Mahyeldi: Pesan Presiden Harus jadi Acuan Sumbar dalam Menyusun Program Daerah

×

Mahyeldi: Pesan Presiden Harus jadi Acuan Sumbar dalam Menyusun Program Daerah

Bagikan berita
Gubernur Sumbar, Mahyeldi, Vasko Ruseimy (Wagub), Muhidi (Ketua DPRD) berserta wakil ketua dan Forkopimda, foto bersama usai mengikuti sidang paripurna DPRD Sumbar, Jumat. (humas)
Gubernur Sumbar, Mahyeldi, Vasko Ruseimy (Wagub), Muhidi (Ketua DPRD) berserta wakil ketua dan Forkopimda, foto bersama usai mengikuti sidang paripurna DPRD Sumbar, Jumat. (humas)

PADANG (15/8/2025) - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi menyatakan, arah kebijakan fiskal nasional yang disampaikan Presiden, harus jadi acuan Pemprov Sumbar dalam merancang program dan kebijakan daerah.

Menurutnya, penguatan pangan, energi, pendidikan, dan kesehatan merupakan sektor strategis yang selaras dengan kebutuhan pembangunan Sumbar.

“Presiden menekankan pemenuhan kebutuhan dasar rakyat sebagai prioritas. Ini sejalan dengan visi pembangunan Sumbar yang fokus pada pengentasan kemiskinan, peningkatan kualitas SDM, dan kemandirian ekonomi. Kita akan memastikan setiap program daerah terkoneksi dengan kebijakan pusat agar manfaatnya langsung dirasakan masyarakat,” ujar Mahyeldi.

Hal itu dikatakannya, usai menghadiri Sidang Paripurna DPRD Provinsi Sumbar dalam rangka mendengarkan pidato Presiden RI tentang Penyampaian Nota Keuangan dan RUU APBN 2026, Jumat.

Sidang Paripurna yang dipimpin Wakil Ketua DPRD, Evi Yandri Rajo Budiman dan dihadiri Wakil Gubernur, Vasko Ruseimy, jajaran Forkopimda, unsur pimpinan serta anggota DPRD, kepala OPD, dan pimpinan instansi vertikal di Sumbar.

Presiden Prabowo Subianto dalam pidatonya memaparkan arsitektur APBN 2026 diarahkan untuk mewujudkan Indonesia tangguh, mandiri, dan sejahtera.

Guna mewujudkan hal tersebut pemerintah menetapkan sejumlah prioritas pembangunan dalam RAPBN 2026.

Di antaranya untuk mendukung ketahanan pangan dialokasikan anggaran sebesar Rp164,4 triliun, ketahanan energi Rp402,4 triliun, hingga pendidikan bermutu dengan anggaran terbesar sepanjang sejarah mencapai Rp757,8 triliun.

Presiden juga menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,4 persen, inflasi 2,5 persen, dan penurunan angka kemiskinan serta pengangguran pada 2026.

Usai sidang, Mahyeldi menegaskan, pengelolaan anggaran di daerah harus tepat sasaran, efisien, dan mampu menjawab permasalahan aktual yang dihadapi rakyat.

“Alokasi APBN yang besar untuk sektor pangan, kesehatan, dan pendidikan memberi peluang bagi kita di daerah untuk mengoptimalkan kolaborasi dan mempercepat realisasi program prioritas,” tambahnya.

Mahyeldi mengajak seluruh elemen di Sumbar mulai dari pemerintah daerah, DPRD, pelaku usaha, maupun masyarakat untuk bersinergi mengawal implementasi kebijakan APBN 2026 di daerah.

“Dengan kerja sama dan semangat persatuan, mari kita sukseskan setiap program strategis nasional dan daerah di Sumbar demi kesejahteraan masyarakat,” tutupnya. (*)

Editor : Mangindo Kayo