PADANG (17/8/2025) - Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia Sumatera Barat menyambut kedatangan 10 da'i dan da'iyah baru, yang akan mengabdi di berbagai daerah selama dua tahun ke depan.
Seremonial penyambutan digelar Kamis, 14 Agustus 2025 di Gedung Islamic Centre Al Quds, dihadiri oleh Pengurus Dewan Da'wah Sumbar, Muslimat Dewan Da'wah Sumbar dan para da'i senior yang telah lebih dulu mengabdi.
Mengenang Sejarah dan Tantangan Dakwah
Dalam sambutannya, H Anisral, mewakili Ketua Dewan Da'wah Sumbar, mengingatkan para hadirin tentang sejarah dakwah yang dirintis pendiri Dewan Da'wah, Mohammad Natsir.
Anisral menuturkan, Natsir memiliki tradisi unik dalam mengkader da'i, yaitu dengan menempatkan mereka di daerah terpencil seperti Mentawai, sebelum melanjutkan studi ke Timur Tengah.
Hal ini jadi cikal bakal program da'i transmigrasi yang telah melahirkan banyak tokoh dakwah, termasuk para da'i awal seperti Ustadz Mujiono, Ustadz Danawir, Ustadz Mughni dan Ustadz Muhadi.
H Afdhal, Wakil Ketua Dewan Da'wah Sumbar, menambahkan, para da'i memiliki tugas penting untuk merekatkan pemahaman umat.
Mengutip perkataan Mohammad Natsir, “Dakwah ini harus pandai berpirau.” Dia menekankan, keberhasilan seorang da'i, diukur dari kemampuannya untuk menetap, berbaur dan membangun keluarga di daerah tugasnya.

Selanjutnya, Dr Firman Hidayat menyoroti tantangan dakwah di Sumatera Barat yang kian kompleks, terutama dengan adanya isu kristenisasi yang kuat.
Menurutnya, berdakwah adalah kewajiban bagi setiap muslim untuk membentengi akidah umat dari pengaruh negatif.
Senada dengan itu, Raudhati Ruslan, Ketua Muslimat Dewan Da'wah Sumbar, yang juga merupakan pengurus YPBWI Sumbar menegaskan, peran yayasan adalah membentengi akidah umat, dan hal ini menjadi irisan kuat antara Dewan Da'wah dengan YPBWI Sumbar.
Pesan Mulia dari Ketua Dewan Da'wah
Keesokan harinya, para da'i berkesempatan bersilaturahmi di kediaman Ketua Dewan Da'wah Sumbar, Prof Yaswirman, Jumat, 15 Agustus 2025.
Dalam pertemuan hangat tersebut, Prof. Yaswirman berpesan, berdakwah adalah tugas yang sangat mulia, sebuah jalan yang akan memuliakan para da'i di sisi Allah SWT.
Untuk menguatkan pesan tersebut, beliau mengutip firman Allah dalam QS. Fussilat ayat 33:
"Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerahkan diri?"
Prof. Yaswirman juga mengingatkan para da'i tentang keutamaan dakwah melalui hadist Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim:
"Demi Allah, sungguh satu orang saja diberi petunjuk (oleh Allah) melalui perantaraanmu, maka itu lebih baik bagimu daripada unta merah."
Da'i Dewan Da'wah Pusat yang
Hafidz Marzuq Taharudin, S.Sos (Pesantren Darul Ulum, Sikakap, Kep. Mentawai)
Yuslim Kelana, S.Sos (Dusun Boriai, Kep. Mentawai)
Deiva Silfa Afram, S.Sos (Dewan Dakwah Kota Bukit Tinggi)
Rani Ani, S.Sos (ADI AQABAH Bukittinggi)
Tazkitatun Nafsi, S.Sos (Pesantren Darul Ulum, Sikakap, Kep. Mentawai)
Rika Wati, S.Sos (Pesantren Darul Ulum, Sikakap, Kep. Mentawai)
Mardatillah, S.Sos (TK BAKTI Lunang Satu, Pesisir Selatan)
Nur Rohyana, S.Sos (Dewan Dakwah Kab. Dharmasraya)
M. Iqbal Hamdani, S.Sos (Dusun Tubeket, Kep. Mentawai)
Khoirul Fitriyah, S.Sos (Dusun Tubeket, Kep. Mentawai)
Diharapkan, kehadiran mereka dapat menguatkan misi dakwah dan membersamai umat selama dua tahun ke depan. (*)
Editor : Mangindo KayoSumber : Rilis