PASAMAN (8/8/2025) - Anggota Fraksi Golongan Karya (Golkar) DPR RI, Benny Utama memanfaatkan momentum reses perorangan masa persidangan IV Tahun 2024-2025 dengan menyambangi daerah-daerah terluar dan terdepan di Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat.
Selama sembilan hari dari tanggal 30 Juli sampai 7 Agustus 2025, Benny Utama masuk ke luar kampung di sejumlah daerah yang sulit diakses.
Beberapa daerah yang dikunjungi di Kabupaten Pasaman diantaranya Nagari Lubuk Gadang, Nagari Pintu Padang dan Nagari Muara Tais di Kecamatan Mapat Tunggul.
Kemudian Jorong Bangkok dan Jorong Silayang di Nagari Silayang, Kampung Sungai Tuor Jorong III Pangian dan Jorong Muaro, Nagari Muaro Sungai Lolo di Kecamatan Mapat Tunggul Selatan.
Melewati jalan terjal, sempit dan bebatuan serta beberapa ruas jalan harus melewati sungai karena tak ada jembatan, Benny Utama tanpa kenal lelah bergerak sejak pagi hari hingga malam untuk bertemu dan berdialog dengan masyarakat dalam rangka menyerap aspirasi sekaligus menyosialisasikan sejumlah program pemerintah dan rancangan undang undang (RUU) yang sedang digodok DPR.
Di Jorong Lubuk Gadang, sebelum berdialog dengan masyarakat, Mantan Bupati Pasaman 2 Periode itu meninjau jalan terban sepanjang kurang lebih 10 meter di depan kantor wali nagari.
Benny langsung menelpon Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pasaman, agar segera dilakukan penanganan karena kondisi jalan yang terban mengancam keselamatan pengendara, mengganggu arus lalu lintas dan distribusi logistik serta dalam jangka panjang dapat mengancam bangunan vital di sekitarnya termasuk kantor Wali Nagari Lubuk Gadang.
“Ekonomi kami tak perlu dibantu. Yang kami butuhkan adalah perbaikan dan peningkatan akses,” ujar Pj Wali Nagari Lubuk Gadang, Sarfin dalam sesi dialog dengan Benny Utama, di rumah salah satu warga.
Merespon aspirasi tersebut, anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Sumatera Barat II ini mengatakan, saat ini pemerintah pusat fokus membangun infrastruktur untuk mendukung ketahanan pangan di antaranya perbaikan irigasi dan jalan usaha tani.
Di samping itu, kata Benny, pemerintah tengah mengupayakan hunian yang layak bagi masyarakat miskin melalui program bedah rumah tidak layak huni.
“Untuk Pasaman kita sudah usulkan bantuan rumah layak huni sebanyak 130 unit,” ujarnya.
Benny mengatakan dirinya akan mengupayakan rumah tidak layak huni di Pasaman bisa dibedah secara bertahap melalui Kementerian Perumahan Rakyat.
Di Jorong Pintu Padang, Benny Utama berdialog dengan aparatur nagari, anggota masyarakat dan kaum ibu.
Dalam momen tersebut mantan Jaksa itu menyosialisasikan rancangan kitab undang undang hukum acara pidana yang kini sedang dibahas di Komisi 3 DPR.
“KUHP baru sudah diundangkan dan akan mulai efektif berlaku awal tahun 2026. Karena itu kita berupaya menuntaskan hukum acaranya pada tahun ini,” ujar Benny.
Benny yang juga mantan Ketua DPRD Pasaman tersebut menekankan, terdapat sejumlah perubahan yang fundamental dalam rancangan KUHAP yang baru di antaranya penguatan hak-hak tersangka, advokat dan penerapan keadilan restoratif.
“Tidak semua penyelesaian masalah hukum itu harus berujung ke Kepolisian, Kejaksaan dan Pengadilan. Kasus pencurian karet misalnya bisa diselesaikan melalui mekanisme keadilan restoratif atau restorative justice,” tegasnya.
Benny yang juga pernah menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Sumbar itu melanjutkan, dalampenyelesaian kasus melalui mekanisme keadilan restoratif aparat penegak hukum harus memastikan sejumlah persyaratan yang diatur sudah dipenuhi.
