PADANG (28/10/2025) - Anggota Komisi IV DPRD Sumbar, Gustami Hidayat mengakui, sekarang tidak ditemui lagi orang tua bercerita tentang sejarah dan sebagai pengantar sebelum tidur.
Hanya, sering ditemui anak-anak sebelum tidur mereka tak terlepaskan dari handphone (HP).
“Padahal dengan bercerita ini bisa mewujudkan karakter generasi ke depan,” ujar Gustami.
Hal itu disampaikannya, saat memberikan sambutan pada kegiatan pelatihan bercerita dengan melibatkan 240 peserta, yang terdiri dari guru PAUD, TK, SD dan SMP, Selasa. Pelatihan ini dibuka Kadisbud Sumbar, Jefrinal Arifin
Pelatihan yang diinisiasi Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Museum Adityawarman Dinas Kebudayaan Sumbar itu, digelar selama 3 hari, tanggal 28-30 Oktober 2025 di salah satu hotel di Kota Padang.
Dikatakan, kegiatan ini bisa meningkatkan kualitas bercerita bagi guru yang ikut menjadi peserta pelatihan saat ini.
Diakui, memang tidak semua guru yang mempunyai strategi dan wawasan bercerita terhadap anak anak.
Sehingga, dengan kegiatan ini ini bisa mencetak generasi yang berkarakter atau berakhlakulkarimah.
Selain itu, anak anak harus memahami budaya Minangkabau, sebab miris juga banyak anak anak yang tidak mengetahui budaya Minang.
“Pelatihan ini untuk meningkatkan strategi dan kualitas guru untuk menyampaikan informasi cerita kepada murid. Selain itu untuk membudayakan kembali bercerita kepada anak-anak,” ungkapnya.
Sementara, Kepala Museum Adityawarman Padang, Tuti Alawiyah mengungkapkan, kegiatan ini juga untuk memotivasi murid sekolah untuk mengunjungi Museum Adityawarman. Tujuannya, agar generasi ke depan memahami sejarah dan budayanya sendiri.
“Karena, sejarah bangsa dan budaya tak terlepas untuk mewujudkan karakter anak bangsa,” ujar Tuti.
Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kreativitas guru dalam strategi bercerita terhadap siswanya.
Sekaligus, memanfaatkan museum sebagai sumber bercerita dan meningkatkan gemar bercerita. Kegiatan ini diikuti 240 peserta, yang dibagi tiga gelombang selama tiga hari.
Kadisbud Sumbar, Jefrinal Arifin menambahkan, perlu dihidupkan kembali budaya bercerita kepada anak–anak, baik sejarah dan budaya sendiri.
“Memang tak terbantahkan zaman sekarang, jangankan komunikasi di antara anggota keluarga, sebab mereka sibuk dengan HP masing masing,” kata Jefrinal.
Ditambahkan, jika anak anak sibuk dengan HP di dalam kamar, maka perlu diwaspadai. Sebab, bisa saja anak anak terlibat Narkoba, salah satu ciri cirinya suka menyendiri dengan HP.
Makanya, hal seperti ini perlu diwaspadai orang tua dan guru sendiri.
“Maka perlu dikembangkan kembali budaya bercerita, untuk mengantisipasi prilaku anak – anak ke arah yang negatif,” ucap Jefrinal. (*)
Editor : Mangindo Kayo