PADANG (9/8/2025) - Ketua DPRD Padang, Muharlion mengajak warga yang akan melihat langsung KRI (Kapal Perang Republik Indonesia) Bima Suci yang tengah sandar di Pelabuhan Teluk Bayur Padang, menggunakan bus Trans Padang.
“Trans Padang merupakan layanan transportasi massal dengan biaya murah bagi warga kota. Busnya juga nyaman untuk dinaiki,” ungkap Muharlion.
Saran itu disampaikan politisi PKS itu, saat menyambut kedatangan kapal latih kebanggaan TNI Angkatan Laut (AL) yang tengah sandar di Pelabuhan Teluk Bayur, Sabtu pagi dalam agenda pelayaran muhibah dan diplomasi Kartika Jala Krida (KJK) 2025.
Diketahui, KRI Bima Suci ini dijadwalkan berlayar selama 60 hari, mulai 1 Agustus-30 September dengan jarak tempuh sejauh 6.895 mil laut.
Rute pelayaran KRI Bima Suci selama program Kartika Jala Krida 2025 dimulai dari Surabaya–Jakarta–Padang–Malaysia–Thailand–Brunei Darussalam–Tarakan–Makassar dan akan kembali lagi ke Surabaya
Kapal layar latih yang dipimpin Letkol Laut (P) Sugeng Hariyanto itu, membawa 120 personel KRI Bima Suci, 97 taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-72, dua taruna AAU dan dua taruna Akademi Militer (Akmil).
KRI Bima Suci juga akan mengangkut 16 escort officer dari 21 negara yang mengikuti pelayaran Asean Plus Cadet Sail (APCS) 2025 ke Malaysia.
Adapun para peserta APCS 2025 terdiri dari kadet sejumlah negara Asean, seperti Brunei Darussalam, Filipina, Kamboja, Laos, Malaysia, Singapura, Thailand, Timor Leste, Vietnam, hingga negara sahabat meliputi Australia, Cina, India, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Korea Selatan, Pakistan, Rusia, Turki dan Uni Emirat Arab.
Kehadiran KRI Bima Suci dengan penumpangnya yang istimewa, Muharlion mengaku, warga Kota Padang khususnya dan Sumatera Barat secara umum, pantas untuk berbangga hati.
“HJK Kota Padang tahun 2025 ini dimeriahkan dengan kehadiran KRI Bima Suci. Warga Padang dan Sumbar secara umum, bisa datang dan merasakan sensasi naik ke kapal KRI Bima Suci dengan datang langsung ke dermaga Teluk Bayur,” ungkap Muharlion.
Sementara, Wali Kota Padang, Fadly Amran pada momen penyambutan menyebut, kehadiran KRI Bima Suci sebagai kado istimewa bagi warga di momen HJK Padang ke-356.
“Kepada warga Kota Padang, silakan kunjungi KRI Bima Suci, saksikan kemegahannya, sekaligus menambah wawasan kemaritiman. Ini momen emas yang patut kita manfaatkan,” ajaknya.
Fadly Amran juga menyampaikan apresiasi kepada TNI AL yang telah menghadirkan KRI Bima Suci di Padang.
Menurutnya, kunjungan kapal tersebut mencerminkan potensi besar Kota Padang dalam hubungan internasional, keberadaan Pelabuhan Teluk Bayur yang mendunia, serta kekayaan gastronomi yang sejalan dengan tagline HJK-356, Taste of Padang Experience: Road to Gastronomy City.
Tanpa Biaya
Wakil Komandan Lantamal II Padang, Kolonel Laut (P) Mulyadi menjelaskan, merapatnya KRI Bima Suci di Teluk Bayur, merupakan pelayaran etape kedua misi KJK 2025 dan APCS 2025. Hal ini sebagai bagian dari misi diplomasi pertahanan, ekonomi, budaya, dan persahabatan antarbangsa.
“Selama di Padang, peserta taruna AAL dan kadet dari berbagai negara akan melakukan visit culture, sosialisasi kemaritiman untuk pelajar dan mahasiswa serta terlibat dalam kirab kota, Gowes Siti Nurbaya Adventure, hingga tampil pada malam penutupan Xploria HJK Padang ke-356,” ungkap dia.
“Untuk kunjungan ke KRI Bima Suci (open ship) dibuka untuk umum mulai tanggal 9-12 Agustus 2025 tanpa biaya. Pengunjung diharapkan dapat mematuhi protokol keamanan dan menjaga ketertiban selama berada di kapal,” tambah Mulyadi.
Sementara itu, Komandan KRI Bima Suci, Letkol Laut (P) Sugeng Hariyanto mengungkapkan perasaan antusiasnya hadir di Padang sekaligus ikut memeriahkan hari jadi kota Padang.
“Setelah dari Padang, kita akan melanjutkan pelayaran ke Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, Tarakan, Makassar dan kembali ke Surabaya,” bebernya.
Dalam penyambutan KRI Bima Suci ini juga dihadiri unsur Forkopimda Kota Padang, stakeholder terkait, serta delegasi Festival Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Internasional dan peserta Rakornas Indonesia Creative Cities Network (ICCN) 2025 di Kota Padang. (*)
Editor : Mangindo Kayo