BUKITTINGGI (16/5/2025) - Selang 86 hari jadi kepala daerah Kota Bukittinggi periode 2025-2030, duet H Ramlan Nurmatias dan H Ibnu Asis telah melambungkan nama kota wisata ini ke pentas regional maupun nasional.
“Jelang 100 hari kepemimpinan Ramlan-Ibnu, Kota Bukittinggi kembali tacelak. Akselerasi dan kombinasi kinerja di antara kedua tokoh ini, mulai terlihat secara nyata,” nilai Ketua DPRD Bukittinggi, Syaiful Efendi.
Dimatanya, kepala daerah yang dihasilkan dari pemilihan serentak 2024 yang pencoblosannya didgelar tanggal 27 November 2024 itu, telah jadi duet serasi.
Lacuik tangan keduanya, telah membuat Kota Tri Arga ini kembali tacelak. Lampu yang selama ini mati kembali hidup, air mancur dan taman yang sempat dilupakan, kembali dikunjungi warga.
Syaiful optimistis, akan banyak capaian yang akan direngkuh Bukittinggi kedepannya. Apalagi, legislatif dan juga masyarakat luas, mendukung penuh kepemimpinan pasangan yang diusung Partai Demokrat dan PKS ini.

Syaiful tentunya tak asal ucap, kehadiran Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto pada Musyawarah Komisariat Wilayah (Muskomwil) I Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Tahun 2025 di Kota Bukittinggi, adalah sebuah contoh dari kinerja tersebut.
Pembukaan kegiatan yang dilangsungkan di rumah dinas wali Kota Bukittinggi pada Selasa (29/4/2025) dihadiri pula oleh Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, Gubernur Sumbar yang diwakili Staf Ahli, Jasman Rizal, Direktur Eksekutif APEKSI, Alis Rustam dan wali kota peserta Muskomwil I.
Imbauan Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto yang mengajak kepala daerah untuk bersinergi dalam era baru dan memiliki rancangan yang baik sebelum bertindak, sejatinya telah ada dalam perencanaan pembangunan Bukittinggi yang dituangkan pada misi ‘Bukittinggi Gemilang.’

Tak saja menyangkut perencanaan, persoalan sinkronisasi, sinergi serta akselerasi dalam melaksanakan visi misi kepala daerah untuk mengeluarkan Indonesia dari middle income sebagaimana dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dapat terwujud.
Terkait imbauan tersebut, Ramlan Nurmatias memastikan, akan membahas isu-isu kota untuk menjadi lebih baik dengan menampung aspirasi semua pihak, sehingga otonomi daerah di Kota Bukittinggi bisa berjalan dengan baik.
Selain menggelar Muskomwil 1 APEKSI tahun 2025 yang dihadiri 24 delegasi, di saat bersamaan juga menasbihkan nama besar tokoh perfilman Indonesia yaitunya Usmar Ismail, sebagai nama jalan di depan kantor DPRD Bukittinggi, menggantikan nama sebelumnya yaitu Jalan Panorama Bukik Cangang.
Peresmian nama jalan tersebut, dilakukan Menteri Kebudayaan, Fadli Zon.
Dengan diabadikannya nama Usmar Ismail sebagai nama jalan, Fadli Zon berharap, masyarakat khususnya generasi muda, bisa lebih mengenal tokoh yang berperan penting dalam sejarah perfilman di tanah air ini.
Sebangun dengan harapan Fadli Zon, Wali Kota Bukittinggi H Ramlan Nurmatias mengatakan, kehadiran Jalan Haji Usmar Ismail akan memperkaya nilai sejarah dan budaya di Kota Bukittinggi.

