PADANG (1/9/2025) - Ketua Majelis Pertimbangan Pengurus Besar Matahari Pagi Indonesia (PB MPI), Dahnil Anzar Simanjuntak meminta pejabat publik baik itu Anggota DPR RI, DPRD maupun pejabat pemerintahan, intropeksi diri menyusul maraknya aksi demonstrasi massa yang berujung anarkis di Jakarta dan sejumlah daerah.
“Kalau sudah pejabat, harus siap jadi objek, jadi sansak tinju. Harus siap dikritik dan dimaki. Kalau tidak siap dimaki jangan jadi pejabat publik,” tegas Wakil Ketua Badan Penyelenggaraan Haji ini, saat menghadiri Pelantikan Pengurus Wilayah (PW) MPI Provinsi Sumatera Barat periode 2025-2030, di Padang, Sabtu.
Mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhamadiyah itu menegaskan, sekeras apapun kritik dan makian dari masyarakat jangan diekspresikan dengan melawan berlebihan. Jangan memperolok-olok. Sikapi dengan jawaban empati.
Juru Bicara Prabowo Subianto itu meminta pejabat publik, belajar dari Presiden RI Prabowo Subianto. Dimana, Prabowo Subianto sejak dicalonkan jadi presiden hingga sekarang, sering dimaki-maki dan diejek.
Namun, Prabowo tidak pernah mengkriminalisasikan mereka yang memaki dan mengejeknya.
“Kurang apa Prabowo dimaki dan ejek. Tidak satupun pengejek dan pemaki dikriminalisasi atau dipenjarakan,” ungkapnya.Pesan Dahnil tersebut juga disampaikan kepada Pengurus dan Anggota MPI. Di mana, MPI tempat berhimpunnya orang-orang yang beragam latar belakang, baik itu pejabat publik maupun pengurus partai dan lainnya.
Pengurus dan Anggota MPI agar harus bisa menerima kritik pedas dan makian publik. Kritik dan makian tersebut harus dijawab dengan simpati dan empati.
“Selama 10 tahun jadi Juru Bicara (Jubir) Prabowo Subianto saya tidak pernah mengeluarkan kata-kata yang membuat orang marah. Kita ini pejabat publik jadi sansak tinju. Menderita karena banyak tahu. Banyak hal yang tidak bisa diungkapkan dengan kata- kata, tapi pecah di perut,” ungkapnya.
Karena itu Dahnil mengajak pejabat publik agar bijak mengeluarkan kata-kata dan lisan yang menyejukan. “Mereka yang mengkritik, kita dengarkan baik baik. Perbaiki dengan baik. Ibarat kata orang Minang ‘Bajalan, caliak-caliak langkah. Bakato, lidah agak-agak i’,” ungkapnya.
Editor : Mangindo Kayo