, terang Busril, Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) tahun 2024 terhadap layanan di RSUD Dr Achmad Mochtar Bukittinggi mencapai skor 93.89 (A).

RSAM Bukittinggi juga menerima penghargaan dari BPJS Kesehatan, terkait fasilitas kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut dengan jumlah update display tindakan medis operatif paling banyak se Kantor Cabang Bukittinggi tahun 2024.

“Penghargaan dari BPJS diserahkan di Bukittinggi, Rabu (30/4/2025) lalu,” ungkap Busril.

Menurut dia, saat ini, RSAM dijadikannya sebagai rumah sakit rujukan dari beberapa rumah sakit lainnya.

“Rumah sakit lain ada yang menjadikan RSAM sebagai tempat rujukan. Misalnya, pasien RSUD Padang Panjang,” ujar Busril.

Disampaikan, kekhawatiran atas keberadaan RSUD milik dari Kota Bukittinggi kemungkinan adalah rumah sakit lain.

“Jadi RSAM tidak perlu khawatir atas keberadaan RSUD milik Kota Bukittinggi,” tutur Busril lagi.

Diketahui, RSAM Bukittinggi bisa dikatakan sudah masuk dalam syarat klasifikasi rumah sakit kelas A.

Misalnya, ketersediaan tempat tidur, peralatan medis, status perizinan dan semua persyaratan lainnya sebagai rumah sakit tipe A, sudah dimiliki RSAM.

Syarat ketersediaan tempat tidur rawat inap bagi rumah sakit kelas A dengan syarat minimal 250 tempat tidur, RSAM saat ini punya 340 tempat tidur.

Kata Busril lagi, RSAM memiliki karyawan lebih dari 1.000 orang. Sebanyak 770 orang berstatus ASN, sisanya dari PPPK, BLUD, PTT dan outsourching.

‎”Satu hal yang menggembirakan, Bed Operasional Rate (BOR) di RSAM berada di kisaran 60 persen,” ungkapnya. (*)

Editor : Mangindo Kayo