Pemerintah Kota Bukittinggi juga menggelar kegiatan senam bersama dihalaman kantor Balaikota, yang diikuti oleh peserta Musyawarah Komisariat Wilayah (Muskomwil)I Asiasiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) pada Kamis (1/5/2025) .
Kegiatan tersebut, menurut Ramlan, adalah salah satu rangkaian kegiatan Muskomwil I APEKSI tahun 2025 yang selain bertujuan untuk menjaga kesehatan, juga untuk meningkatkan silaturrahmi dan meningkatkan rasa kebersamaan antar ASN dan seluruh peserta Muskomwil I APEKSI Tahun 2025.
Dari Bukittinggi, Ramlan kemudian terbang ke Surabaya, menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) VII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Tahun 2025.
Kegiatan yang mengusung tema “Dari APEKSI untuk Negeri” dan diikuti 98 wali kota dari seluruh Indonesia itu, Ramlan Nurmatias mengatakan, banyak manfaat yang bisa diambil dari setiap pelaksanaan APEKSI.

dia berharap, keikutsertaan Bukittinggi dalam Munas ini, dapat membuka peluang kerjasama antar daerah, sekaligus membawa manfaat positif bagi pembangunan Kota Bukittinggi ke depan.
Terkait otonami daerah, Ramlan menyebutkan, ada sejumlah hal yang menurutnya terhambat oleh beberapa regulasi dari pusat.
Akibatnya, potensi daerah kurang bisa dimaksimalkan, karana kewenangannya berada di pusat ataupun pemerintah provinsi.
Untuk itu, butuh sebuah kajian ulang terkait regulasi yang ada saat ini. Otonomi daerah dan tidak secara utuh diserahkan ke daerah.
Era teknologi dan digitalisasi, juga mendapat perhatian dari Ramlan Nurmatias. Di mana, saat menerima kunjungan dari Telkomsel Group, guna membahas rancangan CSR dari BUMN tersebut untuk pembenahan taman digital dan digitalisasi kota.

Ramlan menyebutkan, digitalisasi menjadi salah satu hal yang penting untuk diterapkan di Kota Bukittinggi.
Menurutnya, digitalisasi dapat mengorganisir pendapatan kota dengan baik.
Kedepannya, digitalisasi akan diterapkan dalam berbagai sektor di pemerintahan Kota Bukittinggi. Sehingga dapat memudahkan pemerintahan dalam menciptakan Kota Bukittinggi yang terintegrasi.
Ramlan yang dikenal energik ini, juga menemui Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Dr Agus Fatoni untuk memfasilitasi pembentukan BUMD dan penambahan DAU untuk Bukittinggi.
Tak saja urusan kerja yang menjadi perhatian Ramlan-Ibnu, bersama Pordasi Kota Bukittinggi, juga dihadirkan pacu kuda dengan tajuk Wisata Derby Bukittinggi Agam 2025.
Ivent ini, selain menghibur masyarakat, juga bagian dari pagelaran 1.000 ivent yang telah dicanangkan pasangan tersebut dalam misi Bukittinggi Gemilang.

Sementara, terakit keluhan pelanggan PDAM tentang aliran air ke rumah, ternyata juga mendapat atensi penuh dari wali kota yang murah senyum ini.
Selain menginstruksikan manajemen Perumda Tirta Jam Gadang untuk segera menanggapi keluhan pelanggan, Ramlan juga terjun langsung untuk meninjau pengerukan sedimen berupa pasir dan lumpur yang memenuhi Embung Tabek Gadang.
Di hadapan Dirut PDAM Tirta Jam Gadang, Budi Suhendra, Ramlan menginstruksikan agar pengerjaan pembersihan embung bisa disegerakan.
Sebab, sebagai kota wisata dengan populasi penduduk yang cukup padat, tentunya kebutuhan akan air bersih sangat tinggi.
Pembersihan dan pengerukan sedimen yang bekerjasama dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V Padang ini,diharapkannya bisa selesai tepat waktu.
Menurut dia, sebagai kebutuhan dasar manusia, menjadi tugas pemerintahan untk mencari sumber air baru agar kebutuhan masyarakat akan air bersih terpenuhi. (adv)
Editor : Mangindo Kayo