RPJMD PESSEL 2025-2029: Sudah Tahu Program Nagari Sejahtera ? Ini Penjelasannya

×

RPJMD PESSEL 2025-2029: Sudah Tahu Program Nagari Sejahtera ? Ini Penjelasannya

Bagikan berita
Epaldi Bahar (dua dari kanan/kemeja kotak biru), bersama 4 anggota TPPD Pessel 2025 lainnya, saat memberikan pemaparan di Aula Bapedalitbang, Sago, Painan, Kamis  (8/5/ 2025), kemarin. FOTO: tusrisep
Epaldi Bahar (dua dari kanan/kemeja kotak biru), bersama 4 anggota TPPD Pessel 2025 lainnya, saat memberikan pemaparan di Aula Bapedalitbang, Sago, Painan, Kamis (8/5/ 2025), kemarin. FOTO: tusrisep

PESISIR SELATAN (23/5/2025) - Epaldi Bahar,--Konseptor Visi dan Misi Bupati Hendrajoni & Wakil Risnaldi--anggota Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TPPD) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) tahun 2025, tampil pada sesi terakhir diskusi tematik pemaparan pendalaman 5 Program Pro Rakyat, Kamis 8 Mei 2025 kemarin.

Di sesi ini, dia menerangkan, terkait Program Nagari Sejahtera, --yang merupakan program ke lima dari 5 Program Pro Rakyat Pemkab Pessel.

Dalam tematik ini, OPD yang hadir: Dinas Perkimtan LH, Perdagangan & Transmigrasi, Dinas Koperasi UMKM & Tenaga Kerja.

Kemudian, Dinas Pariwisata Kepemudaan & Olahraga, Dinas PMDPPKB, Satpol PP Damkar.

Dan, Camat, Perbankan, dan Wali Nagari (Wali Nagari ikut rapat secara Daring), di Aula Bapedalitbang.

"Sekarang, kita membahas terkait Program Nagari Sejahtera. Meskipun image terkait kesejahteraan hidup, sudah dibahas di program sebelumnya, tapi kita bahas lebih mendalam lagi, di diskusi tematik terakhir, ini," ucap Epaldi Bahar.

Dia pun memulai dengan kata Sejahtera. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata Sejahtera, berarti: aman sentosa dan makmur, selamat.

Secara umum, sejahtera mengacu pada kondisi baik. Dimana seseorang atau masyarakat merasakan: keamanan, keselamatan, dan kemakmuran.

Penjelasan lebih detail tentang arti sejahtera menurut konteks:

Aman sentosa dan makmur: Ini adalah arti dasar, yang menekankan pada kondisi bebas dari gangguan dan masalah, serta memiliki kemakmuran atau keberhasilan, dalam berbagai aspek kehidupan.

Selamat: Dapat diartikan, terhindar dari bahaya atau kesulitan.

Kesejahteraan: Merujuk pada hal atau keadaan sejahtera, seperti keamanan, keselamatan, dan ketenteraman.

"Secara lebih luas, kesejahteraan dapat diartikan, sebagai kondisi yang memungkinkan seseorang, mencapai potensi penuhnya, dan memiliki kehidupan yang baik, secara keseluruhan, baik dalam aspek fisik, emosional, sosial, maupun ekonomi," ucap Epaldi Bahar.

Menurut UU Nomor 11/2009, tentang Kesejahteraan Sosial, lanjut dia, Kesejahteraan adalah kondisi terpenuhi kebutuhan material, spiritual dan sosial warga negara agar dapat hidup layak, dan mampu mengembangkan diri sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.

Nagari Sejahtera ini, sasarannya:

Pertama: Bagaimana mewujudkan peningkatan kemandirian, dan daya saing perekonomian masyarakat, didukung infrastruktur yang memadai.

Ke-dua: Kemiskinan menurun --sementara saat ini, dari data BPS, persentase penduduk miskin di Pessel justru bertambah, dari tahun 2023 ke 2024, dan termasuk tertinggi di Sumatera Barat.

Ke-tiga: Pengangguran menurun --sementara masih tinggi.

Ke-empat: Lapangan kerja baru terbuka --hampir tidak ada yang terbuka.Kecuali di sektor - sektor formal, seperti penerimaan PPPK, hanya itu yang ditunggu - tunggu.

