Underpass atau Flyover untuk Atasi Kemacetan Padang Lua Tak Berterima, Ini Dua Solusi Barunya

×

Underpass atau Flyover untuk Atasi Kemacetan Padang Lua Tak Berterima, Ini Dua Solusi Barunya

Bagikan berita
Gubernur Sumbar, Mahyeldi bersam Benni Warlis (Bupati Agam) beserta para pihak terkait, gelar rapat pembahasan tentang kemacetan di Pasar Padang Luar, Agam, Jumat. (humas)
Gubernur Sumbar, Mahyeldi bersam Benni Warlis (Bupati Agam) beserta para pihak terkait, gelar rapat pembahasan tentang kemacetan di Pasar Padang Luar, Agam, Jumat. (humas)

PADANG (24/10/2025) - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi putuskan solusi jangka pendek dan panjang mengatasi kemacetan di ruas jalan Bukittinggi-Padang tepatnya di Pasar Luar, Kabupaten Agam.

Dua solusi ini diputuskan, setelah menerima masukan dari berbagai pihak pada rapat rencana penataan kawasan dan pembangunan infrastruktur di Padang Lua, di ruang rapat Istana gubernur, Jumat.

“Kita akan menata kembali pasar dan melanjutkan pembangunan bypass Bukittinggi-Koto Baru. Dengan kolaborasi yang kuat, Insya Allah masalah ini bisa kita atasi bersama,” ujar Mahyeldi seusai rapat.

Rapat ini fokus pada satu isu besar yang sudah lama dikeluhkan masyarakat: kemacetan parah di kawasan Pasar Padang Lua, jalur utama penghubung antara Bukittinggi dan Padang.

Pertemuan tersebut dihadiri Bupati Agam, Benni Warlis, jajaran Balai Jalan, Balai MCKTR, OPD Provinsi dan Kabupaten Agam, serta camat dan wali nagari setempat.

Semua pihak hadir untuk mencari solusi konkret dan berkelanjutan agar arus lalu lintas di kawasan itu bisa kembali lancar.

Dua Langkah Utama Atasi Kemacetan Pasar Padang Luar:

1. Penataan dan revitalisasi Pasar Padang Lua

Solusi jangka pendek, agar kawasan lebih tertib dan tidak mengganggu lalu lintas.

2. Lanjutkan proyek bypass Bukittinggi–Koto Baru

Sebagai solusi jangka panjang yang diyakini dapat memperlancar arus kendaraan antarwilayah.

Sementara opsi pembangunan underpass atau flyover akhirnya tidak dilanjutkan, karena dinilai memiliki risiko tinggi baik secara teknis maupun keselamatan.

Daerah Padang Lua diketahui berada di zona rawan gempa dan patahan aktif, sehingga pembangunan underpass dianggap berbahaya.

Sedangkan flyover juga sulit direalisasikan karena posisinya berada di atas jalur rel kereta api, dan pihak PT KAI tidak memberikan izin dengan alasan keamanan.

Bupati Agam, Benni Warlis menegaskan pentingnya dua solusi yang telah disepakati.

“Revitalisasi pasar penting untuk jangka pendek, sementara bypass jadi solusi jangka panjang agar arus transportasi lebih lancar,” ujarnya.

Dikesempatan yang sama, Wali Nagari Padang Lua, Jufri menegaskan, masyarakat setempat sangat berharap solusi permanen bisa segera diwujudkan.

Ia menyampaikan bahwa jalan bypass atau ring road sebenarnya sudah pernah direncanakan, dan hanya tersisa sekitar 1,2 kilometer lagi yang belum selesai.

“Kalau bypass ini diteruskan sampai Pasar Amur, kemacetan di Padang Lua bisa diselesaikan tanpa harus membangun underpass atau flyover yang berisiko.”

“Kami mohon perhatian dari Bapak Gubernur dan Bapak Bupati agar ini jadi prioritas,” tutur Jufri.

Kesepakatan hasil rapat ini nantinya akan dijadikan dasar perencanaan teknis oleh pemerintah provinsi dan kabupaten.

Pemprov Sumbar juga akan mengajukan dukungan ke DPR RI, DPD RI, dan pihak terkait lainnya, agar proses pembangunan bisa segera terealisasi.

Menutup rapat, Mahyeldi menyampaikan optimisme bahwa hasil pertemuan ini akan membawa perubahan nyata.

Insya Allah, langkah ini akan mengurai kemacetan dan membuat kawasan Padang Lua lebih tertib, aman, dan nyaman bagi masyarakat,” ujarnya. (*)

Editor : Mangindo Kayo