Di antaranya, ancaman pidananya di bawah 5 tahun, kerugian tidak lebih dari 2,5 juta, pelaku tidak melakukan tindak pidana secara berulang, pemulihan hak korban dan adanya pemaafan dari korban.
Di samping menyosialisasikan RUU KUHAP, Benny Utama juga meminta aparatur nagari untuk berhati hati dalam pengelolaan koperasi desa merah putih.
“Hati-hati kelola dana Koperasi Merah Putih. Pelajari aturannya. Rekrut pengelola yang tepat. Perhatikan usaha yang produktif dan punya prospek bagus agar kreditnya tidak macet,” ujarnya.
Benny menerangkan, bantuan modal awal setiap unit koperasi sebesar Rp3 miliar, bukan dana yang sedikit. Karena itu, Benny meminta pihak nagari melakukan pengawasan ekstra untuk mengantisipasi kredit macet dan pelatihan tata kelola keuangan untuk mencegah terjadinya penyimpangan karena minimnya kompetensi.
“Jangan disalurkan untuk kegiatan konsumtif. Karena program itu bertujuan untuk memberikan daya ungkit terhadap perekonomian masyarakat,” terangnya
Di Kabupaten Pasaman Barat, Benny bertemu dan berdialog dengan masyarakat di Nagari Rabi Jonggor, Ranah Sungai Magelang, Kiawai Barat, Ujung Gading, Kinali dan Lingkung Aur.
Selama reses baik di Kabupaten Pasaman maupun Kabupaten Pasaman Barat, aspirasi masyarakat tak jauh-jauh dari perbaikan infrastruktur seperti jalan, jembatan dan irigasi serta penyelesaian sengketa lahan dan bantuan bedah rumah tidak layak huni.
Di Nagari Muara Tais Kecamatan Mapat Tunggul misalnya, masyarakat mengusulkan pengaspalan ruas jalan dari Jorong Kampung Tongah menuju Muara Tais dan ruas jalan Simpang III Rumbai - Sungai Biluik - Muara Tais.
Saat ini medan jalan tersebut terjal, sempit dan berbatu. Beberapa ruas jalan seperti ruas jalan dari Jorong Kampung Tongah menuju Jorong Muara Tais harus melewati dua aliran sungai karena belum ada jembatan.
“Jika sungai meluap kami tidak bisa lewat. Perekonomian terganggu. Masyarakat yang sakit dan butuh penanganan segera untuk dibawa ke puskesmas atau rumah sakit menjadi terhambat,” ujar Wali Nagari Muara Tais Doni Saputra.
Hal serupa diungkap oleh masyarakat di Jorong Bangkok dan Jorong Silayang Nagari Silayang serta Kampung Sungai Tuor, Jorong III Pangian, Nagari Muaro Sungai Lolo, Kecamatan Mapat Tunggul Selatan.
Akses jalan menuju Mapat Tunggul Selatan sangat ekstrim. Jalan sepanjang Jorong Bangkok, Jorong Silayang terus ke Jorong Pangian masih terjal dan berbatu, kiri atau kanan jalan diapit jurang dalam. Lalai sedikit saja dalam berkendara, maut tantangannya.
Saat ini ruas jalan yang sudah diaspal adalah ruas jalan Hulu Layang – Muara Sungai Lolo yang dibangun era Benny Utama menjabat sebagai Bupati Pasaman.
“Kami berharap pengaspalan jalan tersebut bisa dilanjutkan dari Hulu Layang ke Pangian sehingga akses transportasi menuju ibu kota kecamatan maupun kabupaten semakin mudah dan murah,” ujar Hendri, salah satu tokoh masyarakat Sungai Tuor.
Benny menegaskan melalui fungsi budgeting (penganggaran) yang dimiliki DPR, dirinya akan mendorong percepatan peningkatan jalan dan jembatan di daerah - daerah terluar seperti Mapat Tunggul dan Mapat Tunggul Selatan.
“Ini menjadi prioritas kita karena infrastruktur merupakan urat nadi perekonomian,” tegasnya.(*)
Editor : Mangindo Kayo