PADANG (30/10/2025) – Kepulan asap hitam membumbung tinggi di langit Kota Padang pada Kamis dini hari.
Suasana tenang di kawasan Blok A Pasar Raya mendadak berubah mencekam ketika kobaran api melahap deretan toko yang sebagian besar menjual plastik, sepatu, dan sandal.
Kebakaran hebat itu dilaporkan pertama kali sekitar pukul 02.10 WIB. Dalam waktu dua menit, petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang langsung meluncur ke lokasi dengan tujuh armada dan 75 personel.
“Objek yang terbakar beragam dan sangat padat, sebagian menjual barang dari bahan plastik yang mudah terbakar. Delapan petak toko terbakar, dua di antaranya hangus total,” ujar Rinaldi, Kabid Operasi dan Sarana Prasarana Damkar Kota Padang.
Kondisi semakin sulit karena arus listrik belum sempat dipadamkan saat api mulai membesar.
Asap pekat dan tumpukan barang memperlambat proses pemadaman.
“Kami harus memindahkan barang satu per satu supaya api tidak terus hidup,” tambahnya.
Api baru benar-benar dapat dijinakkan sekitar pukul 05.30 WIB, setelah hampir tiga jam petugas berjibaku melawan kobaran api.
Petugas dari Satpol PP, Polsek Padang Barat, Polresta Padang, Dinas Perdagangan, hingga sejumlah relawan kebencanaan turut membantu proses pemadaman dan evakuasi barang.
Dari pendataan sementara, tiga petak toko terbakar total, sedangkan lima lainnya rusak ringan akibat percikan api.
Tidak ada korban jiwa, namun kepulan asap sempat membuat warga panik dan menutup akses jalan utama Pasar Raya.
Kerugian diperkirakan mencapai Rp1 miliar, sementara nilai barang yang berhasil diselamatkan mencapai sekitar Rp3 miliar.
Rinaldi mengingatkan para pedagang untuk lebih berhati-hati terhadap potensi kebakaran, terutama akibat instalasi listrik yang sudah tua.
“Kami imbau pemilik toko memastikan aliran listrik benar-benar mati sebelum meninggalkan toko. Banyak kebakaran di Pasar Raya terjadi karena kelalaian kecil,” ujarnya.
Penyebab pasti kebakaran masih diselidiki pihak kepolisian.
Namun bagi para pedagang, malam itu meninggalkan jejak duka dan trauma mendalam. (*)
Editor : Pariyadi Saputra