Ke-lima: Pendapatan masyarakat meningkat.Berharap ke daya beli masyarakat, hendaknya menguat. Dan, kemampuan berbelanja masyarakat juga harus lebih baik.

Dan ke-enam: Sebagai ukuran dalam kesejahteraan, menargetkan Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga) meningkat.

Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga) adalah indikator yang digunakan untuk mengukur kualitas keluarga di Indonesia, dengan fokus pada ketentraman, kemandirian, dan kebahagiaan keluarga.

Indeks ini membantu memetakan peran dan fungsi keluarga di berbagai wilayah Indonesia, dan digunakan untuk mengklasifikasikan status pembangunan keluarga sebagai tangguh, berkembang, atau rentan.

Untuk iBangga, ada 3 faktor, dan diharap dapat terpenuhi:

Ketentraman: Mencakup stabilitas keluarga, keamanan, dan keharmonisan hubungan antar anggota.

Kemandirian: Memahami kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidup sendiri, baik secara ekonomi maupun sosial.

Kebahagiaan: Menilai tingkat kepuasan dan kesejahteraan anggota keluarga.

Rencana aksi, Program Nagari Sejahtera

Pertama: Bantuan rumah layak huni.

"Jadi skema pembiayaannya dari mana, itulah yang kini dibicarakan, termasuk soal data - datanya. Dan di Pessel masih banyak rumah dengan status rumah tidak layak huni," ucap Epaldi Bahar.

Ke-dua: Kawasan sentra usaha.

"Dimana, dibangun kawasan usaha di Nagari, sesuai dengan potensi Nagari," ujarnya.

Salah satu contohnya, yang sudah dideklarasikan oleh para petani muda milenial, di Tapan Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan.

Para pemuda mengusahakan daerah tersebut jadi sentra perikanan darat. Karena lahannya cukup, air juga cukup. Dan pemasarannya pun baik prospeknya.

Apalagi daerah tersebut, terletak di daerah segitiga emas : Pessel - Jambi - Bengkulu.

Nah, tentu kecamatan dan nagari lain punya potensi - potensi juga, dengan jenis yang berbeda, ucapnya.

Ke-tiga: Akses modal bagi pengusaha UMKM.

"Ini upaya, agar usaha UMKM dapat berkembang dengan baik," ujar Epaldi Bahar.

Biasanya kita menyebutnya pelaku UMKM, tetapi Menteri meminta diubah, menjadi Pengusaha UMKM, ucap dia.

Ke-empat: Pembinaan pengusaha UMKM.

"Ini juga tak kalah penting. Baik dari sisi bentuk atau packagingnya, mungkin akses pasarnya juga," jelas Epaldi Bahar.

Ke-lima: Program mentoring dengan pengusaha sukses.

"Juga diperlukan, jadi dalam beberapa kesempatan pengusaha mikro ini, mengeluhkan tidak adanya mentor dalam mengembangkan usaha mereka," ucap dia.

Dan bertarung sendiri - sendiri di lapangan, kalau berkembang untung, kalau tidak ya merugi, terang Epaldi Bahar.

Ke-enam: Pasar Mingguan, khusus produk lokal dan organik.

Dan kemarin dalam diskusi, muncul juga kalau mereka ini perlu pasar. Mungkin mingguan atau apa lah yang bisa mengakomodir produk - produk lokal mereka.

"Jadi, nanti kita minta komentar dari bapak ibu OPD terkait," jelasnya.

Ke-tujuh: Perbankan.

Bagaimana pola permodalan atau pinjaman yang dapat diberikan, termasuk persyaratan.

"Kepada Kepala Perbankan di Pessel, kami butuh informasi, apakah perbankan butuh untuk mendorong perkembangan usaha teman - teman UMKM," ucapnya lagi.

Dan, kepada para OPD, yang diundang hadir pada hari ini. Diharapkan, dapat menyumbang pendapatan serta sarannya.

"Semua itu, demi terwujudnya Program Nagari Sejahtera. Sebab, yang lebih tahu tentang teknis pelaksanaan, jelas para OPD, instansi terkait, termasuk pihak Perbankan," papar Epaldi Bahar.(tsp/tsp)

Editor : Tusrisep