PADANG (16/9/2025) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Padang menegaskan bahwa kegiatan fogging atau pengasapan nyamuk tidak boleh dilakukan secara sembarangan.
Hal ini disampaikan menyusul masih adanya masyarakat yang menganggap fogging sebagai solusi utama dalam mencegah penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD).
Plt Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Padang, dr Ratna Sari, pada Senin (15/9/2025), menyatakan, pihaknya menyikapi serius adanya laporan kegiatan fogging liar yang dilakukan oleh pihak-pihak tidak resmi.
“Kami mengingatkan masyarakat agar tidak sembarangan melakukan fogging. Penggunaan insektisida yang tidak sesuai standar dan tanpa pengawasan petugas berisiko menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan maupun lingkungan,” tegasnya, Rabu.
Ia menambahkan, fogging fokus hanya dilakukan pada lokasi yang benar-benar ditemukan kasus positif DBD, dengan radius 200 meter dari rumah penderita.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh petugas resmi Dinas Kesehatan menggunakan insektisida yang sudah lulus uji Kementerian Kesehatan.Dijelaskan, fogging tidak serta merta membasmi jentik nyamuk Aedes aegypti.
Pengasapan hanya efektif membunuh nyamuk dewasa, sementara telur dan larva tetap hidup dan dapat menetas kembali.
Karena itu, upaya pencegahan utama terletak pada pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui gerakan 3M Plus.
Gerakan 3M Plus:
- Menguras tempat penampungan air secara rutin
- Menutup rapat wadah air
- Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
Selain itu, masyarakat juga diimbau melakukan langkah “Plus”, seperti menaburkan larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dikuras, memasang kawat kasa pada ventilasi, hingga menanam tanaman pengusir nyamuk di sekitar rumah.
Editor : Veby Rikiyanto
