VALORAnews - Bupati Solok Selatan (Solsel) Muzni Zakaria dan Abdul Rahman (Wakil Bupati), kian optimistis mampu mengentaskan kemiskinan di daerah itu menjelang tuntasnya masa kepemimpinan di periode kedua ini.
Di usia daerah yang telah menginjak angka ke-15 tahun di 2019 ini, pasangan petahana itu bahkan telah menyiapkan strategi jitu untuk mewujudkan visi misi sejahtera dan religius yang diusungnya.
"Membangun dan memajukan ekonomi masyarakat di kabupaten ini, menjadi cita-cita besar kami sebagai Kepala Daerah. Visi misi "Sejahtera dan Religius" Itu sudah menunjukkan hasil yang positif. Angka kemiskinan dan pengangguran tiap tahun terus mengalami tren penurunan," kata Muzni Zakaria didampingi Abdul Rahman saat hajatan perayaan HUT Solsel ke-15, di halaman kantor bupati, Senin (7/1/2019).
Dijelaskan, angka kemiskinan dan pengangguran di Solsel dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Di tahun 2017 lalu, tingkat kemiskinan Solsel berada di angka 7,21 persen. Turun dari sebelumnya yang diketahui ada di angka 7,52 persen pada tahun 2015. Demikian pula dengan angka pengangguran yang turun menjadi 5,54 persen di tahun 2017 dari 6,30 persen di tahun 2015.
Kemudian, pihaknya juga masih tetap fokus mengembangkan sektor pariwisata untuk mengangkat popularitas Solsel. Untuk itu, daerah mengalokasikan belanja modal untuk pariwisata ini dari APBD hingga Rp20 miliar.

Oleh karena itu, lanjut Muzni, pihaknya tak pernah bosan jemput bola dan terus melobi anggaran-anggaran pusat. Untuk menopang pembangunan yang ditargetkan. Tahun ini sebutnya, pemerintah pusat mengalokasikan Rp121 miliar lebih untuk pembangunan infrastruktur di Solsel.
Bersumber dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim) serta alokasi anggaran dari Pemprov Sumbar.
Anggaran tersebut diperuntukkan untuk peningkatan ruas jalan nasional dari batas Surian ke Batas Sungai Penuh. Peningkatan jalan Provinsi yang menghubungkan Solsel Dharmasraya. Pembangunan jembatan penghubung Abai-Dharmasraya di Batu Lauang.
Editor : Devan Alvaro